#2 minggu kemudian.
Hari ini Alet harus kembali ke Yogyakarta untuk pulang ke rumah ayahnya, ia pulang sekarang membawa misi yaitu membujuk ayahnya untuk pindah ke Seoul dan tinggal bersama papah.
Sebenarnya Alet mengajak Vee untuk ke Yogyakarta. Namun gelengan kepala dan godaan dari dirinya'lah yang di berikan, Vee berkata ingin sebenarnya ikut ke Yogyakarta, hanya saja ia takut menganggu. Hal itu yang membuat papahnya bertanya curiga pada Alet.
Akhirnya, Alet memberi tahu bahwa ia sudah berpacaran dengan Park Chani. Papah Jo hanya tertawa lalu mengecup kening Alet, ia senang akhirnya Park Chani menjadi pacar anak gadisnya. Karena menurut pandangan papah, Park Chani anak yang bertanggung jawab dan dapat menjaga Alet.
Terlebih papah Jo sudah sering bertemu dengan Chani, jadi papah Jo tahu karakter anak itu seperti apa dan Chani adalah teman baiknya Vee bersama Kara juga Rino.
Mobil sport hitam sudah terpakir di perkarangan rumahnya, Chani keluar untuk menyapa teman dekatnya juga papah.
"Kabari papah kalau sudah sampai," ucap papah Jo sambil menepuk pundak Park Chani berkali-kali.
"Huh?"
"Tidak usah bingung son-in-law,"
Vee tertawa terbahak-bahak melihat wajah kebingungan temannya Park Chani.
"Papah sudah setuju denganmu, jadi tinggal Ayah!" sahut Alet sambil mengedipkan salah satu matanya.
"Ah ... Baiklah papah aku akan mengabarimu," ujar Chani sambil menatap kedua mata berwarna coklat milih papah Jo.
Alet pamit berpelukan dengan Vee lalu mencium pipi papahnya dan memegang lengan Chani untuk berjalan menuju ke mobilnya. Ia cukup heran kenapa Chani mengarahkan untuk duduk di kursi belakang.
"Aishh ... Kau pikir aku supirmu!"
"Perhatikan bahasamu sialan!" kesal Chani setelah menutup pintu mobil.
Mobil mulai berjalan keluar pelataran rumah menuju bandara dengan kedua orang yang sama-sama memiliki tubuh besar sedang saling melempar makian.
"Aku akan katakan pada ibumu, kau berkata kasar sepanjang jalan mengantarku."
"Aku tidak takut!"
"Hei ... Cukuplah Chan!" keluh Alet. "Kamu yang di depan siapa namamu? Maaf merepotkan jadi mengantarkan kami," tambahnya.
"Astaga ... Aku lupa ada seseorang. Aku Lucas yang sayangnya aku seorang adik dari orang di sebelahmu," jawabnya dengan melirik kakaknya dari spion ke belakang.
"Panggil dia dengan sopan! Dia beda usia 2 tahun denganmu sialan."
"Ah maafkan aku kak ... Berhentilah mengomeliku Chani!"
"Sudah-sudah, aku Alet," potong sang gadis memberhentikan perkelahian kedua saudara tersebut.
"Senang bertemu denganmu kak Alet," ujar Lucas sambil tersenyum tampan.
"Emm ... Akupun."
"Kau senang bertemu anak tidak tahu sopan santun ini?" lirih Park Chani menghadap sang gadis.
"Coba aku mau bertanya, apakah kau sekolah di International School?" tanya Alet dan Lucas mengangguk.
"Chani anak jaman sekarang memang seperti itu, segini dia masih sopan! Kau harus liat orang di sekitarnya aku pikir lebih dari ini ...."
"Asaaaaa! Sudah kubilang begitu kak Alet. Namun, Chani tidak pernah mendengarnya," bela Lucas kepada sosok gadis di samping kakaknya.
"Tapi bagaimanapun Chani kakakmu, Panggilah dia dengan sopan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEUS CASTLE: Vena Alga Story [END]
Fantasy[Bagian 1 The Trilogy of Zeus Castle] - Highest rank 3 #sciencefantasy on March'4th 2023. Tidak diketahui dunia! Namun, namanya selalu dielu-elukan oleh semua orang. Bukan ilmu sihir ataupun supranatural. Hanya manusia pilihan yang terdapat di tempa...