🦋🦋🦋*selamat membaca*
•••
Hari ini Rindi resmi diangkat menjadi ketua kelas.Penolakannya tidak di acc oleh bu Lidya.Sehingga pada akhirnya Rindi menyetujuinya.
Rindi kemudian diperintahkan oleh bu Lidya untuk mengambil beberapa peralatan yang dibutuhkan dikelasnya."Dev, lo bawa yang ini ya terus langsung bawa ke kelas."Ucap Rindi pada Deva Wakil Ketua kelas.
"Oke ,yaudah gue duluan ya" ucap Deva kemudian beranjak dari ruang Guru.
Rindi mengangguk dan segera mengambil buku absensi dan peralatan tulis lainnya. Cukup lama karena Ia harus mengisi data apa saja yang sudah dia ambil untuk. kelasnya.Setelah selesai barulah Ia kembali ke kelasnya.
Rindi Kembali memasuki kelasnya dan terkejut dengan apa yang terjadi. Penghuni di kelasnya hilang beberapa orang.Hanya ada delapan siswa di sana padahal seharusnya ada limabelas siswa.Rindi meletakkan buku absensi di meja guru dan berjalan ke arah nesha.
"Yang cowok pada kemana?" Tanya rindi pada Nesha dan Dua teman barunya,Lita dan Reva.
"Nggak tau,tadi sih udah dibilangin jangan keluar,tapi pada nekat"jawab Reva
"Ini nih,yang nggak gue suka.Jadi ketua kelas tuh ribet.Gue cari mereka dulu lah kalo gitu"putus rindi dengan nada pasrah.
"Gue temenin rin" tawar Lita.
"Nggak usah,kalian jaga dikelas aja."
Rindi kemudian pergi untuk mencari teman temannya yang tidak ada dikelas.Walaupun ia belum hafal wajah teman temannya tapi dia tetap mencarinya.Jika sampai nanti ada guru yang masuk dan melihat keadaan kelas yang penghuninya entah kemana ia pasti akan dimarahi habis habisan.
Tujuan pertamanya adalah kantin.Karena Rindi yakin jika kebanyakan siswa akan membolos ke kantin. Seperti kelakuannya saat SMP dulu.Dan Rindi berhasil menemukan 3 laki laki yang ia yakini adalah temannya karena ada bed X IPA 2 di bajunya.
Kemudian Rindi menyuruh mereka untuk kembali ke kelas dengan berbagai ancaman yang Ia berikan.Rindi kemudian melanjutkan mencari hingga ke rooftop.entah kenapa tapi ia memiliki filing jika rofftop juga sering digunakan untuk para siswa membolos.Rindi menaiki tangga dan membuka pintu rofftop.betapa terkejutnya ia ketika melihat kiranya 7 siswa sedang merokok di sana. Bahkan deva,sang wakil ketua kelas pun ada di sana.Entah bagaimana itu bisa terjadi.
"Kalian nggak tau peraturan apa gimana sih?"tanya Rindi pada para siswa itu.
"Siapa tuh?"tanya cowok yang berkulit sawo matang.Terdapat bed kelas 3 yang berarti Dia adalah kakak kelas Rindi.
"Sekarang juga kalian kembali ke kelas kalian masing masing atau gue laporin ke guru BK." Untuk urusan mengancam sepertinya Rindi ahlinya terbukti sekarang mereka semua pergi meninggalkan rofftop. Kecuali satu.Entah siapa nama cowok itu,tapi Rindi ingat Dia teman sekelasnya yang tadi pagi datang terlambat.
"Lo..ngapain masih disitu?mau gue laporin BK?"
Rindi menatap tajam laki laki yang sedang bangkit dari duduknya,lalu membuang putung rokoknya dan menginjaknya dengan sepatu miliknya.
Dia kemudian berjalan kearah Rindi."Nggak usah teriak teriak.Berisik"bisik nya pada RindiBau khas rokok tercium jelas di hidung Rindi.Membuat Rindi refleks menahan napasnya.
"Dan lain kali,nggak usah ikut campur urusan orang,ngerti"sekarang laki laki itu menatap Rindi.mata hitam cerah milik laki laki itu bertemu dengan mata hitam hazel milik rindi.
Rindi kemudian tersenyum mendengar ucapan pria itu."Lo nggak tau siapa gue?" Rindi kembali bersuara saat cowok mulai melenggang beberapa langkah.
Cowok bernama Pradipta Arga itu menghentikan langkahnya sebentar.Tanpa mau menoleh ke belakang."Nggak penting juga gue tau Lo siapa"ucapnya dengan santai kemudian melanjutkan langkahnya.
"Gue ketua kelas asal lo tau." Teriak Rindi
"Terserah"balasnya singkat.
*bersambung*

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Badboy
Fiksi Remaja"Lo..ngapain masih disitu?,mau gue laporin BK?Rindi menatap tajam laki laki yang sedang bangkit dari duduknya,lalu membuang putung rokonya dan menginjaknya dengan sepatu Vans miliknya. Dia kemudian berjalan kearah Rindi."Nggak usah teriak teriak.Be...