9.SEMBILAN

3.1K 129 5
                                    

" Mami, Papi Lani mau ngomong sesuatu sama kalian" kata Lani dengan raut wajah lesu.

"kenapa sayang, sini duduk" suruh Mami Lani.

" Mi, Pi Lani... Lani sama kak Riko udah siap untuk menikah"

Mami dan Papi Lani yang mendengar sontak bahagia dan langsung memeluk anak perempuan satu satunya itu. Lani tersenyum terpaksa dan langsung berpamitan kekamarnya.

Malam ini Lani tidak bisa tidur, ia memikirkan percakapan ia dengan Riko tadi. Tiba tiba ponsel Lani berdering dan membuyarkan lamunannya. Lani mengecek ponsenya dan ternyata itu adalah dari nomor yang tidak di kenal. Lani segera mengangkatnya.

"Ha-halo" ucap Lani.

'Segera ketaman dekat rumah sakit'_ ucap seseorang yang ada di telpon tadi.

Tutt

Lalu dia menutup telponnya. Lani bingung harus bagaimana. Antara takut dan penasaran bercampur aduk. Ia memberanikan diri untuk pergi. Dengan langkah mengendap endap Lani pergi keluar tanpa diketahui oleh orang rumah.

Lani berjalan kaki menuju taman karena jarak antara taman dan rumahnya cukup dekat.

Lani sudah sampai ditaman itu dan mengecek sekitarnya tidak ada siapa siapa. " Gue udah ada disini, lo keluar sekarang..."

Mendengar teriakan Lani, orang tersebut keluar. Lani kaget setengah takut, karena yang keluar adalah pria berbaju hitam dan memakai topeng. Lani bergemetar takut, ia berjalan mundur orang yang bertopeng itu semakin mendekati Lani dan berlari lalu membekam Lani hingga pingsan.

Disisi lain Riko juga tidak bisa tidur, ia juga sama seperti Lani memikirkan tentang pernikahan mereka. Riko tersenyum lalu berkata " kalo diliat liat, Lani cantik juga, baik, ceria, imut lagi...eh gue ngomong apaan sih, apa gue jatuh cinta ya sama dia?"

Dan disisi lain juga Lani mulai membuka matanya secara perlahan. Ia melihat kesekelilingnya dan ternyata ia berada disebuah gubuk gelap yang hanya diterangi oleh satu buah lilin dan ia diikat oleh tali dengan sangat kencang. Lani mencari ponselnya dan ternyata ada di sampingnya. Lani berusaha mengambil ponselnya menggunakan kaki. Setelah berhasil ia menghidupkan ponselnya dan mencari nomor yang akan ia telpon. Sebenarnya Lani akan menelpon Kakanya namun ia tidak tau kalo yang ia tekan adalah nomor Riko.

Riko mengecek siapa yang menelpon dan ternyata itu Lani, Riko segera mengangkatnya. "halo"

'kak Erik... '

"ini bukan E-" perkataan Riko terpotong

' kak Erik tolongin gue kak hiks... Gue diculik dan di bawa ke gubuk tapi gak tau daerah mana tolongin gue KAKK, CEPETAN TOLONGIN' Lani menjerit karena orang bertopeng itu datang menghampiri Lani.

Suara orang tersebut dapat terdengar oleh Riko lewat telpon. 'telpon siapa lo hah' kata orang tersebut.

'KAK ERIK CEPETAN TOLONGIN AKU KAKK AHKK'

Tutt

Telponnya terputus. Riko sangat marah dan segera bergegas mencari Lani. " Bengsek"

Riko berjalan melewati orang tuanya. Orang tua Riko bingung dan bertanya Riko akan kemana. "Riko kamu mau kemana malem malem gini?"

"aku mau kerumah Vino dulu mah" sahut Riko sambil melenggang pergi.
Riko segera pergi memakai motor dengan kecepatan sangat tinggi.

***

" Lani. Lo gaakan bisa jadi milik dia, lo itu milik gue!! "

" sebenernya lo itu siapa sih " pria bertopeng itu membuka topengnya, dan ternyata dia adalah...

" Ghavin"

***
Ceritanya pendek bangett😡

Maaf ya tangan aku pegel, terus aku harus belajar online jadi maaf ya kalau ceritanya pendek. Tapi aku akan berusaha membuat ceritanya panjang dan seru. Terima kasih 😊

Jangan lupa untuk vote
👉⬇👈

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang