EPILOG

25 6 3
                                    

Jo In Sung

Jo In Sung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

"Alpha ... bantu aku mengobati Lugas," pinta senior tahun keempat berlari pada sosok yang di peluk oleh Alet.

"Baik kak Yoon."

Suasana kembali normal dan tenang kembali, sudah tidak ada ngangguan dari pihak musuh sedikitpun. karena Dirga telah membunuh juga memberikan darah keturunan The 3rd Big Family.

Semua orang tidak menyangka Dara adalah orang yang membuat semua kejadian ini, Alet tetap memeluk Lugas yang saat ini sedang tidak sadarkan diri.

Alpha dan Bae Yoon di bantu oleh Anna memberikan pertolongan pertama dengan alat-alat yang di bawa pada kotak sebelumnya.

"Gila kecepatan kalian dalam menangani pasien terbaik!" imbuh Levin dengan wajah kotor karena cipratan darah musuh.

Bae Yoon dan Alpha sangat cepat menangani luka robek di bagian kaki juga tangan yang begitu dalam. Anna memberikan kantung darah kepada Krystal untuk di peganginya, karena Lugas saat ini terancam kehabisan darah.

"Setelah aku periksa sepertinya Lugas akan mengalami kelumpuhan sementara untuk di bagian kaki dan tangan kanannya. Terlihat bagian saraf yang sedang di sambungkan kembali oleh kak Bae," jelas Anna sambil tetap membantu membersihkan bagian luka tersebut.

"Emm ... Kau benar. Setelah ini kau harus memantau dan melakukan terapi," sahut Bae Yoon.

Anna hanya membalas dengan anggukan dan fokus kembali pada luka. Dia anak tahun ketiga mahasiswa Blaise mengambil konsentrasi Fisioterapi, jadi bukan hal sulit melihat kondisi luka saat ini.

Krystal yang melihat seniornya hanya memandang kagum dengan penuturan cepat dari gadis tahun ketiga bernama Anna.

"Berapa lama dia kembali normal lagi?" tanya Alet.

"Jika Lugas orang yang dapat menurut dengan aturan, waktu satu bulan adalah waktu tercepat kesembuhannya," jawab Alpha.

Dia hanya memandangi wajah teman dekatnya, karena dia tahu betul orang yang sedang menutup matanya dengan tenang adalah orang yang sangat pembangkang.

Kahi yang sedang di dekatnya melihat Zhoumi menatap arah lain dengan pandangan sendu, "hampiri temanmu silahkan ...," titah Kahi.

Anggukan menjadi jawabannya, dia mulai berjalan ke sebuah pohon besar yang sedang di jaga oleh singa dan gorila, diapun tak mengerti kenapa mereka bersama adik-adiknya.

Dirga yang merasakan sakit amat dalam sedang berlutut dan memejamkan mata, terlihat butiran air mata menetes tenang di pipinya, dia berdoa dengan rasa sakit di dalam dirinya.

"Minho begitu tampan dalam keadaan sudah tak bernyawapun," ucap Zhoumi sambil berlutut di hadapannya.

"Emm ... Dan aku membencinya," balas Dirga membuka matanya dan tersenyum tipis.

ZEUS CASTLE: Vena Alga Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang