"kok Lo disini?" Rindi baru menyadari ada Arga dirumahnya.lebih tepatnya didekat kamarnya.Pakaian yang cowok itu kenakan masih sama dengan ya ia pakai tadi malam.
"Gue nginep sini"
"Lo becanda kan?" Rindi tak percaya dengan ucapan Arga,pasalnya Papanya itu tidak pernah mengijinkan temannya Raka untuk menginap disini.Katanya takut kalau mereka hanya modus ingin mendekati Rindi.Kadang pikiran Papanya Rindi memang se random itu.
"Lo pikir yang yang tadi malem gendong Lo kekamar siapa!"
Rindi menelan ludahnya.Jadi ternyata Arga yang membawanya ke kamar.Dan dia dalam kondisi tertidur lelap.Bagaimana kalau----
"Lo nggak ngapa ngapain Gue kan?"
"Gue nggak minat sama cewek tepos kaya Lo" Arga menatap rindi remeh.Memang bentuk tubuh cewek itu tidak begitu menonjol,tapi tidak bisa dibilang tepos juga.Arga memang aneh,atau karena dia gengsi mengakuinya?
Rindi melayangkan pukulannya pada lengan Arga bertubi tubi.Raka yang entah sejak kapan bersandar di tembok dekat pintu kamarnya hanya geleng geleng melihat Aksi dua remaja SMA di depannya ini.Raka tau ada yang aneh dari Arga,tapi dia memilih diam.Biarkan Arga menyadarinya sendiri.Itu akan jauh lebih Indah.
"Sarapan sana" Raka membuat Aksi pukul Rindi terhenti.Dia menatap Arga kesal lalu beranjak ke Meja makan.
"Ayo dimakan Nak Arga" ucap Mamanya Rindi.Beliau memang ramah dengan semua teman Raka maupun Rindi.Tidak heran jika mereka main kesini disaat Beliau Di rumah,Maka akan di ajak makan bersama.
Arga tersenyum tipis.Canggung sekali rasanya sarapan bersama keluarga orang lain.Biasanya Dia hanya sarapan berdua bersama sang Bunda.Tak jarang juga dia tidak sarapan karena telat bangun dan buru buru kesekolah.
"Rin,entar berangkat bareng Arga.Anter dia kerumah buat ganti baju" Ucap Papanya setelah sarapan mereka selesai.Beliau lalu pamit untuk berangkat ke Kantor.Mamanya juga sebentar lagi akan berangkat kerja.Sedangkan Raka hari ini sedang Free tidak ada matkul.Hari ini dia juga tidak diperbolehkan main keluar rumah.Mari kita lihat apakah Raka betah menjadi anak Rumahan sehari saja?
Rindi dan Arga juga Raka sedang berada teras depan Rumah.Hendak berangkat ke sekolah,dan Raka hanya ingin mencari udara segar katanya.
"Jangan ngerokok" Rindi melarang Raka yang hendak mengambil rokok yang disodorkan oleh Arga.Entah kenapa hari ini Raka nurut dengan perkataan Rindi.mungkin kasihan melihat wajah khawatir Rindi tadi malam.
"Sana berangkat" Usir Raka pada kedua bocah SMA itu.
"Nitip salam buat mbak crush nggak?" Arga menggoda Raka.Yang ditanya pun malah tertawa.Entah malu atau salting.
"Gebetannya Raka Sekolah di GARUDA?" tanya rindi pada kedua cowok itu.Tidak ada yang menjawab melainkan malah menatap kesal kearah Rindi.
"Dasar tolol" Gumam Raka lalu pergi masuk ke rumah.Sedangkan Arga malah masuk mobil.Rindi bergegas menyusul Arga yang sudah duduk di kursi kemudi.Mesin mobilnya bahkan sudah di hidupkan.
Lima belas menit kemudian mereka sampai dirumah Arga.Rumah dengan Cat putih ini pernah Rindi kunjungi walaupun hanya sampai dihalaman nya saja. Waktu itu, Ia mengantar Arga dan malah melihat Arga yang mencium gadis yang kemungkinan seumuran dengan mereka. Kemungkinan besar itu adalah pacar nya Arga.
"Mau ikut masuk nggak?" Tanya Arga pada rindi sambil membuka Seltbelt nya.
"Ikut" Rindi bergegas mengikuti Arga yang sudah keluar mobil dan berjalan menuju rumahnya.
Rindi terus mengikuti langkah lebar cowok itu sampai ke dapur. Terlihat seorang wanita kiranya berusia 40 tahun sedang berdiri membelakangi mereka. Beliau sedang mencuci piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Badboy
Teen Fiction"Lo..ngapain masih disitu?,mau gue laporin BK?Rindi menatap tajam laki laki yang sedang bangkit dari duduknya,lalu membuang putung rokonya dan menginjaknya dengan sepatu Vans miliknya. Dia kemudian berjalan kearah Rindi."Nggak usah teriak teriak.Be...