Setelah mengantar Rindi pulang.Arga pulang dengan naik taksi.Motornya pun sudah ada digarasi.Tadi Dafa sudah mengabarinya.Sekarang Arga sedang melakukan Panggilan suara dengan seorang perempuan.
Berdiri bersandar di jendela yang menampakkan lampu dari rumah tetangganya.Dia masih setia mendengarkan suara dari perempuan di seberang sana.Arga hanya mendengarkan dengan sesekali menjawab apabila cewek diseberang bertanya.
Setelah pembicaraan mereka selasai.Arga merebahkan dirinya di kasur.Membuka aplikasi chattingnya.Ia teringat sesuatu.Arga tersenyum tipis lalu mengetikkan pesan disana.
Arindi Fardella
Udh save blm?!
Arga perlu menunggu beberapa menit hingga Rindi membalas pesannya.
Bodoamat nggak denger!
Bd amt!
Btw, bsk gw mau bolosGw Nggak peduli!
wle!!Disisi lain Rindi sedang tersenyum melihat percakapannya dengan arga.Cowok itu tiba tiba saja hadir dalam hidupnya.Dan lebih mengejutkannya dia temannya Raka.btw,sifatnya sama sih-_-
"Kenapa gue sukanya sama Aska sih,padahal kan jelas jelas Gue sama Aska nggak mungkin bisa bersatu." Rindi bermonolog sendiri."Coba aja move on segampang pengucapannya,pasti sekarang gue bisa biasa aja liat Aska sama Anggi"
"Kenapa sih susah banget.Kenapa selalu nggak sesuai ekspestasi."
Cewek itu sedang duduk di kursi belajarnya dengan beberapa buku yang berserakan di atas meja.Rindi baru saja selesai belajar ketika Arga mengirim pesan padanya.tepatnya pukul 22.38
"Rin?" Ketukan pintu terdengar setelah seseorang memanggil nama rindi.
Rindi beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.Rindi membuka pintu kamarnya dan tampaklah mamanya yang masih menenteng tas ditangan kirinya.
"Eh,mama udah pulang?" Rindi bahkan tidak mendengar suara mobil masuk ke halaman rumahnya.Tadi sekitar pukul setengah tujuh Mama dan Papanya Pamit pada Rindi untuk ke rumah sakit menemani Raka.
"Gimana Raka?" Tanya rindi lagi,jelas ia masih mengkhawatirkan kakak satu satunya itu.
"Udah baikan kok Rin,tadi kamu kesana sama siapa?" Tanya mama rindi.
Tadi setelah Rindi diantar pulang oleh Arga,Kedua orang tuanya belum pulang.Mereka masih ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal.Setelah mendapat kabar bahwa Raka mengalami kecelakaan ringan dan sudah ditangani oleh dokter.Mamanya pun langsung memastikan keadaannya dengan cara berbicara dengan dokter yang mengangani Raka melalui telepon.
"Sama temen ma,kebetulan dia temen mainnya raka juga." Jelas rindi pada Mamanya.
"Yaudah,jangan tidur malem malem,Mama ke kamar dulu ya good night Rin" pamit mamanya.
"Good night too ma" rindi menutup kembali pintu kamarnya.
🌼
Arga duduk di sofa tunggal yang ada di kamarnya.Masih dengan ponsel yang berada di genggamannya.Dia masih berkutat dengan game diponselnya.Mencoba untuk mengerahkan segala fokusnya pada Game.
Padahal masih ada beberapa Tugas yang Belum Arga kerjakan,tapi dia sangat malas untuk sekedar menyentuh buku. Tapi anehnya dia tak pernah bosan dengan game yang ada diponselnya.Sebenarnya Alasan cowok itu sangat santai padahal Tugas itu harus dikumpulkan besok pagi adalah karena Besok cowok itu tidak masuk sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Badboy
Teen Fiction"Lo..ngapain masih disitu?,mau gue laporin BK?Rindi menatap tajam laki laki yang sedang bangkit dari duduknya,lalu membuang putung rokonya dan menginjaknya dengan sepatu Vans miliknya. Dia kemudian berjalan kearah Rindi."Nggak usah teriak teriak.Be...