40.EMPAT PULUH

2.3K 86 10
                                    

"kita harus ambil ponselnya Rika!" usul Raya.

"ia bener. Kita cari tau apa bener video itu palsu" ujar Devi.

Mereka semua mengangguk dengan wajah yang serius. Lalu Sandi mengkode mereka dengan menganggukan kepalanya tanda untuk pergi.

"ehh tunggu! " cegah Ghavin sebelum mereka benar benar berdiri untuk pergi.

Mereka duduk kembali seperti semula. Mereka semua menatap Ghavin dengan begitu heran. Mengapa ia mencegah mereka pergi?

" kenapa? " tanya Sandi.

" gak usah lah kita cape cape buat nyuri ponsel nya Rika" ujar Ghavin membuat semuanya saling menatap heran. "karena..".

Mereka semua mendekatkan kepalanya agar mereka dapat mendengar jelas apa yang akan dikatakan oleh Ghavin.

"nungguin ya.. " Ucap Ghavin sambil cengengesan membuat semua orang memundurkan kembali kepalanya. Mereka semua kesal karena Ghavin malah main main. Ghavin mulai bicara lagi." yaampun pada serius gitu. Oke deh gue kasih tau. Sebenernya gue pernah ngehack ponselnya Rika"

"HAH! " mereka semua kompak.

" kok bisa? " tanya Raya kepada Ghavin.

" ya bisa lah. Gue itukan mantannya Rika. Dulu gue pernah ngehack ponselnya. Biasalah kalo lagi cinta cintanya, takut ada cowok lain yang ngechat. Tapi, bukan cuman pesan aja yang gue hack. Galeri nya juga gue hack. Biar gue bisa tau apa aja isi didalam galerinya Rika" jelas Ghavin.

"terus kenapa lo gak bilang dari tadi sih. Kan kita bisa liat galerinya dari hp lo" rutuk Devi.

Ghavin menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil tertawa kecil.

"heheh, maaf gue juga baru inget barusan" ujar Ghavin.

"tunggu apalagi? Cepet cek sekarang!" titah Sandi dengan sedikit emosi.

Ghavin dengan cepat mengangguk karena takut dengan wajah Sandi yang sudah berubah merah. Ia segera mengeceknya.

Beberapa menit kemudian, tiba tiba Ghavin tetsentak kaget membuat semua orang menoleh kepadanya dengan wajah yang sama terkejutnya.

"gimana? " tanya Sandi.

Ghavin belum mengatakannya. Ia melirik satu persatu orang orang itu sebelum menjawab.

" kalian liat sendiri aja" ucap Ghavin lalu membalikan ponselnya menghadap mereka.

Mereka semua terkejut dengan isi dari telpon itu.

"bener bener siluman uler"

*****

"kang Maman. Si Riko sebenernya kemana sih? Kok gaada di rumah?" tanya Fahri.

Kang Maman tampak berpikir sambil meletakan telunjuk di keningnya.

1 menit
2 menit
3 menit

Kang Maman belum juga memberi tahu mereka. Pria berusia 40 tahun ini memang suka pikun. Makannya ia mengiatnya dengan lama.

Ketiga cowok yang sedang duduk sofa ruang tamu itu terus memperhatikan kegiatan mengingat yang dilakukan oleh kang Maman. Tiba tiba, ketiga cowok itu menepuk jidatnya kala mendengar pernyataan menohok dari kang Maman.

"kalian siapa? " tanya kang Maman dengan begitu lugunya.

" kita temennya Riko, kang Maman. Yang tadi  ditakut takuti sama kang Maman" ucap Vino berusaha membantu kang Maman untuk mengingat.

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang