33. TIGA PULUH TIGA

1.7K 83 11
                                    

6 bulan kemudian...

Lani, Erik maupun teman temannya masih belum juga menemukan keberadaan Riko dimana. Setiap hari Lani sering menangis jika mengingat Riko belum juga bisa ditemukan. Ia juga sering merasa kram diperutnya karena terlalu banyak memikirkan Riko. Untungnya ada tantenya yang selalu menjaga Lani dan bayi yang ada dikandungannya. Lani sangat beruntung mempunyai tante seorang dokter seperti Livia. Ia bisa kapan saja mengecek kondisi kandungannya.

Tok tok tok. Suara pintu yang diketuk oleh seseorang, Lani yang sedang meminum susu ibu hamil diruangan keluarga, segera membuka pintunya. Seorang pria berperawakan tinggi dengan seorang wanita yang tinggi sebahu pria itu berdiri didepan pintu sambil tersenyum. "hai"

"Sandi, kak Syeir" ucap Lani. Mereka adalah Sandi dan Syeira. Lani mempersilahkan mereka masuk lalu mengambil air minum untuk mereka. Tak lama, Lani datang sambil membawa 2 buah minuman.

Syeira dan Sandi terus memperhatikan perut buncit Lani yang sangat besar, padahalkan kandungan Lani masih berusia 6 bulan, tapi mengapa sebesar itu. "Lani, sebenarnya usia kandungan lo sekarang berapa bulan sih?" tanya Syeira kepo.

"baru 6 bulan sih kak, tapi perut gue udah besar ya kayak yang udah hamil berapa bulan gitu" jawab Lani heran juga.

"lo udah pernah USG? " tanya Sandi.

" belum sih, nanti gue sama tante Livia mau cek" ujar Lani

Mereka semua terdiam tidak tau harus berbicara apa selama beberapa menit. Tiba tiba, Sandi mengeluarkan suaranya. "jujur Lan, waktu gue baru tau lo udah nikah.. Gue merasa sangat rapuh... Apalagi 2 bulan yang lalu gue denger dari Syeira kalo lo itu lagi hamil.. Gue kira lo itu bener bener pindah sekolah eh ternyata taunya.. Lo itu lagi hamil.. Hati gue rasanya mau hancur... Tapi, setelah gue fikir fikir, gue itu bukan siapa siapa dalam hidup lo.. Gue itu cuman orang lemah yang menginginkan seorang wanita yang ternyata wanita itu sudah dimiliki orang lain... Tapi gue berusaha untuk ngelupain lo... Dan sekarang akhirnya gue bisa ngelupain lo walaupun masih ada rasa sakit dalam hati gue.. " ujar Sandi panjang lebar.

" sorry San, harusnya dari awal gue kasih tau lo yang sebenarnya. Dan.. Lo jangan berfikir kalo lo itu adalah manusia lemah.. Lo itu manusia yang paling kuat yang gue kenal.. lo bisa ngelupain gue walaupun rasa sakit itu masih membekas didalam hati lo.. Ingat San, manusia itu ditakdirkan untuk saling berjodoh.. Gue memang bukan jodoh lo san.. Tapi gue yakin San, lo pasti akan bertemu jodoh lo yang lebih baik dari gue.. Gue yakin itu San.. " nasehat Lani.

Sandi sangat kagum pada Lani, dia itu adalah wanita paling kuat yang pernah dia temuin. Sandi sangat bersyukur mempunyai teman sebaik dan sekuat Lani, Riko sangat beruntung mempunyai istri seperti Lani." makasih Lan lo udah ingetin gue kalau sebenarnya didunia ini masih ada perempuan yang lebih baik"

Lani tersenyum. Ia sangat senang Sandi bisa melupakan dirinya dan mengingat bahwa didunia ini masih banyak perempuan yang lebih baik daripada dirinya. "ngomong ngomong, kok kalian bisa barengan sih datang kesini. Kalian janjian ya?" tanya Lani.

Syeira dan Sandi saling menatap. Sandi tersenyum genit kepada Syeira sedangkan Syeira membalas dengan muka jutek nya. "amit amit gue janjian sama makhluk astral ini"

"ehh tapikan elo Syeir yang ngajak gue. Apa jangan jangan lo suka ya sama gue? Ngaku lo Syeir" goda Sandi membuat pipi Syeira memerah.

"a-apa sih lo hahah, gak mungkin lah gue suka sama makhluk astral kayak lo, amit amit gue ihh" jawab Syeira sedikit gugup.

"jangan bohong lo. Jujur aja lo suka kan sama gue. Kalau lo suka sama gue, hari ini, detik ini juga lo jadi pacar gue" ucap Sandi tanpa persetujuan dari Syeira.

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang