25. DUA PULUH LIMA

2.4K 100 9
                                    


Bel pulang sudah berbunyi, Lani, Raya serta Devi berjalan dikoridor sekolah. Sesekali mereka tertawa dengan lelucon yang mereka lontarkan.

Dipertengahan jalan, perut Raya tiba tiba sakit dan meminta Lani dan Devi untuk berhenti. "guys berenti dulu, gue mau ketoilet dulu nih. Aduhh udah gak tahan nih pengen pup" ucap Raya.

"e-e ya udah sana, jangan lama lama" ujar Devi.

Lani dan Devi tertawa melihat Raya lari terbirit birit sambil memegang perutnya.

Tak lama Raya berada di toilet, ia pun keluar dengan perut yang lega. Tiba tiba saja, Raya mendengar sebuah percakapan didalam kelas kosong yang berada tak jauh dari toilet. Karena Raya begitu penasaran, ia pun memberanikan diri untuk mengintipnya. Raya menutup mulutnya tak percaya dengan perkataan orang tersebut. Ia mengeluarkan ponselnya, lalu merekam percakapan tersebut. "rasain lo".

Lani dan Devi yang sedang duduk dikursi depan kelas, dikejutkan dengan Raya yang berlari terbirit birit sambil ngos ngosan. " Lani, Devi hosh.. Hosh kalian berdua hosh..."

"lo kenapa sih Ray, coba bicara pelan pelan" ujar Devi.

Raya menarik nafasnya, lalu berbicara. "gue gak bisa bicarain ini, tapi kalian harus liat video yang udah gue rekam tadi"

Raya memperlihatkan video yang tadi ia rekam kepada Lani dan Devi. Mereka berdua tampak terkejut saat melihat video yang ada di ponsel Raya.

'ayah, gimana rencana kita, Berhasil? '

'tentu berhasil. Lihat, ayah sudah mendapatkan uangnya, dan nilai nya sangat banyak dibanding biasanya'

'wahh, aku bisa belanja sepuasnya dong. Terus aku juga bisa traktir temen temen aku dong, ayah hebat'

'iya dong, untuk transferan nanti total uang yang dikirim buat sekolah ini akan meningkat, untung buat kita akan semakin bertambah. Pak Bagas Maurer itu emang bodoh ya. Uang sekolah selalu hilang, tapi dia tetap santai, seperti tidak ada yang hilang'

'namanya juga orang kaya. Kalo gitu, Jessica minta uang dong buat belanja. 5 juta aja'

Begitulah percakapan yang ada pada rekaman ponsel itu. Raya memasukan ponselnya kedalam saku. Namun, belum sempat ia masukan, seseorang tiba tiba merampas ponselnya yang membuat Lani, Raya dan Devi terkejut. Mereka bertiga diam mematung saat melihat yang merampas ponselnya adalah Jessica dan kepala sekolah (ayahnya). "kalian sedang apa?" ucap kepala sekolah.

"ki-kita"

"wah, wah, wah. Liat deh yah, ternyata tadi ada orang yang ngerekam kita diam diam" ucap Jessica.

"i-iya, gue yang udah ngerekam kalian berdua. Balikin hp gue" ujar Raya.

"balikin? Nih, gue balikin" Jessica mengarahkan ponselnya ke Raya. Belum sempat Jessica mengambilnya

Brakk

Ponselnya dijatuhkan oleh Jessica sampai terpecah belah. "hp gue".

"itu akibatnya karena lo udah ngerekam kita diam diam"

Devi yang sedari tadi hanya diam, tiba tiba mendorong Jessica sampai terjatuh. Karena tidak terima anaknya didorong seperti itu, kepala sekolah itu menampar Devi hingga terjungkal sampai darah mengucur di sudut bibirnya.

"Devi" ucap Lani dan Raya bersamaan.

"itu akibatnya karena sudah mendorong anak saya. Kalian bertiga siap siap saja, besok kalian akan dikeluarkan dari sekolah ini. Ayo Jessica kita pergi dari sini" ujar kepala sekolah. Kepala sekolah itu dan Jessica melangkah akan meninggalkan mereka.

Saat bahu Lani dan Jessica berdekatan dengan sejajar, Jessica menumpahkan minuman kekepala Lani yang kebetulan Jessica sedang meminumnya. "rasain lo" lalu Jessica melangkah lagi mengejar ayahnya yang sedang berjalan.

"berhenti disitu atau saya akan melaporkan kepihak yang berwajib" ucap seseorang yang tiba tiba datang dibalik punggung mereka.

Mereka semua berbalik badan melihat ke asal suara itu. "i-itu kan..."

"p-pak B-Bagas Maurer"

Ya, seseorang itu adalah Bagas Maurer papi Lani, yang diikuti oleh Erik, Riko, dan Syeira. "berani sekali anda" ucap papi Lani.

"papi, kak Riko, kak Erik, kak Syeira. Kalian... " ujar Lani.

" pa-papi? " Jessica dan kepala sekolah heran.

" Ya "ucap Lani. Lani berbalik badan menghadap ke arah Jessica dan kepala sekolah." saya adalah anak dari Bagas Maurer. Lani Cristya Maurer. Apa lo gak malu Jessica ngaku ngaku jadi anaknya papi Bagas Maurer ke orang yang ternyata adalah anak kandungnya sendiri. Lalu bapak kepala sekolah yang saya cintai, apakah bapak akan tetap mengeluarkan kami bertiga dari sekolah ini? Bukan malah sebaliknya, anda dan putri anda tercinta yang dikeluarkan dari sekolah ini karena telah melakukan korupsi" ucap Lani dengan penuh penekanan disetiap katanya. Lani sudah benar benar emosi kali ini. Lani yang pendiam, kini sudah berubah menjadi harimau yang bisa kapan saja menyergap mangsanya.

Brukk

Kepala sekolah berlutut sambil memohon. "maafkan saya pak Bagas, saya benar benar menyesal. Jangan keluarkan anak saya dari sekolah ini, pacat saja saya pak, saya mohon" ucap kepala sekolah.

Jessica yang dikejutkan dengan ayahnya yang tiba tiba berlutut merasa tidak terima. Ia berjalan kearah Lani lalu... Plak satu tamparan pedas mendarat dipipi Lani hingga menimbulkan darah mengucur dari sudut bibirnya. Semua orang merasa kaget atas tingkah yang dilakukan Jessica termasuk ayahnya. "dasar pembohong lo! Lo udah ngebohongin satu sekolah kalo lo adalah orang miskin! Lo udah ngehianatin kita! Lo udah ngerebut ka Riko dari gue! Dasar jalang lo!!"

"udah ngomongnya" tiba tiba Riko berucap. Emosinya kini sudah meluap luap karena Jessica memanggil Lani dengan sebutan 'jalang'.

Riko berjalan lalu plak... Semua orang kaget dengan apa yang kini sedang Riko perbuat. "hukuman buat lo karena lo udah nyakitin Lani sampai babak belur!.. Tamparan ini gak seberapa dibanding lo dan 2 temen lo yang setiap hari nyiksa Lani. Gue gak mau liat muka lo lagi. Sekarang, kalian pergi dari sini sebelum polisi datang. Pergi!!"

Bruk

"kak Syeira!! "

___________

Tbc

My Husband Is My Ketos [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang