41. EMPAT PULUH SATU

2.2K 108 18
                                    

"pak. Buka gerbangnya pak!" ujar Erik dengan wajah begitu emosi.

Vino dan Fahri pun ikut emosi karena sedaritadi mereka tidak bisa masuk kedalam rumah keluarga Riko karena gerbang nya dijaga oleh 2 orang satpam. Bukan hanya gerbang utama. Gerbang lainnya begitupum beberapa sudut rumah itu dijaga oleh beberapa orang bodyguard berbadan besar besar.

Mereka bertiga sudah mulai kesal. Elsa pintar sekali menjaga rumahnya dengan beberapa bodyguard agar tidak ada yang bisa mengacaukan pernikahan 2R (Riko dan Rika).

"Rik. Kayaknya kita gak akan bisa masuk kerumah ini kalo orang orang itu nyegah kita terus" ujar Vino.

Erik menendang gerbang itu dengan sangat keras hingga berbunyi nyaring.

"awas aja lo Riko, kalo lo sampai ngehianatin adik gue. Gue gak akan tinggal diem! " geram Erik.

Erik benar benar kecewa ditambah marah dengan pernyataan tersebut. Bisa bisanya Riko akan menikah lagi dengan perempuan lain disaat istrinya sedang mengandung.

" Rik, gue punya ide. Gimana kalo lo kasih tau Lani. Karena cuman dia yang bisa kita andelin sekarang " usul Vino membuat Erik dengan cepat merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah benda pipih yaitu ponsel. Erik dengan segera menelpon Lani.

Disisilain Lani dan semua orang yang berada di rumah Sandi masih belum selesai juga untuk berbincang. Tiba tiba suara dering ponsel Lani berbunyi membuat mereka semua ter arah ke asal suara itu.

"kak Erik" gumam Lani dengan sedikit berbisik namun masih bisa mereka dengar.

Lani segera mengangkatnya.

"halo kak Erik. Ada apa? " tanya Lani dan langsung dijawab oleh Erik dari sebrang sana.

'dek lo dimana?' tanya Erik dari sebrang sana.

"aku sama temen temen lagi dirumah Sandi. Emangnya ada apa?" tanya Lani lagi.

'... '

"APA!"

Tak. Lani lagi lagi menjatuhkan ponselnya ke lantai membuat semua orang terkaget.

"Lani kenapa?!" tanya Syeira dengan wajah sedikit panik karena melihat Lani yang tiba tiba meneteskan air matanya.

"kita harus pergi ke rumah mami Elsa kak Syeir! Kita harus menghentikannya sebelum terlambat! " ujar Lani tanpa mengucapkan apa yang sebenarnya terjadi.

" maksud lo? " tanya Raya dengan sedikit panik persis seperti Syeira.

" KAK RIKO AKAN MENIKAH SAMA RIKA SEKARANG! hiks.. AKU HARUS MENGHENTIKAN SEMUANYA SEBELUM TERLAMBAT! " ujar Lani sambil melenggang pergi meninggalkan mereka.

" dasar siluman ular! Gue gak akan pernah maafin lo!.. Lani tungguin kita! " ujar Devi lalu mereka semua tanpa terkecuali segera menyusul Lani yang sudah berada di pekarangan rumah Sandi.

Wanita tidak akan pernah tinggal diam jika pria yang ia cintai akan menikah lagi tanpa sepengetahuannya. Begitupun dengan Lani. Ia tidak akan tinggal diam melihat pria yang ia cintai akan menikah lagi dengan orang yang dulu pernah bekerja di rumahnya sendiri. Penghianat. Ya. Itu adalah sebutan yang cocok untuk Rika si manusia berkedok ular itu. Benar benar penghianat.

Lani dkk. sudah sampai di gerbang besar rumah mertuanya. Keluarga Fernando. Disana mereka semua dapat melihat Erik dkk. sedang berusaha untuk membujuk para satpam itu agar membuka gerbangnya.

Mereka semua segera menghampiri Erik dkk.. Erik, Vino dan Fahri yang menyadari kehadiran mereka segera berhenti membujuk para satpam itu.

"kak Erik" panggil Lani dengan suara yang serak karena menangis. Lani segera berhambur kepelukan kakaknya itu. "apa yang sebenarnya terjadi kak? Kenapa mereka tiba tiba akan menikah?" Lani masih didekapan Erik.

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang