32. TIGA PULUH DUA

1.7K 76 1
                                    


Lani dan Erik terburu buru kerumah sakit ketikan mendengar Riko dipindahkan dari rumah sakit dimana ia dirawat. Vino dan Fahri yang memberitahu mereka.

Tadi pagi Vino sedang menemani Fahri jalan jalan di sekitar rumah sakit menggunakan kursi roda yang didorong oleh Vino. Mereka mendengar bahwa pasien yang berada diruangan melati telah dipindahkan dari rumah sakit itu yang seharusnya itu adalah ruangan dimana Riko dirawat. Mereka segera mengeceknya dan ternyata benar saja Riko tidak ada diruangannya. Vino dan Fahri segera memberitahu Lani dan Erik. Setelah mendengar berita itu Lani dan Erik segera pergi kerumah sakit.

Lani dan Erik sudah sampai di rumah sakit, disana mereka disambut oleh Vino dan Fahri.

"kenapa ini semua bisa terjadi?!" ucap Lani tiba tiba dengan pipi basah dengan air mata.

"kita juga gak tau Lan kenapa Riko tiba tiba dipindahin" ujar Vino.

"gue gak mau tau, kak Riko harus segera di temuin"

"oke gini aja, gue bakal suruh anak anak geng motor buat cari Riko" usul Erik.

"yaudah cepetan kak" rengek Lani.

Erik segera menelpon teman temannya, lalu setelah selesai ia dan Vino bergegas untuk mencari keberadaan Riko. Tadinya Lani ingin ikut pergi mencari Riko, namun ia dilarang oleh Erik karena ia takut bayi yang ada di dalam kandungan Lani kenapa kenapa jika Lani terlalu kecapekan mencari Riko.

Disisilain Rika dan Elsa tengah mengobrol dirumah sakit pindahan Riko. Mereka mengobrol dengan begitu serius.

"bu Elsa, kamu berhasil memindahkan Riko, dan sekarang Lani gak akan bisa nemuin Riko lagi, dan sebentar lagi Riko akan menjadi milik saya untuk selamanya" ujar Rika merasa ia sudah menang.

"hm, apakah kamu yakin kamu sudah menang? Menurut saya kamu belum bisa menang karena bisa saja Lani bisa menemukan Riko dirumah sakit ini" ucap Elsa dengan wajah dinginnya menatap Rika.

"bu Elsa, bu Elsa.. Kamu tenang saja, Lani gak akan bisa nemuin Riko karena saya sudah membayar orang yang berjaga didepan agar menutup mulutnya tentang keberadaan Riko" Rika tak ingin kalah. Ia memperlihatkan senyum smirk nya.

"dasar wanita ular" balas Elsa. Rika hanya tersenyum dengan wajah polosnya seperti orang yang tidak berdosa.

Tiba tiba, seorang dokter keluar dari ruangan Riko. Ia memberitahu mereka berdua tentang keadaan Riko sekarang.

"dokter bagaimana keadaan Riko sekarang? " tanya Elsa sedikit khawatir.

" alhamdulillah bu, anak ibu sudah sadar dari komanya" sahut dokter itu.

Dua wanita itu merasa sangat lega mendengar perkataan dokter itu.

"alhamdulillah ya allah, terima kasih berkat mu anak hamba bisa sadar dari komanya. Terima kasih ya allah "

" namun, saat dia siuman, dia terus memanggil Lani. Bu sebaiknya anak ibu harus dipertemukan dengan Lani secepatnya agar kondisi anak ibu dapat pulih dengan cepat " ujar doktet itu.

Dua wanita itu terdiam memandangi satu sama lain. Apa yang harus mereka lakukan sekarang. Apakah mereka harus mempertemukan mereka. Tapi jika mereka mempertemukan Lani dan Riko, rencana mereka akan sia sia.

" dokter, apa kami bisa bertemu dengan anak saya? "

" silahkan bu"

Mereka berdua masuk kedalam ruangan rawat Riko. Disana mereka dapat melihat Riko yang terbaring begitu lemah dengan alat bantu pernafasan dengan jarum infus yang menancab ditangannya.

"Riko... "ujar Elsa sambil memeluk tubuh Riko. Elsa menangis didekapan Riko.

" mami... " rintih Riko dengan begitu lemas.

" sayang.. Maafin mami hiks... Mami gak bisa jagain kamu hiks.. "

" ini bukan salah mami kok... Mami gak usah khawatir... Sebentar lagi Riko sembuh kok.. "ujar Riko dengan begitu lemah.

" kak Riko.. " panggil Rika dengan berlinang air mata.

" Rika?... Dimana Lani mi.. Kenapa dia gak ada disini? "tanya Riko.

" lani.. "

" kak Riko harus sabar ya. Sebenarnya tadi pagi Lani pergi ke Australia karena waktu itu... Lani kepergok sedang berhubungan layaknya suami istri dengan Sandi..." Rika berbohong. Riko tercengang mendengar perkataan Rika barusan. Rika melanjutkan ceritanya. "Lalu kemarin Lani sempet pingsan dan saat diperiksa kedokter, ternyata Lani sedang mengandung anaknya Sandi.. Lalu tadi pagi, Lani pergi pagi pagi sekali kebandara, katanya dia ingin menyusul orang tuanya ke Australia karena dia malu jika ia bertemu dengan kamu dengan keadaan begini... Dia bilang kamu pasti akan kecewa jika kamu tahu yang terjadi sebenarnya.. Mangkannya dia lebih memilih pergi daripada harus melihat memarahinya"

"lo kalo ngomong jangan sembarangan ya. Lani gak mungkin ngelakuin hal itu!! " kebohongan busuk apa itu, Riko tidak bisa mempercayai Rika, Lani tidak mungkin melakukan hal bejat seperti itu. Apalagi yang berbicara adalah Rika, dia tau kalau Rika itu masih mencintai dirinya, ia bisa melakukan apapun demi cintanya.

" kalau kamu gak percaya tanya mami kamu! " Rika terus menjalankan permainan ini.

Riko menatap Elsa dengan penuh keraguan, Elsa pun membalas tatapannya dengan sedikit gemetar. Elsapun mulai menjawab."maaf Riko tapi... Apa yang dikatakan Rika barusan... Itu benar"

Yang benar saja, Elsa ikut berbohong? "bagus, dia ngikutin permainan gue" Rika tersenyum smirk.

Riko membelalakan matanya tidak percaya mendengar jawaban Elsa.
"enggak, kalian pasti bohong. Kalian pasti bohong!! Lani gak mungkin ngelakuin hal sebejat itu!! Gak mungkin!!! "

" Riko! "
Elsa dan Rika panik saat melihat tubuh Riko kejang kejang.
" Rika, cepat panggil dokter " Rika mengangguk lalu bergegas memanggil dokter. Tak lama dokterpun datang dan segera menangani Riko.

Elsa dan Rika menunggu dokter yang menangani Riko diluar ruangan. Tak lama, dokterpun keluar dari ruangan rawat Riko lalu menyampaikan keadaan Riko sekarang.

"dokter, bagaimana keadaan anak saya sekarang dokter? " tanya Elsa panik.

" tadi anak ibu syok dan mengalami kejang kejang. Bu, sebaiknya ibu jangan berbicara yang aneh aneh dulu kepada anak ibu, takutnya nanti anak ibu bisa kejang kejang lagi, itu sangat berbahaya, nyawa anak ibu bisaterancam" jelas dokter itu.

Elsa merasa bersalah karena tadi ia telah mengikuti permainan Rika. Riko menjadi seperti itu karena salah dua wanita itu. Untung saja dokter datang tepat waktu, jadi Riko dapat ditangani dengan cepat.

-------------

Jam sudah menunjukan jam 10 malam. Lani duduk disofa sambil menenggelamkan kepalanya diantara dua lututnya. Kini ia sangat frustrasi karena Erik tidak bisa menemukan Riko dirumah sakit manapun. Lani mengambil sebuah foto dimeja sofanya. Didalamnya terdapat foto Riko bersama dirinya yang tersenyum sangat bahagia. Ia mengusap fotonya sambil berlinang air mata. "kak Riko.. Kamu sebenarnya ada dimana?.. Kak Erik udah cari kamu kemana mana tapi kamu gak berhasil ditemukan... Sebenarnya mami Elsa bawa kamu kemana?..."

Lani beralih mengusap perutnya yang masih rata sambil begumam. "andai saja kamu ada disini, mungkin kamu yang akan mengusap perut aku seperti ini... Sayang, mama minta maaf ya, mama gak bisa nemuin papa kamu... Tapi kamu tenang ya, mam pasti bisa temukan papa kamu"

                              Tbc.

Haii 👋
Maaf ya baru up..
Gimana part kali ini, lanjut?

👇👇👇

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang