24. DUA PULUH EMPAT

2.4K 94 1
                                    

"nama lo Syeira kan, bibinya Lani?" tanya Sandi.

"jangan panggil gue bibi. Gue itu bukan pembantu. Kalo iya emangnya kenapa? " ujar Syeira agak judes.

" gue cuman mau bilang, kalo gue suka sama Lani. Lo harus bantuin gue biar dapetin dia"

Syeira tampak tercengang mendengar perkataan Sandi. Syeira menatap tajam Sandi. "lo gak boleh suka sama sepupu gue"

Perkataan yang terlontar dari mulut Syeira mampu membuat Sandi terlonjak kaget. Sandi berjalan menghampiri Syeira yang sedang duduk di atas mobil Sandi. "kenapa? Kenapa gue gak boleh suka sama Lani?"

Syeira tampak berfikir, apa yang harus ia katakan kepada Sandi? "ka-karena Lani udah punya pacar" ucap Syeira.

"pacar? Riko maksud lo? " Sandi berbalik badan lalu melangkah 3 langkah dari tempat Syeira duduk." Riko itu cuman pacarnya Lani, bukan suaminya. Jadi gue masih bisa buat dapetin Lani" ujar Sandi.

Syeira bangkit dari duduknya lalu menghampiri Sandi. "suaminya atau bukan, lo tetep gak boleh suka sama Lani"

"emangnya kenapa sih, lo cemburu? Ata-"

"Stop! Jangan bicara lagi. Sampai kapanpun, lo gak akan bisa pacaran sama Lani karena sodara lo sama geng nya udah ngebully dia sampai wajah dan kakinya memar. Pacaran sama lo malah akan membuat Sodara lo sama gengnya makin ngelunjak buat ngebully Lani! " Syeira melenggang pergi dari hadapan Sandi. 5 langkah dari tempatnya berdiri Syeira mengucapkan sesuatu "stop deketin Lani kalo lo masih mau berteman sama dia" Syeira pergi.

Sandi mencerna ucapan yang dilontarkan Syeira. Ada benarnya ucapan Syeira, jika dia berpacaran dengan Lani Natalia akan semakin melonjak untuk membully Lani. Lagi pula siapa yang akan berpacaran dengan Lani, toh dia udah punya suami.

Sandi menggertakkan giginya. "Natalia" gumamnya.

******

Malam hari yang begitu cerah membuat bulan dan bintang terlihat begitu jelas. Riko bersandar disebuah kursi di atas balkon. Hari ini ia merasa sangat kesepian karena Lani pergi menginap diapartemen Syeira untuk 3 hari.

3 hari. 3 hari. Ya 3 hari, 3 hari yang membuat hidup Riko serasa kesepian karena tidak adanya Lani.

Sebenarnya Riko dan Lani menyewa asisten rumah tangga kemarin, dan hari ini asisten rumah tangganya itu akan datang. Namun, sudah jam 8 lewat 10 menit belum juga muncul.

Kenapa harus menyewa asisten rumah tangga? Maklumlah orang kaya, lagipula Lani sudah kewalahan mengurus rumahnya sendirian. Jadi, ia menyewa saja asisten rumah tangga agar ia tidak kewalahan lagi.

Jam 8 lewat 20 menit, terdengar suara bel ditekan. Riko tersadar lalu pergi membukakan pintunya. Ada dua orang wanita yang berdiri didepan pintu dengan membawa sebuah koper besar. Riko sudah menyadari pasti itu adalah asisten rumah tangganya. Tapi kenapa ada dua orang, perasaan Riko dan Lani hanya memesan 1 orang pembantu saja.

"selamat malam tuan, maaf saya datang terlambat dan mengganggu tuan malam malam begini" ujar pembantu itu.

"ohh iya gakpapa, ayo masuk" suruh Riko kepada dua orang wanita itu.

Mereka berdua hanya mengangguk lalu masuk. Riko sedari tadi memperhatikan seorang perempuan yang sedari tadi hanya menunduk. "mmm bi, maaf kalo saya boleh tau, dia siapa ya?" tanya Riko.

"ohh itu anak saya, namanya Rika. Rika ini tuan Riko, kamu jangan nunduk terus beri hormat kepada tuanmu" Rika menoleh ibunya lalu menatap Riko.

"nama saya Rika tuan" ucap Rika lalu menunduk lagi.

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang