13. TIGA BELAS

3.1K 135 6
                                    


Vote dulu yaa😊

Happy reading

Perlahan Lani mulai membuka matanya. Ia melihat kesekelilingnya. Disana terdapat Raya, Devi, Riko, Erik, Vino, dan Fahri yang membuat Lani bingung mengapa mereka ada disini? lalu ia sekarang ada dimana?. Lani bangkit dan duduk diatas ranjang.
"akhirnya lo sadar juga Lan. Kita semua khawatir banget sama lo tau" kata Devi dengan antusias.

"kok gue ada disini sih, tadikan gue... " Lani mengingat semua kejadian yang tadi dialaminya.

" semua ini ulah si Jessica Lan. Dia sengaja ngurung lo ditoilet, emang dasar tu anak" grutu Raya sambil memutar bola matanya jengah.

"awas aja tuh keong racun, gue gak bakal maafin dia" grutu Erik sambil mengepalkan tangannya.

"lo kok kayanya khawatir banget sama Lani. Lo sama Lani ada hubungan apasih, gue liat liat kalo Lani kenapa napa lo yang paling khawatir banget sama dia" ya jelaslah orang Lani adalah adiknya bagaimana bisa Erik tidak khawatir dengan Lani. Erik menatap Lani yang diberi tatapan tajam oleh Lani.

"nanti juga tau. Yaudah gue duluan mau anterin bebeb pulang. Jangan lupa nanti dateng" ujar Erik sambil berjalan keluar uks yang disertai dengan lambaian tangan tanda berpisah.

"yaudah kita juga duluan yah, yu Ray aku anterin kamu pulang" ajak Vino kepada Raya yang diberi anggukan sekaligus senyuman. Mereka berdua berjalan keluar uks, sebelumnya mereka melambaikan tangan tanda perpisahan.

"ehh Fahri tunggu" cegah Raya ketika Fahri akan pergi.

"paan? " jawab Fahri males.

" gue nebeng pulang yah, soalnya tadi sopirnya pulang duluan" ujar Devi dengan wajah yang dimelas melasin. Fahri yang melihatnya sampai ingin muntah.

"yaudah ayok" belum sampai 3 detik wajah Devi sumringah, ia malah dibuat kesal oleh Fahri "tapi, lo bayar ya. Abis ni bensin motor gue"

"yaelah Fah, lo pelit amat sama tetangga sendiri. Yaudah ayok. Lan kak Riko kita duluan yah dahhh" Devi dan Fahri berjalan keluar meninggalkan Lani dan Riko berdua.

Sedaritadi Lani terus diam tidak bicara sedikitpun. Riko yang melihatnya dibuat gemas karena sepertinya Lani masih marah padanya. Riko mencubit hidung Lani yang membuat Lani meringis kesakitan. "kamu masih marah ya sama aku gara gara tadi pagi?" Lani tidak menjawab, ia menatap datar ke depan. "jangan marah lagi dong, dua hari lagikan kita mau nikah. Masa kamu cemberut gitu, cantiknya ilang loh" ucap Riko berusaha menggoda Lani.

Lani menatap tajam kearah Riko. "nikah aja sana sama si Jessica" ketus Lani yang membuat Riko menahan ketawanya karena gemas melihat wajah Lani yang sedang marah.

Riko berusaha menggodanya lagi, dan kini ia berhasil membuat wajah Lani memerah dan membuatnya salting. "jangan marah lagi dong, aku itu cuman cinta sama kamu, sayang sama kamu, kamu adalah belahan jiwaku sayang" Riko mengecup pipi Lani sekilas membuat Lani merasa terbakar api cinta. Lani memegang pipinya sambil menatap kearah Riko. "jangan dipegang terus pipinya, mendingan kita pulang, udah ampir sore nih" Lani tidak menjawab perkataannya membuat Riko kesal dan langsung membopong Lani ala bridal style. Lani terkejut dan refleks memeluk leher Riko. "ternyata dari tadi itu ngode biar minta digendong" ujar Riko sambil tertawa. Lani mendengus kesal.

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang