Pukul 9 malam seorang gadis mungil sedang sibuk memilih barang-barang yang akan ia tata di ransel besarnya.
"Kau belum tidur?" gadis tersebut menoleh ketika ada seseorang yang bertanya padanya.
"Hai, Aku lagi membereskan barang-barang untuk besok."
"Al apa kau yakin akan ikut?" ujar Kara sambil duduk di pinggiran tempat tidur.
"Iya dong, aku nggak mau ingkar pada ucapan sendiri," Alet tergelak geli berkata seperti itu.
Kara yang menatap punggung gadis tersebut akhirnya membuang napas kasar. "Hah!!"
"Kenapa?"
"Hanya—khawatir."
Srrrttttt ...
Setelah Alet menutup ranselnya dan sudah selesai merapihkan barang-barangnya ia menghampiri Kara. "Kau nggak usah khawatir, aku bisa jaga diri sendiri hahaha. Lagi pula, ada kau kan di acara itu."
"Eh?"
"Hm, Aku punya dirimu, Oh Aru, Vee dan Chani. Lantas apa yang harus di khawatirkan." Mendengar Alet berkata seperti itu Kara langsung menjatuhkan badannya ke atas tempat tidur.
"Baiklah aku akan jaga kamu Alet."
"Haha memang harus begitu, kau teman aku kan!" ujar Alet ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Kara sembari mematikan lampu.
"Oh iya apa aku harus berbicara formal dan memanggilmu kak Kara?" ejek Alet.
"Tak Perlu!"
"Kak Kara ...."
"Kak Kara ...."
"Kak Kara ...."
"Hentikan tindakan bodoh itu Alet!" Kara yang berada di sisi Alet cukup jengah mendengar panggilannya tersebut.
Seakan belum puas, Alet hanya terkekeh lalu membalikan tubuhnya berlawanan arah. "Baiklah, Kakak Kara selamat tidur, mimpi indah."
"ANJING!!"
Alet tidak membalas umpatannya, Kara tersenyum setelah tidak ada perlawanan kembali.
"Selamat malam Al."
- 0 -
Hari ini adalah tahap ketiga dari rangkaian acara Medusa yaitu Amigo, dimana semua mahasiswa tahun pertama akan dibawa ke alam bebas yaitu hutan di atas pegunungan pada sebuah kota pulau ini yang di sebut Delmon.
"Kau tahu Amigo ini sangatlah sulit, aku malas mengatakannya tapi yang pasti kita akan di perlakukan seperti orang yang di terlantarkan asal kalian tahu!"
"Aku dengar dari senior, di tahap ini panitia akan kehilangan akal sehat mereka."
"Entahlah itu benar atau tidak, aku tidak terlalu memperdulikan itu. Yang jelas siapapun yang ngusik kehidupan aku, aku tidak akan segan untuk membalasnya."
Alet yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereka sedikit memucat. Bukan karena takut tapi kalimat 'diterlantarkan' yang membuat ia khawatir karena jika ia kedinginan dan jatuh pingsan siapa yang akan menolong dia.
Di kampus sebelumnya UGM terdapat orientasi, tapi disana sudah tidak ada sistem orientasi seperti ini. Saat tahun pertama Alet di UGM setiap harinya hanya bernyanyi, menari, dan tertawa.
Meskipun berbeda dari kampus sebelumnya, Alet harus mengakui sikap dan sopan Santun di kampus ini sangat baik terhadap senior juga pada orang yang lebih tua.
Hanya saja ketika status kasta di ketahui, hilang semua hal-hal baik dari diri mereka. Walaupun biasanya kekuatan kasta hanya di pakai pada junior atau teman seangkatannya. Jarang sekali kasus junior menindas senior karena status kasta.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEUS CASTLE: Vena Alga Story [END]
Fantasy[Bagian 1 The Trilogy of Zeus Castle] - Highest rank 3 #sciencefantasy on March'4th 2023. Tidak diketahui dunia! Namun, namanya selalu dielu-elukan oleh semua orang. Bukan ilmu sihir ataupun supranatural. Hanya manusia pilihan yang terdapat di tempa...