18. DELAPAN BELAS

2.9K 125 2
                                    

👆
Erik Cristyano Maurer

Happy reading

"assalamualaikum " salam Lani ketika hendak masuk rumah.

" wa'alaikumus sallam" jawab Riko. Lani masih cuek dengan Riko, sampai sampai ia tidak mau melihat keberadaan Riko yang kini tengah duduk di sofa. Riko merasa geram kepada Lani, ia menyimpan handphonenya yang sedari tadi ia pakai lalu berdiri melangkah menghampiri Lani. Ia mencekal pergelangan tangan Lani dan refleks Lani berhenti dan menengok melihat siapa yang mencekalnya. Lani memasang muka masam.

"lepasin" ujar Lani begitu dingin. Riko tidak mendengarnya, ia maju selangkah lalu mendekatkan wajahnya kewajah Lani sampai Lani bisa merasakan hembusan nafas Riko yang beraroma mint. "kamu mau ngapain?" tanya Lani kepada Riko yang kini sedang memainkan bibir Lani dengan ibu jarinya. Lani memundurkan kepalanya beriringan dengan Riko yang sepertinya akan mencium Lani. Lani memejamkan matanya.

"Oww" belum sempat Riko mencium Lani, seorang cowok tiba tiba datang. Lani cepat cepat dengan kasar mendorong Riko agar menjauh darinya. Sudah dipastikan sepertinya kini pipinya sedang memerah. "sorry, gue ganggu. Gue balik aja deh"

"ehh lo mau kemana? " cegah Riko saat melihat cowok yang mengganggunya tadi berbalik badan akan pergi.

" mau pulang lah, takutnya gue ganggu" sahutnya.

"yaudah deh bagus, pintunya udah terbuka lebar tuh, sana hus" ujar Riko.

"lo ngusir gue Rik? "

" kan lo bilang mau pulang, tuh pintunya udah terbuka lebar"

"tap-"

"ehh udah, kalian kok malah berantemsih" ujar Lani menghentikan pertengkaran mereka. Lani berlari dan berhambur memeluk cowok tersebut, dia membalasnya. "kak Erik gue kangen, lo kemana aja sih? Kok gue baru liat lo?"

"duduk dulu deh, gue capek ni. Ntar gue jelasin" ucap Erik. Mereka duduk disofa, kecuali Riko yang setia berdiri sambil menyilangkan tangannya didada. "hp siapa nih, ngalangin bokong gue duduk aja" ucap Erik sambil melempar handphonenya ke sofa sebelah, untung saja tidak jatuh.

"hp gue tuh, anjirr lo" sahut Riko sambil berlari mengambil hp nya dan duduk disofa. Erik tersenyum memperlihatkan sederetan giginya.

"lo berdua udah tau kan, kalo disekolah kita ada yang korupsi? " Lani mengangguk begitupun Riko walaupun dengan agak malas. "selama tiga hari kemarin itu, gue pergi kerumah oma diBandung. Sampai sampai gue gak hadir diacara nikah kalian. Disana gue diskusi sama Syeira kalo kita sepakat kerjasama buat buktiin siapa dalang dibalik semua ini"

"lho, bibi Syeira udah pulang dari Singapura? Kapan pulangnya? " tanya Lani. Pasalnya Syeira, bibi kecilnya itu akan pulang 1 bulan lagi.

" udah jangan bahas itu dulu, mendingan kita fokus cari cara buat buktiin siapa orang yang udah korupsi disekolah kita" ucap Erik yang membuat Lani dan Erik terdiam memikirkan idenya.

Suasana masih hening, karena sudah 3 jam mereka belum menemukan cara yang bagus untuk mencari dalang dibalik korupsi ini. Mereka sudah kesal dan kebih baik melanjutkan nya besok.

Erik sudah pulang dan kini tinggal Lani dan Riko yang kini berada dikamar. Lani masih tidak mau bicara dengan Riko, Riko menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu berdiri menghampiri Lani yang berada di kasur. Ia memeluk Lani dan mengumpatkan kepalanya diceruk leher Lani. Wangi tubuh Lani membuatnya tenang, ia belum pernah merasakan setenang ini jika sedang bersama perempuan. Kecuali dengan anak perempuan teman masa kecilnya dulu yang sekarang ntah pergi kemana. Tanpa sadar, Riko mengucapkan sebuah nama, "Lala".

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang