16. ENAM BELAS

3.1K 130 5
                                    

👆
Lani Cristya Maurer

Happy reading




Jam sudah menunjukan pukul 3:00. Lani bangun dari tidur cantiknya, namun ia merasakan sebuah benda menumpang pada perutnya yang membuatnya keberatan. Lani melirik kearah perutnya dan ternyata itu adalah sebuah tangan kekar yang melingkar pada perutnya. Lani cepat cepat menyingkirkan tangan kekarnya itu lalu bangun dan melihat kesampingnya, ternyata itu adalah Riko. Tapi kenapa dia...

"KYAA" teriak Lani sambil bersembunyi didalam selimut yang membuat Riko refleks terbangun. Ia mengucek matanya lalu menguap.

"kamu kenapa? " tanya Riko dengan suara serak khas bangun tidur. Lani sedikit demi sedikit membuka selimutnya lalu menunjuk kearah Riko.

" i-itu". Riko kebingungan, apa maksud Lani?

"apa?"

"k-kak Riko kenapa gak pake baju? ". Riko melirik kearah perutnya lalu tersenyum. Riko punya ide untuk menjahili Lani.

" masa kamu lupa sih. Kita kan semalem.. "ucap Riko sambil tersenyum jahil. Lani membelalakan matanya, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa ia tidak ingat sedikitpun? Perasaan, Lani dan Riko tidak berbuat apa apa." tadi malem kamu godain aku, terus yahh begitulah" Riko ingin tertawa melihat Lani begitu panik dengan ngomongannya itu.

"kak Riko bohong ya, a-aku gak ngegodain kak Riko kok. T-tadi malem aku langsung tidur kok" ujar Lani dengan wajah memelas.
Walaupun hanya matanya saja yang terlihat.

"ffttt. Hahahaha, wajah kamu lucu banget hahah " Lani kesal dengan suaminya itu. Bisa bisanya ia dibohonginya. Lani mengambil guling lalu bugh. Guling itu mendarat pas dikepala Riko. Riko memegang kepalanya dan melirik tajam kearah Lani. Lani sangat takut dengan tatapan tajam dari Riko.

" ohh jadi kamu maunya gitu. Yaudah kita perang bantal aja " Riko mengambil guling lalu memukulkannya kearah Lani, tapi ia memukulnya tidak terlalu keras karena takut Lani kesakitan. Lani terbawa suasana dan langsung memukulkan gulingnya kearah Riko, begitupun dengan Riko yang memukul gulingnya ke Lani. Pada saat itu manjadi moment perang bantal bagi mereka.

Tak lama kemudian mereka berhenti karena mendengar suara adzan subuh. Riko beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Saat ingin membuka pintu kamar mandi, ia mencuri kesempatan untuk menengok Lani, Lani melihat kearah Riko. Riko tersenyum melirik kearah baju Lani. Lani bingung kenapa Riko tersenyum. "ngapain senyam senyum gitu?".

"udah ah aku mau mandi dulu, gak kuat aku ngeliat dada kamu" ucap Riko lalu masuk kedalam kamar mandi.

"apa sih" Lani melihat kebawah dan ternyata dua kancing kemejanya terbuka yang memperlihatkan belahan buah dadanya dengan jelas. Blush pipi Lani memerah dan cepat cepat membenarkan bajunya itu. "DASAR KETUA OSIS MESUMM!!" teriak Lani sangat menggelegar. Didalam kamar mandi, Riko tertawa mendengar teriakan Lani.

*****

Aroma masakan yang menyengat dihidung Riko membuat cacing cacing di perutnya berkonser. Riko pergi kedapur melihat siapa yang tengah memasak disana karena sedari tadi Riko penasaran dengan aroma wangi masakan ini. Setelah ia sampai, ia terkejut saat melihat ternyata Lani yang memasak. Riko pergi menghampiri Lani yang sedang menata makanannya di meja makan.
Riko duduk disalah satu kursi mejamakan, namun sepertinya Lani belum menyadari kalau Riko ada disana. Riko menatap wajah cantik Lani sambil tersenyum. Tidak salah orangtuanya itu menjodohkan ia dengan Lani, selain cantik ia juga jago masak. Riko berdehem agar Lani menyadari keberadaannya. "ekhem" Lani kaget dengan suara deheman Riko, ia mengusap dadanya.

Riko menyodorkan piring kosong kepada Lani bermaksud menyuruhnya untuk mengisi piringnya dengan nasi dan laukpauk. Lani mengambil piringnya lalu mengisinya dengan nasi. "nasinya mau sama apa?" tanya Lani kepada Riko yang sedaritadi memperlihatkan wajahnya terus.

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang