Chapter 5

100 15 2
                                    

Acara 'Medusa I' berlangsung kembali setelah memutuskan untuk menghilangkan sistem kasta dan mahasiswa pindahan yang berada di tahun kedua harus mengikuti tahap Amigo hingga Lucifer agar etika dan moralnya bisa lebih baik menurut pandangan mahasiswa tahun kedua.

Setelah kepergian Alet, Kara berniat untuk menyusulnya. Dia mencari di setiap sudut kampus tapi masih tetap tidak ditemukan, mencoba menelepon dan memberi pesan padanya tapi tak kunjung mendapat balasan.

Sehingga dia memutuskan untuk kembali ke dalam aula mengingat dia menjadi panitia. Suasana tetap meriah di dalam aula, sampai akhirnya Erick dan Henry selaku Master of Ceremony menutup acara Medusa I, mahasiswa tahun kedua, staff dan jajaran pengajar Zeus University meninggalkan aula.

Ketika mahasiswa baru hendak berdiri dari kursinya, tiba-tiba ada perintah dari salah satu panitia.

"Mohon perhatiannya tolong semua mahasiswa baru duduk pada tempatnya kembali!" titah Kara sangatlah dingin sehingga beberapa panitia dan mahasiswa baru merasakan aura gelap di sekitarnya.

"Apa kalian seminggu disini hanya mengotori asrama dan halaman kampus saja hah?" mahasiswa baru hanya diam karena tidak berani melawan, "apa kalian bisu? Tidak menjawab pertanyaan saya?"

"Kara please ...," ucap Vee memohon tapi tidak di dengar olehnya.

"Saya berkeliling asrama dan halaman kampus beberapa menit tapi hanya SAMPAH DAN DEBU yang saya lihat, Saya ingin sebelum jam tidur kalian semua yang terlihat kotor sudah bersih kembali. PAHAM!!!" Ujar Kara.

"Mengerti kak," ucap mahasiswa baru serentak.

Setelah itu Kara hanya melewati panitia orientasi tanpa ada rasa ingin melihat siapapun. "Kara!! bukankah tindakan anda sungguh sudah melewati batas," ucap Chelsea menatap punggung Kara.

"Tolong jelaskan pada saya bagian mana yang menurut anda sudah melewati batas? Saya hanya berbicara dan membuat keputusan dari apa yang sayang lihat bukan dari apa yang saya dengar Cedric yang terhormat," jawabnya enggan untuk membalikkan tubuh dan setelah itu dia pergi tanpa mempedulikan orang sekitarnya.

"Dia anak yang baik, hanya saja ketika dia emosi atau kecewa dia akan berubah sedingin es," ujar Rino melihat kepergian Kara.

Chani membiarkan Kara untuk sendiri, karena temannya memang sedang dalam mode kecewa. Lalu Chelsea dia sangatlah marah saat ini, karena beberapa yang mengatakan keputusan dirinya adalah sebuah kesalahan. Dia tetap dalam pendiriannya jika keputusan yang di ambil sudah tepat.

....

Tok ... Tok .... Tok ...

"Silakan masuk"

"Permisi Aaron Yunho, saya ingin bertanya siapa koordinator untuk Medusa tahap 3 hingga akhir?" tanya Bisma.

"Emm ... pak Rama, memang kenapa?"

"Bolehkah saya menjadi pedamping pak Rama? Saya hanya ingin membuat observasi untuk tugas kuliah," alasan yang di buat Bisma.

"Baik kalau begitu nanti saya akan infokan pada pak Rama."

"Terima kasih Aaron, terima kasih banyak," ujar Bisma lalu meninggalkan ruangan Yunho.

"Hahhh ... Dia belum berubah masih tetap mengkhawatirkan orang lain ketimbang dirinya," ucap Yunho menatap pintu yang sudah tertutup.

"Tetapi kenapa dia menjalani hidup seperti tidak terjadi apa-apa ketika bertemu dengan ku hahh ... Sungguh tak adil, kenapa hanya aku yang merasa gelisah ketika bertatapan mata dengan dia!" Yunho bergumam seorang diri di ruangan besarnya.

ZEUS CASTLE: Vena Alga Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang