Chapter 14

27 6 0
                                    

Pos 1

*Ujung Timur Hutan

"Ohooo ... Lihat siapa yang datang?!"

"Seorang pria tampan yang tidak pernah mengenal kekalahan," ucapnya sinis.

Gelak tawa dari beberapa anak tahun ketiga bergema. "Cukup tertawanya! Saya tidak memiliki banyak waktu, berikan amplopnya," ketus si anak tahun kedua.

Anak tahun ketiga langsung memberikan amplop yang berisikan misi untuk mencapai pos 2 pada anak tahun kedua tersebut, sang penerima hanya menerima tidak mengucapkan sepatah kata apapun dan mulai berjalan melewatinya.

Anak tahun pertama di sampingnya penasaran dengan isi amplop yang seniornya pegang. "Kalian ingin melihatnya sekarang?" Junior itupun mengangguk.

"Trust"

Misi no.07

"Aku tidak mengerti kak Lugas!" ungkap pria yang lebih muda.

"Emm ... Apa ini maksudnya?" tambah Alet kebingungan.

Lugas melihat pada satu kata tersebut dan mengingat hal-hal yang pernah dia dapatkan sebelumnya. "Jawabannya ada di kalian!!" seketika suara Lugas keluar dan berjalan mendahului juniornya.

Jay dan Alet hanya saling pandang kebingungan lalu mengejar Lugas untuk memegang tangannya kembali. "Aku tahu misi ini, Alpred-ku P-003 tahun keempat pernah mendapatkannya," ucap Lugas sambil berjalan.

"Dia sama sepertimu Alet mahasiswa pindahan juga, sebenarnya dirimu tidak harus mengikuti ini. Karna di tahun ketiga akan terdapat ujian Chevalier dan itu lebih sulit dari ujian Medusa ini." Lugas menoleh pada sang gadis.

"Ketika kakak itu menjalankan misinya, dia mendapatkan kata ini dan jawabannya aku hanya bisa bilang pada diri kalian!!" sambung pria yang lebih dewasa.

"Lalu kenapa kau membenciku dan menyuruhku untuk mengikuti kegiatan ini," balas Alet kesal dan berhenti berjalan juga melepaskan tangannya.

Lugas memasukan tangannya ke kantung celana dan yang satu lagi Jay tetap memegangnya. "Kau ... Attention Seeker!!"

"Aku tidak!!!"

"Apakah berteriak di tengah keramaian salah satu tindakan sopan?"

"Apakah kau ingin menjadi 'hero' karena seseorang yang kau kenal sedang menunduk ragu dengan kepercayaan dirinya dan kau ingin membuat anak itu—Oh Aru—menjadi pusat perhatian karena teriakanmu, apa pikir itu membantu?" Lugas memberikan serangan pertanyaan beruntun pada sang gadis.

"Ya bagi anak itu tapi tidak untukmu! Untung untuk dia tapi rugi untukmu. Awalnya aku hanya bermain sedikit denganmu, tapi kebiasaanmu itu sangatlah tidak bagus!

"Ketika di aula aku akan berhenti bermain setelah mengajukan pendapatku, aku akan pergi ke ruangan staff untuk menarik pendapatku.

Tapi apa yang kudapat, kau menghilang dan menjadi pusat perhatian semua orang karena rasa bersalahnya mengikut sertakan dirimu.

Kau baru tapi bukan berarti kau lemah, orang-orang yang mengenalmu langsung membela karna kau memiliki status 'anak baru', kau pasti tahu karena keegoisan dirimu mengakibatkan pertengkaran Chelsea, Chani, Kara dan panitia lainnya.

Maka dari itu aku membiarkan pendapatku tetap berjalan dan garis takdir tidak dapat di hindari, sialnya kau adalah anak di bawah bimbinganku!!" Lugas menjelaskan panjang lebar dengan sorot mata mengunci pada sang gadis.

"Aku membenci Chelsea, aku membencimu tapi aku respect dengan Chelsea dan sekarang kau adalah tanggung jawabku. Jadi aku harus membuat kau mengerti arti 'Kuat dan Lemah', 'Kapan harus sopan dan kapan harus tidak.' Semua yang kusebutkan itu apa kau bukan 'Attention Seeker'??"

ZEUS CASTLE: Vena Alga Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang