31. TIGA PULUH SATU

2.3K 97 8
                                    

Sebelum kejadian tabrakan..

Tok tok tok

Suara ketukan pintu diruangan dimana Elsa bekerja dibutiknya. "masuk" perintah Elsa.

Seorang wanita masuk kedalam ruangan Elsa sambil berjalan dengan angkuh. "Elsa Rahmania Fernando. Wanita yang sudah menabrak ayah saya hingga meninggal " ujar wanita itu.

Deg. Elsa terkejut dengan perkataan wanita itu barusan hingga ia menghentikan aktifitasnya yang sedang menandatangani surat surat penting. Elsa menatap wanita itu. "si-siapa kamu?"

"saya siapa? Apakah anda sudah lupa dengan saya, nyonya Elsa?" ujar wanita itu.

"ka-kamu.. "

" ternyata anda belum lupa" kata wanita itu.

"mau apa kamu? "tanya Elsa sedikit ketakutan.

Wanita itu menghampiri Elsa lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah Elsa. Elsa mencoba menjauhkan wajahnya, namun ia tidak bisa karena wanita itu mencengkram rahangnya.

" yang saya inginkan adalah.. Anak kamu" ujar wanita itu lalu melepaskan cengkramannya dengan kasar dan menjauhkan wajahnya dari Elsa. Ia tersenyum smirk.

Elsa memegang rahangnya yang sedikit sakit akibat cengkraman wanita itu. Elsa berdiri lalu menunjuk wanita itu. "saya tidak akan menyerahkan anak saya kepada wanita ular seperti kamu!" ujar Elsa dengan penuh penekanan disetiap katanya.

"ohh kalo begitu saya akan memberitahu semua orang kalau kamu adalah seorang pembunuh yang sudah membunuh ayah saya. Dan apakah kamu lupa kalo kamu telah memberikan saya tiga permintaan. Permintaan pertama saya adalah ingin memiliki anak kamu" ujar wanita itu.

"kenapa harus anak saya? Dia sudah menikah " kata Elsa.

" karena saya mencintai anak kamu! Dia harus menjadi milik saya! Suruh Riko ceraikan wanita itu atau kamu akan saya jebloskan kepenjara" ancam wanita itu.

"kamu mengancam saya? Kamu butuh uang berapa hah, saya akan memberi kamu berapapun asalkan kamu jangan ambil anak saya! "

Wanita itu mengambil ponselnya yang berada didalam saku celananya lalu mengotak atik kontak yang akan dia hubungi. Melihat wanita itu mengotak atik ponselnya, Elsa merasa takut ia akan menelpon polisi. Dan benar saja wanita itu menelpon polisi." halo pak polisi... Saya sudah menemukan pelaku yang sudah menabrak ayah saya.. "

Elsa semakin ketakutan lalu berusaha untuk menghentikan wanita itu untuk tidak melaporkan kepada polisi." baiklah.. "

Ucapan Elsa mampu membuat wanita itu memutuskan sambungan telponnya. Ia memasukan kembali ponselnya.

" baiklah.. Saya akan mengabulkan permintaan kamu asal kamu jangan melaporkan saya ke polisi" ujar Elsa dengan begitu bodohnya.

"oke, saya tidak akan melaporkan kamu kepolisi asal-"

Perkataan wanita itu terpotong dengan suara dering ponsel milik Elsa. Elsa segera mengambil ponselnya, terlihat dengan jelas nama Erik yang terpampang di layar ponselnya. 'Erik? Kenapa dia nelpon aku? Kenapa perasaan aku jadi gak enak gini ya?'  gumam Elsa dalam hati.

Elsa mengangkat telponnya. "halo Erik ada apa?... Apa! Riko kecelakaan?... Oke oke tante kesana sekarang"

Tut. Elsa mematikan telponnya lalu bergegas untuk pergi kerumah sakit. Ia melenggang pergi meninggalkan pekerjaannya. Saat ia berdampingan dengan wanita yang sedari tadi berdiri didepan meja kerjanya, pergelangan tangannya dicekal. "saya ikut" ucap wanita itu.

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang