Yoongi pergi meninggalkan Jimin diruang makan.ia membiarkan pintunya tidak ditutup rapat,karena mungkin saja Jimin akan pergi keluar untuk menenangkan pikirannya.
Yoongi berjalan menelusuri gang sempit dan gelap tidak jauh dari rumahnya.sekelebat ia melihat bayangan seseorang seperti sedang bersembunyi di dalam kegelapan.
Namun ia menepis pemikiran buruknya.mungkin itu hanya perasaannya saja.
🐿️
Seperti biasa,yoongi duduk di bangku taman.ia menatap langit kelam tanpa bintang.entah apa yang menarik dari itu.namun menurutnya,malam kelam tanpa bintang adalah gambaran hidup nya.seperti tidak ada celah cahaya walau hanya sekecil bintang.
Ia kembali menyeruput kopi pahit yang mengepul.pandangannya tertuju pada pemuda berambut merah yang baru saja keluar dari dalam minimarket.
Yoongi berdiri dari duduk nya dan menghampiri pemuda bersurai merah itu.
"Hoseok i"yoongi melepaskan topi hitam yang melekat diatas kepalanya sedari tadi.ia menampilkan senyum Lima jari untuk hoseok.
"Oh,hyung"
🐿️
Yoongi dan hoseok duduk di bangku taman dekat minimarket.sebenar nya hoseok sedang buru-buru ingin pergi,namun yoongi memaksa hoseok untuk duduk sebentar mendengarkan ceritanya.
"Bagaimana kabarmu?"yoongi memulai pembicaraan.sesungguhnya yoongi tengah berdebar saat ini.bagaimana tidak,hoseok adalah cinta pertamanya,tentu saja tidak akan mudah untuk menghilangkan rasa gugup dalam dirinya.
"Aku baik,Hyung bagaimana?"hoseok membalas perkataan yoongi dengan ceria,seperti biasanya.
"Aku juga baik.emm ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu"yoongi menatap hoseok dengan serius.
jujur,tatapan yoongi membuat hoseok salah tingkah.ia merasa seperti seorang penjahat yang sedang diintrogasi oleh polisi.
"Apa Hyung"
"Namja yang mencium mu waktu itu,siapa?"
Hoseok terkejut dengan penuturan yoongi.ia merasa malu saat yoongi menanyakan hal yang sedikit pribadi padanya.memang yoongi sedikit overprotektif padanya sedari dulu.
"Eum,dia temanku"ragu-ragu hoseok menjawab pertanyaan yoongi.ia tidak berani menatap yoongi.suasana nya saat ini sangat tidak nyaman menurut hoseok.
"Hanya teman?,bukan kekasihmu?"timpal yoongi tajam.karena sesungguhnya yoongi sangat cemburu saat ini.
"Eh"hoseok menatap yoongi ragu.
Kemudian ia mengangguk kecil sebagai jawaban."Dia kekasihku"cicit hoseok pelan,namun masih dapat terdengar oleh yoongi.
Yoongi menghembuskan nafasnya pelan.ia mencoba menimalisir keadaan,tidak ingin membuat keributan kecil hanya karena cemburu pada pacar sahabatnya.
"Apa kau yakin dia baik?"yoongi menggenggam tangan dingin hoseok.
"Nee,dia sangat baik dan perhatian,dia juga sangat mencintaiku"hoseok bercerita dengan sangat semangat.bahkan ia tidak menyadari perubahan raut wajah yoongi yang mulai mengeras.
"Apa kau yakin?"tanya yoongi dingin.
"Tentu saja aku yakin,mengapa harus meragukannya?,jika dia benar-benar mencintaiku,mengapa harus aku sia-sia kan?aku juga mencintainya,karena kami saling mencintai,jadi untuk apa saling meragukan satu sama lain?"hoseok serius mengatakannya,tidak ada kata bercanda seperti yang selalu ia perlihatkan biasanya.
Yoongi merasa sesak di dalam dadanya.ia tidak pernah melihat hoseok seserius dan seyakin ini pada seseorang.bahkan padanya pun ia tidak pernah memperlihatkan sifat nya yang satu ini.
"Bagaimana jika dia menyakitimu?"
"Jika dia menyakitiku,maka aku akan berusaha memaafkannya,satu kesalahan bukan berarti salah seterusnya kan?"hoseok tersenyum lembut menampilkan dimple kecilnya didekat bibir.
Yoongi sempat tertegun akan jawaban hoseok.apa mungkin Jimin akan memaafkan nya jika ia selalu menyakiti Jimin?.
Bahkan Jimin akhir-akhir ini menunjukkan rasa cinta nya pada dirinya.dan dengan bodohnya ia mengabaikan Jimin hanya agar Jimin tidak merasa tersakiti lagi karena ulahnya.bukankah itu malah akan lebih menyakiti jimin?
"Nee,aku mengerti,semoga kau bahagia bersama pilihanmu"yoongi mengacak Surai lembut hoseok.
"Aish,jangan rusak rambutku Hyung,taehyung yang tadi merapikan rambutku,aku tidak ingin rambutku berantakan"seakan tersadar dengan ucapannya,segera ia tutup mulutnya rapat-rapat.
Yoongi memudarkan senyum manisnya,ia menyingkirkan lengan pucat nya dari atas kepala hoseok.
"Jadi,namanya taehyung?"sebisa mungkin yoongi tersenyum.walaupun yoongi sudah tau siapa namja jangkung yang telah merebut hoseok darinya.
Hoseok mengangguk lucu,bahkan pipinya memerah karena malu.sangat menggemaskan.
"Bukankah kau sedang terburu-buru?biar aku yang mengantarmu pulang"yoongi mencairkan suasana agar tidak canggung.
"Tidak usah Hyung,aku bisa sendiri"cepat-cepat hoseok membawa barang belanjaan nya dan bersiap untuk pulang.
"Aku pulang Hyung"
Yoongi hanya mengangguk sebagai jawaban.kemudian ia kembali duduk dan menyeruput kopi hitamnya yang mulai dingin.
Seseorang meremat dadanya.ia bersembunyi dibalik pohon dekat bangku taman,tidak jauh dari tempat duduk yoongi.
Tanpa disadari air matanya mengalir dari mata sipitnya.bahkan ia merosot jongkok untuk meredam rasa sesak di dadanya.
"Jadi itu namja yang yoongi Hyung cintai"ia meremas Surai kelam nya kuat bahkan ada yang sampai rontok ditangannya.
"Mengapa aku sangat bodoh,bahkan aku rela menyerahkan tubuhku untuk seseorang yang bahkan tidak mencintaiku sama sekali"ia memukul mukul kecil dadanya berharap rasa sesak disana hilang.
Namja itu berlari kecil,tidak ingin
berlama-lama ditempat itu.Yoongi membuang cup kopinya di tempat sampah,sekelebat ia seperti melihat seseorang yang ia kenali sedang berlari.
"Jimin"gumam yoongi pelan.cepat-cepat ia pergi untuk memastikan,apakah memang benar itu Jimin.
Yoongi tidak melihat Jimin dimana pun.ia yakin tadi Jimin berlari ke arah sini.
"Mungkin hanya perasaanku saja"gumam yoongi pelan.
'Jangan lupa vote'
Maaf banyak typo
'Update Sabtu minggu'
KAMU SEDANG MEMBACA
"DARK NIGHT"(END)
Teen FictionSesuatu yang hangat dan basah menempel diujung bibirnya,membersihkan sedikit noda darah disana,sesekali bibir tipis itu mengecup ujung bibir Jimin. "Jangan membantah ucapanku lagi ne,aku tidak suka kau terluka karena sikapmu sendiri" Warning🔞 boy x...