Chapter 16

27 5 0
                                    

"Levin apa kau sudah mengabsen anak tahun keempat yang hadir saat ini?"

"Sudah bapak Bisma yang terhormat."

"Berhentilah menggodaku!" hanya kekehan kecil yang di dapatkan Bisma dari Levin.

Saat ini waktu sudah menunjukan jam 8 malam, lampu penerangan camp-pun sudah dinyalakan dari jam 3 sore, karena cuaca seketika menjadi gelap.

Beberapa anak tahun ketiga sudah berkumpul di perkemahan. Hal biasa siswa tahun pertama dan kedua bisa melewati pos 1 dan pos 2 hanya dalam 1 hari—24 Jam.

Bahkan ini belum masuk 1 hari masih kurang 1 jam lagi, mereka akan tersendat di pos 3 dan itu selalu terjadi setiap tahunnya.

"Bisma ... Tolong beritahu anak-anak sebentar lagi Aaron Yunho akan tiba," ungkap Rama yang masuk kedalam lingkar obrolan Bisma dan Levin.

"Kenapa begitu mendadak pak Rama?"

"Siapa yang menyuruhnya datang kemari, jika dia mengkhawatirkan keadaan camp?" ungkapnya sambil menaik turunkan alisnya secara bergantian.

"Baik kalau begitu pak," balas Bisma dengan nada pasrah.

....

Setelah Bisma mendapatkan amanah untuk menginformasikan kedatangan Aaoron Universitas, ia segera menginformasikan pada anak-anak tahun keempat juga sebagian anak tahun ketiga.

RAUGGGGGHHHHHHHHH

AAAAARGGGGGHHHHHHH

"Apa kau mendengarnya?" Bisma hanya mengangguk pertanyaan Levin dan segera berdiri.

"POSISI!!" perintah Levin menuntut.

Levin dia mulai berdiri paling depan pada pintu masuk di ikuti Bisma, anak tahun keempat dan ketiga sudah pada posisi siaga untuk menyerang.

ARGGGHHHH .......

RAUGHHHHH ........

GRRRRRRHHHHH .....

"Tuhan ku mohon!" lirih Bisma khawatir.

Levin hanya memandangnya sekilas dan siaga untuk menanti suara yang datang. "Astaga!" lirih Levin.

Semua orang yang ada di perkemahan bergerak gelisah dan menatapnya dengan terkejut. Karena sosok yang keluar dari hutan bukanlah hal biasa yang mereka temui.

Levin sudah siap memberi kuda-kuda untuk menyerang, dia berpikir jika sekarang dia lari menyerang dia pasti kalah kecepatan dan kekuatannya, maka dari itu dirinya menunggu sosok itu mendekat.

Ketika sosok itu semakin terlihat dan mulai mendekat, Levin sudah bersiap untuk lari dengan menghitung langkahnya kapan mulai untuk berlari dengan ritme jantungnya.

".. 3 .."

".. 2 .."

".. 1 .."

Langkah kaki Levin sudah siap berlari sebelum—

"KAK ZHOUMI!!" pekik seorang pria yang belum terlihat wujudnya. "Dimana dirimu! Aku ada urusan padamu kak." Keluarlah seorang pria berwajah cantik tapi tidak dengan perilakunya dari belakang sosok gorila tersebut.

"GORILA FAMILY THANK YOU FOR HELPING US," teriak Lugas sambil mengelus tangan gorila jantan singkat.

"KAK LUGAS MEREKA GORILA BUKAN TURIS MANA MENGERTI BAHASA INGGRIS!"

"DIAM KAU JAY!"

Lugas segera berjalan melewati Levin dan Bisma. Namun, Bisma segera mengikutinya. Seluruh orang yang ada di dalam perkemahan dibuat bingung dan kaget bagaimana mereka bisa bersama gorila.

ZEUS CASTLE: Vena Alga Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang