30. TIGA PULUH

2.4K 91 7
                                    


Lani berlari disepanjang koridor rumah sakit  sambil menangis dengan diikuti tantenya Lani Livia dari belakangnya. Lani sampai didepan ruangan icu, disana terdapat orang tua Riko, Erik dan juga Vino tengah menunggu dokter keluar.

Mami Riko menangis sangat kejer melihat anaknya yang sedang berada hampir dititik sekarat, papinya berusaha menenangkan istrinya yang menangis. Bukan hanya maminya saja yang menangis, Erik dan Vino juga menangis karena kedua sahabatnya yang sudah mereka anggap saudara kini tengah berada di ruangan icu tengah ditangani oleh dokter. Lani menghampiri mereka dengan wajah yang tak karuan lagi sambil sesenggukan. "mami hiks.. Kak Erik hiks... Kak Riko?.."

"Lani" ucap mereka semua secara bersamaan.

Mami mertuanya menghampiri Lani lalu memeluk Lani dengan sangat erat dan pecahlah tangis Lani didekapan mami mertuanya itu. "akhhahahh! Hiks, kenapa harus kak Riko yang ngalamin kaya gini. Kenapa!!"

"Lani, tenang dulu sayang. Mami yakin hiks... Riko pasti akan selamat kok ya" ujar Elsa mami Riko mencoba menengakan Lani.

"SIAPA YANG NGELAKUIN INI?! SIAPA?! ARRGHH" Lani tidak dapat menahan emosinya lagi karena ia sangat khawatir dengan keadaan Riko hingga tiba tiba perut Lani terasa keram membuat ia kesakitan. Semua orang panik melihat Lani kesakitan sambil memegang perutnya. "akh".

"Lani" ucap Elsa.

"Lani... Erik cepat bawa Lani keruangan tante! " ujar Livia.

" iya tante" jawab Erik.

Lani terus berteriak kesakitan hingga akhirnya ia pingsan karena sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya.

---------------

Lani perlahan membuka matanya, ia melihat kesekelilingnya disana terdapat Elsa mami Riko, Erik dan tantenya yang menatap dirinya dengan tatapan khawatir. "Lani kamu udah sadar sayang" ucap Elsa.

Lani bangun lalu duduk diatas ranjangnya. "kok aku disini... Kak Riko mana? Kak Riko.." ucap Lani sambil terburu buru akan meninggalkan ranjangnya.

"Lani kamu jangan kemana mana dulu, badan kamu masih lemas" peringat Livia.

"tapi kak Riko hiks.. "

" Riko lagi ditangani dokter, dia pasti baik baik aja. Orang sekuat Riko pasti bakal baik baik aja oke, lo tenang" ujar Erik mencoba menenangkan Lani.

Lani memeluk Erik hingga pecah tangisannya didekapan Erik. Erik pun membalas pelukan adiknya. "lo tenang oke. Riko bakal khawatir kalo liat lo nangis kaya gini. Sebaiknya lo berdoa buat keselamatannya Riko"

Lani tidak membalas percakapan Erik dan lebih memilih untuk menangis didekapan Erik.

"Lani, sebaiknya kamu jangan terlalu emosional, kasian bayi yang ada dikandungan kamu" ujar Livia.

Lani, Elsa dan Erik terkejut mendengar ucapan yang dikatakan oleh Livia barusan. Elsa dan Erik menatap Lani, begitupun dengan Lani yang menatap mereka satu persatu. Lani memegang perutnya tak percaya dengan yang dikatakan oleh Livia barusan. "aku.. Hamil?"

Livia hanya mengangguk pertanda iya.

"alhamdulillah, kamu hamil sayang. Kamu harus jaga kandungan kamu baik baik, perbanyak makan sayur dan buah buahan ya sayang biar bayi yang ada dikandungan kamu ini sehat" pesan Elsa.

"iya mi, pasti" ucap Lani sambil tersenyum bahagia. Namun, ia tidak tau apakah ia harus bahagia atau sedih. Bahagianya ia sedang mengandung anak Riko, namun sedihnya disaat Lani sedang hamil begini, Riko malah hampir berada dititik sekarat. "yaudah mi, kak Erik, tante Livia, sekarang badan aku udah agak enakan, mending kita ke sana lagi, aku gak mau jauh jauh dari kak Riko"

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang