39. TIGA PULUH SEMBILAN

1.9K 83 7
                                    

"ada semut minum kiko,
Si raja kehausan.
Assalamualaikum abang Riko,
Fahri ganteng numpang makan" Fahri dengan pantun recehnya.

Vino menoyor kepala Fahri dengan sedikit keras membuat Fahri sedikit meringis.

"sejak kapan lo mantun? " tanya Vino penuh keheranan.

" sejak tadi" jawabnya dengan wajah polos.

Erik yang ikut dengan mereka kerumah Riko hanya bisa geleng geleng kepala melihat ada aja tingkah mereka berdua.

Erik mengernyit bingung. Apa benar Riko sudah pulang dari sekian lamanya ia menghilang. Tanpa basa basi, Erik membuja pintunya dan main nyelonong masuk kekediaman Lani dan Riko.

Sepi. Itulah yang dirasakan mereka bertiga saat masuk kedalam rumah itu.

"rumah segede gaban gini, kok tuan rumahnya kaga ada" celetuk Fahri membuat kedua cowok yang sama sama berada disamping kirinya berpikir.

"Riko sama Lani kemana ya?" tanya Erik dijawab dengan gelengan oleh Fahri dan Vino.

Tiba tiba, sebuah suara langkah kaki terdengar membuat Vino dan Fahri merinding ketakutan.

"ini rumah, pemiliknya kagak ada. Tapi kok ada suara langkah kaki" ucap Fahri dengan suara yang sedikit bergetar.

"iya"

"apa jangan jangan, itu setan" tebak Fahri.

Prang. Suara besi terjatuh membuat Vino dan Fahri meloncat kebadan Erik.

"hwaa. Apaan tuh" Fahri panik.

"Den.. " panggil seseorang dengan sedikit berbisik membuat suasana menjadi horor.

" ada yang manggil kita" kata Erik.

Suara langkah kaki itu semakin mendekat. Vino dan Fahri berpegangan kuat kuat kepada Erik yang berada ditengah tengah mereka. Sesungguhnya, didalam hatinya Erik juga takut. Apalagi ia takut dengan hantu. Tapi ia menahan rasa takut itu agar teman temannya tidak mengira bahwa ia cemen.

"Fahri.. Lo cepet baca do'a biar setannya kabur" usul Vino.

"do'a apa, gue kagak tau" Fahri semakin bergemetar.

"apa aja yang penting bisa ngusir setan"

Fahri mengangguk. Lalu ketiga cowok itu membuka kedua telapak tangannya seperti orang yang sedang berdo'a.

Fahri mulai berdo'a.

"a'udzubilla himisyaitonirojim bismillahhirrohmannirrohiim. Manroobuka.. " ucap Fahri masih sempat sempatnya berkomedi di suatu suasana yang horor ini.

" bukan yang itu bego!" dumel Vino.

Derap langkah itu tiba tiba berhenti tepat di belakang mereka. Vino dan Fahri matanya melotot ketika tiba tiba sebuah tangan mencekal pundaknya.

"kenapa? " tanya Erik mulai panik ketika Fahri dan Vino tidak lagi bersuara melainkan saling menatap.

" dalam hitungan ketiga kita nengok ke belakang" usul Fahri. Erik dan Vino mengangguk.

Fahri mulai menghitung.

"1...2...3..."

"SETANNN!!" teriak Vino dan Fahri secara bersamaan lalu lari mengacir keatas tangga rumah itu meninggalkan Erik yang tiba tiba pingsan karena saking takutnya.

"ehh den, saya bukan hantu. Saya kang maman tukang kebun rumah ini" teriak kang Maman memanggil Vino dan Fahri yang sudah tidak terlihat lagi. "ehh kumaha ieu teh kalah pingsan (ehh gimana ini kok malah pingsan)" ucap kang Maman.

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang