29. DUA PULUH SEMBILAN

2.2K 100 1
                                    


Lani berjalan dengan sempoyongan saat memasuki rumahnya. Sedari tadi saat ia sekolah, kepalanya sangat pusing ditambah perutnya yang sangat mual. Ia mencoba untuk mengeluarkan semua makanan yang ada diperutnya, namun tak kunjung keluar juga. Lani duduk disofa karena tidak kuat untuk berjalan kekamarnya.

Bi Ningsih yang menyapu ruangan terheran melihat Lani yang duduk dengan lemas. Ia segera menghampirinya. "non Lani sakit?" tanya bi Ningsih.

Lani yang menyadari bi Ningsih, segera mengalihkan pandangannya menatap bi Ningsih. "ehh bi, gak tau nih kepala aku pusing terus perut aku rasanya mual banget, tapi aku coba keluarin gak keluar keluar"

Bi Ningsih menyadari sesuatu lalu duduk disamping Lani. Bi Ningsih menggenggam tangan Lani. "kalo bibi boleh tau, apa non Lani telat selalu telat datang bulan?"

Lani tampak berpikir sejenak. "enggak sih bi, aku gak pernah telat datang bulan... Tapi kalo bulan ini aku telat bi" ujar Lani dengan sedikit berdebar takut jika apa yang dipikirkannya benar.

"non Lani biasa suntik kb atau minum pil? " tanya bi Ningsih lagi.

" aku minum pil kb bi. Tapi, aku lupa dua minggu ini enggak minum. Gimana dong bi? " ujar Lani panik.

" sebaiknya non Lani periksa deh, jangan jangan non Lani hamil lagi " ucap bi Ningsih.

" i-iya bi, nanti aku periksa. Yaudah aku kekamar dulu ya bi"

"mau bibi bantu non? " tawar bi Ningsih karena melihat Lani begitu lemas.

" gak usah bi. Bi, jangan kasih tau kak Riko dulu ya kalo aku beneran hamil" ujar Lani.

"siap non" jawab bi Ningsih.

Lani segera pergi menuju kamarnya. Sesampainya Lani dikamar, ia segera menyimpan tasnya lalu mengambil handuk dan segera membersihkan badannya yang sudah sangat lengket.

Beberapa menit kemudian, Lani keluar dari kamar mandi dengan badan yang segar. Lani berjalan menuju cermin rias lalu duduk dikursi tempat ia berdandan. Matanya tertuju kearah pil kb yang tergeletak hanya tinggal 5 pil lagi. Lani teringat perkataan bi Ningsih tadi, apa benar ia hamil? Pikir Lani.

Lani teringat bahwa ia mempunyai tante seorang dokter kandungan. Ia ingin mencoba mengecek dirinya, apakah benar ia hamil.

Lani berdiri lalu berjalan untuk mengambil ponsel yang berada dinakas. Ia segera menghubungi tantenya yang bekerja sebagai dokter kandungan itu. " halo tante. Tante apa kabar.."

''iya halo Lani, tante baik baik aja kok. Gimana kabar kamu? "

" aku juga baik ko tante. Tante sibuk gak? "

" kebetulan tante lagi cuti, ada apa sayang? "

" mmm tante bisa gak dateng ke rumah Lani sekarang? "

" kapan pun bisa kok, apasih yang enggak bisa buat ponakan kesayangan tante ini. Tante segera kesana ya"

" hehe, iya tante. Tante hati hati dijalan ya, dahh"

Lani memutuskan sambungan telponnya. Ia kembali ke meja riasnya.

Setengah jam kemudian, terdengar suara bel yang ditekan seseorang, Lani segera kebawah untuk membukakan pintunya. Setelah Lani membuka pintu, ternyata yang datang adalah tantenya.

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang