15. LIMA BELAS

3.2K 132 4
                                    

Happy reading

"wah, kalian bertiga kompak banget main musiknya. Ibu sampe kebawa suasana" ujar bu Dian kepada Lani, Raya, dan Devi yang kemarin disuruh membawa alat musik untuk latihan. Mereka bertiga tersenyum lalu bu Dian mengijinkan mereka untuk pulang karena mereka berlatih sehabis pelajaran terakhir.

Mereka bertiga berjalan dikoridor sekolah sambil mengobrol, sesekali mereka tertawa bersama. Namun, saat sudah dekat dengan parkiran sekolah, mereka bertiga berpisah. Raya dan Devi pergi keparkiran karena mereka pulang bareng. Tadinya Raya dan Devi mengajak Lani untuk  pulang bareng, tapi Lani menolaknya dengan alasan beda arah jalan pulangnya. Lani pergi kehalte depan sekolah, namun Lani  mendapati Riko yang tengah duduk bersandar di kursi halte. "loh kak Riko belum pulang" tanya Lani kepada Riko. Riko refleks melirik kearah Lani lalu berdiri.

"aku nungguin kamu dari tadi. Aku takut kalo kamu pulang sekolahnya sendiri nanti kamu digodain om om genit lagi" goda Riko yang membuat Lani mencebikan bibirnya.

"apaan sih. Yaudah yuk kita jalan" suruh Lani kepada Riko.

"jalan kaki? Enggak ah, akukan bawa motor " sahut Riko yang membuat Lani mencebikan bibirnya lagi.

" ihh maksud aku jalannya pake motor"

"motor siapa? " tanya Riko yang membuat Lani greget sendiri.

" motor kamu lah"

"emangnya aku nyuruh kamu naik motor aku" bugh. Lani meninju perut Riko lumayan keras. Namun, bukannya meringis kesakitan, Riko malah tertawa kegelian, menurutnya tinjuan Lani tidak sakit melainkan geli. Riko mengacak ngacak rambut Lani gemas. Lani hanya mencebikan bibirnya sambil melipatkan tangannya didada.

Riko memasangkan helm dikepala Lani, Lani hanya diam. Lalu Riko menaiki motornya, tidak lupa ia juga memasangkan helm dikepalanya. "yuk naik" suruh Riko. Lani mematuhinya lalu melingkarkan tangannya dipinggang Riko, karena kalau Lani tidak seperti itu Riko pasti akan mengocehnya. "istri pintar" ujar Riko yang membuat Lani melirik kearahnya.

"kok istri pintar sih? "

" ya kan kamu calon istri aku" sahut Riko sambil melajukan motornya.

"tapi kan baru calon"

"iya deh iya. Ngomong ngomong gimana persiapan buat acara pernikahan kita besok? " Lani menghela nafasnya.

" masa kamu lupa sih, kan kita nikahnya cuman resepsi doang enggak ada hiburannya. Jadi yaa orang orang rumah gak terlalu sibuk buat persiapannya. Lagian yang hadir kan cuma keluarga besar kita aja. Ngomong ngomong kok kamu ngejalanin motornya pelan banget kayak siput " ups. Riko lupa kalo dia menjalankannya motornya sangat lambat. Riko melirik Lani dari kaca spion

" mungkin efek keenakan dipeluk kamu" goda Riko yang membuat Lani menyubit perutnya. Riko hanya tertawa melihat wajah Lani yang lucu di kaca spionnya.

*****

Hari yang ditunggu tunggu akhirnya tiba. Resepsi pernikahan Riko dan Lani. Lani masih berdandan dikamarnya yang dibantu oleh seorang Perias wajah.
Gaun pengantin putih yang dikenakan Lani sangat pas ditubuhnya. Sedikit lagi, riasan Lani selesai. Perias itu hanya tinggal memoleskan lipstik di bibir nya Lani. Dan perfectlah sudah, kini Lani menjadi seorang pengantin yang sangat cantik dan anggun. Perias itu sampai terpukau dengan kecantikan Lani.

Seseorang membuka pintu kamar Lani. Dan ternyata itu adalah Devi dan Raya, mereka berdua datang ke acaranya karena hari ini adalah hari minggu. Raya dan Devi terpukau dengan kecantikan dan keanggunan Lani. "wahh, Lani ini beneran elo? Lo cantik banget" seru Devi, Lani hanya tersenyum yang membuat kecantikannya menambah.

Disisilain Riko dan keluarganya yang sedang berada diperjalanan kerumah Lani merasa sangat gugup. Jantungnya berdetak sangat cepat. Ia berusaha menetralisir jantungnya agar tidak berdegup sekencang ini.

Mereka sampai dirumah keluarga Maurer. Riko dan keluarganya turun dari mobil. Riko merapihkan kemejanya yang tadi agak kusut, lalu ia memakai jas tak lupa ia juga memakai peci. Mereka disambut hangat oleh keluarga Lani saat memasuki rumah mewah milik keluarga Maurer.

Sambil menunggu penghulunya datang, Riko ketoilet sebentar karena jika dia sedang gugup Riko selalu merasa ingin bab. Setelah selesai Riko keluar dari toilet dan pas sekali penghulunya sudah datang. Ia segera mengampirinya dan duduk dikursi yang disediakan untuk calon pengantin.

Lani yang sedang berfoto dengan Raya dan Devi dikejutkan dengan kedatangan maminya. "sayang, penghulunya sudah datang. Yuk kita turun" 

"iya mi" sahut Lani. Lalu Lani dan kedua temannya turun begitu juga maminya. Lani merasa sangat gugup saat melihat begitu banyak orang dirumahnya. Lani menghela nafas.

Orang orang yang ada dibawah sana terpukau dengan kecantikan Lani  saat ia menuruni tangga. Sampai sampai Riko tidak berkedip melihat Lani begitu cantik dan anggun. Lani duduk disamping Riko, Riko masih setia menatap Lani sampai seorang penghulu membuyarkannya. "baiklah karena kedua calon mempelai nya sudah datang, kita mulai saja acaranya" kata seorang penghulu tersebut.

"bismillahhirrohmannirrohiim, saya nikahkan dan kawinkan engkau, saudara Riko Stephano Fernando bin Wira Fernando dengan saudari Lani Cristya Maurer binti Bagas Maurer dengan mas kawin seberat 100 gram, dan alat solat dibayar tunai"

"saya terima nikah dan kawinnya, Lani Cristya Maurer binti Bagas Maurer, dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ucap Riko begitu lancar yang membuat orang orang yang berada disana bisa bernafas lega.

"bagaimana para saksi? sah? "

" sah! " ucap semua saksi yang ada disana.

" alhamdulillah..." lalu penghulu itu membacakan doa doa agar pernikahan Riko dan lani selalu dalam lindungan Allah swt..

Setelah itu Lani dan Riko melanjutkan dengan bertukar cincin dijari manisnya masing masing. Riko mencium keningnya Lani dengan sangat lembut, begitu juga dengan Lani yang mencium punggung tangan Riko.

*****

Riko dan Lani sampai dirumah besar berlantai dua yang dihadiahi oleh kedua orangtuanya. Mereka masuk kedalam rumah dengan membawa koper besar yang berisi baju dan perlengkapan pribadinya. Riko melihat Lani seperti kesusahan membawa koper yang begitu besar, lalu ia menghampiri Lani dan membantunya membawakan kopernya. "sini biar aku aja yang bawa".

"makasih" sahut Lani.

Mereka berdua terkagum saat melihat dalam rumahnya yang begitu mewah, walaupun masih mewah rumah orangtuanya. Tapi menurut mereka rumah ini lebih cukup dari kata mewah.

Riko pergi kekamar untuk menyimpan koper yang tadi ia bawa, lalu pergi kebawah untuk menemui Lani. Ia tersenyum saat melihat Lani tertidur di atas sofa, menurutnya kecantikan Lani dan keimutan Lani menambah ketika sedang tidur. Namun Riko merasa khawatir melihat Lani tertidur dengan posisi yang tidak nyaman. Ia menghampiri Lani lalu mengendongnya ala bridal style dan berjalan kearah kamarnya. Ia menidurkan Lani lalu menyelimutinya agar tidak kedinginan. Riko juga mulai menguap maklumlah sudah jam 11 malam, Riko tidur disamping Lani sambil memeluknya (udah sah ya guys).

*****

Hiii!!  Guys, akhirnya setelah lama menunggu. Lani dan Riko menikah juga.

Terus pantengin cerita ini, dan jangan lupa untuk vote and Follow. Dan Jangan lupa lagi jaga kesehatan kalian dipandemi covid sekarang ini dengan memakai masker 😷 saat keluar rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain.

Sampai jumpa di part selanjutnya 😄

👇👇👇

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang