27. DUA PULUH TUJUH

2.3K 106 19
                                    

Cuaca pada saat ini sangat mendung, disertai angin kencang yang membuat suasana menjadi sangat sepi. Lani duduk sendirian dihalte sambil mencoba menghubungi Riko yang tak kunjung datang untuk menjemputnya.

Gemercik hujan mulai turun disertai dengan petir yang sangat dasyat membuat Lani ketakutan.

Ctarr!!

"akkhh!!...kak Riko, aku takut hiks... Kenapa kak Riko belum datang juga sihh hiks..." ujar Lani sambil menutup telinganya.

Ctarr!!

"akhh!! Kak Riko!! "

Sebuah tangan tiba tiba menempel dipundak Lani, membuat ia sedikit terkejut. Lani melirik kearah tangan itu." Sandi"

Hap. Lani memeluk Sandi karena terlalu ketakutan. Sandi terlonjak kaget lalu membalas pelukannya. Tangis Lani pecah dipelukan Sandi. Disatu sisi Lani merasa tenang karena ada Sandi yang tiba tiba datang, namun disisi lain Lani masih merasa takut dengan suara suara petir ditambah hujan deras dan angin yang begitu kencang.

"Sandi gue takut" ucap Lani masih didekapan Sandi.

"lo gak usah takut, ada gue disini" sahut Sandi yang membuat Lani sedikit tenang.

Lani melepaskan pelukannya, lalu menghapus air mata yang membasahi pipinya. Sandi menatap Lani dengan khawatir. "Lani, lo kenapa masih disini?"

"kak Riko belum jemput gue"

Sandi merasa kesal mendengar ucapan Lani. "buat apa lo nungguin dia. Dia udah pulang duluan sama si Rika, siswa baru itu"

Deg. Ucapan Sandi barusan membuat Lani tak percaya. Riko bukan orang yang seperti itu. "lo becanda San"

"gue gak becanda. Liat nih.. " Sandi mengeluarkan ponselnya yang berada di saku celananya.".. Liat. Apa ini yang disebut becanda?"

Lani membekam mulutnya tak percaya dengan foto yang ditunjukan oleh Sandi. Riko membonceng Rika. Rika memeluk Riko dengan sangat erat dan sepertinya Riko nyaman nyaman saja dipeluk oleh Rika.

Tangis Lani pecah lagi. Kenapa Riko setega itu pada Lani. Dasar cowok tidak berperasaan. Sandi mencoba menenangkan Lani. Kali ini Sandi benar benar sangat kecewa dengan Riko yang meninggalkan seorang cewek sendirian ditengah hujan deras seperti ini.

Ting

Sebuah notifikasi pesan masuk dari ponsel Lani. Lani segera melihatnya. Lani pikir itu adalah pesan dari Riko, tapi ternyata bukan, itu adalah pesan dari Rika yang mensharelok rumahnya. Lani baru ingat, kalo hari ini ada tugas kerja kelompok. Lani segera melihat alamat yang dikirim Rika. Namun, Lani sepertinya mengenali alamat rumah ini. Ini adalah alamat rumah Riko, alamat rumah Lani sendiri. Mengapa Rika mensharelok rumah Lani?

"Sandi, lo bisa anterin gue pulang? " tanya Lani. Dengan senang hati, Sandi mengangguk lalu bergegas. Untung saja hujan sudah reda, jadi mereka tidak perlu untuk basah basahan.

Lani dan Sandi sudah sampai dirumah Lani. Sandi segera berpamitan karena ia juga harus menyelesaikan tugas kerja kelompoknya. Sandi sudah pergi.

Seorang satpam datang untuk membukakan gerbang rumah Lani. "silahkan non"

"makasih pak" Ujar Lani. Namun sepertinya Lani melihat ada yang janggal dirumah ini. "pak, kak Riko ada dirumah?" tanya Lani kepada pak satpam.

"ohh, den Riko gak ada dirumah non. Dia lagi pergi kerumah temennya" jawab pak satpam. Lani hanya ber 'oh' ria.

'kak Riko, emang gak niat jemput gue ya' ujar Lani dalam hati.

Lani segera berjalan menuju pintu. Belum sempat Lani membuka pintu, seseorang sudah membukakan pintunya. Lani dapat melihat yang membukakan pintunya adalah Rika. "Rika"

"ehh Lani, ayo masuk yang lain udah ada di dalem" ujar Rika.

"i-iya" jawab Lani. Lani masih merasa bingung, apa Rika belum tau kalau Lani adalah istrinya Riko, pemilik rumah ini.

Lani duduk dikursi ruang tamu, disana sudah ada Raya dan Devi yang menunggunya. Rika pergi kedapur untuk membawakan minum. Raya dan Devi menatap Lani dengan tatapan heran. "Lani" ucap Raya sambil memberi kode. Lani hanya mendelikan bahunya. Tak lama Rika datang sambil membawa minuman.

"Ri- Rika, ini beneran rumah lo? " tanya Devi.

" i-iya, emangnya kenapa? " sahut Rika agak bertele tele.

" ohh, e-enggak" Lani, Raya dan Devi pura pura tidak tahu kalo itu adalah rumah Lani. Mereka semua segera menyelesaiakan pekerjaan sekolah mereka.

____________

"ahh akhirnya beres juga. Mmm guys mumpung ini masih agak sore, gimana kalo kita ke mall? Gue udah lama ga belanja " ujar Devi dengan wajah yang memelas.

" gak ah, gue lagi boke. Papi gue gak kasih gue uang jajan gara gara minggu kemarin nilai ujian harian gue jelek" sahut Raya dengan wajah yang kesal.

" gue juga hari ini mau kerumah sakit jenguk ka Syeira " ucap Lani.

Devi merasa kesal dengan kedua temannya ini. Karena tidak ada yang mau diajak untuk belanja, Devi memutuskan untuk pulang saja."yaudah deh kalo kalian gak mau, gue duluan ya"

"ehh Gue juga duluan ya. Hasil kerja kelompoknya lo aja ya Lan yang bawa? " tanya Raya.

Dengan senang hati Lani mengangguk disertai dengan senyuman." oke"

Setelah itu Raya dan Devi pergi dan hanya menyisakan Lani dan Rika yang sedang mengobrol. "Lani, gue boleh ngomong sesuatu gak sama lo?" tanya Rika.

"ngomong aja" sahut Lani.

"gue suka sama kak Riko" ucap Rika tanpa berfikir panjang. Lani sangat terkejut dengan perkataan Rika. Rika melanjutkan perkataannya "gue mohon sama lo, tolong jauhin kak Riko"

Lani masih terdiam mendengarkan ucapan Rika barusan. Hati Lani merasa panas mendengar perkataan yang dilontarkan Rika. Bagaimana bisa Lani menjauhi Riko yang berstatus suaminya itu.

"... dan kayaknya, kak Riko suka deh sama gue. Soalnya tadi dia ngajak pulang bareng, terus tadi waktu gue dibonceng kak Riko gue meluk dia, dia diem aja kayak ngerasa nyaman gitu. Jadi, tolong jauhin kak Riko ya? "

" maaf-"Lani sedikit menjeda ucapannya. "-gue gak bisa"

"kenapa? " Rika agak sedikit terkejut plus heran mendengar ucapan Lani barusan.

" lo... belum tau gue siapa? " tanya Lani balik membuat Rika semakin bingung.

" gue tau kok lo siapa. Lo itu Lani Cristya Maurer anak dari Bagas Maurer pemilik sekolah kita plus... Orang kaya no 1 di Indone-"

"bukan itu" Lani menjeda ucapan Rika. Ia menghela nafasnya panjang. "bukan itu yang gue maksud"

"terus apa? " tanya Rika lagi.

"sebenarnya gue..."

____________

Tbc.

Apa ya yang akan dikatakan oleh Lani?

Terus baca ceritanya ya:) dan jangan lupa untuk follow, vote and coment ya bye👋 sampai jumpa di part selanjutnya 👋

'maaf ceritanya pendek. Kalo ada typo bilang🙎'

👇👇👇

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang