Rindi,Arga,Nesha,Lita,Reva,Angga,Dito berada di satu kelompok Prakarya.Guru Seni itu memberi tugas untuk membuat kerajinan bertema Ragam Indonesia.
Angga yang paling banyak menyumbangkan ide,tapi bukan ide yang sesuai tema.Malah ide nyeleneh,beberapa kali dia terlibat perdebatan dengan Reva.sama sama keras kepala dan tidak mau mengalah.Yang lain hanya geleng geleng kepala melihat aksi mereka.
"Ya bener bisa nggak sih Ngga" Reva masih menyumpah serapah Angga.
"Ini udah paling bener.Kita ngerakit robot dari manik manik" Ucapnya deng bangga.
"Tolol" Ucap mereka serempak.
Waktu yang diberikan untuk mengerjakan kerajinan ini hanya satu minggu.Harusnya hari ini mereka sudah deal mengenai apa yang akan mereka buat.Namun karena mereka semua sedang dalam mode males mikir,jadi Angga dengan suka rela menyumbang ide konyol nya.
"Rin.Lo kan yang paling pinter diantara kita.Pake ide Lo aja." Dito menyarankan.
"Otak gue Lagi mode males." Ucap Rindi.Lalu Dia mengetukkan jemarinya diatas meja.Menimbulkan suara yang membuat teman kelompoknya menatapnya.Dirinya sedang melamun.
"Oi" Panggil Nesha menyadarkan Rindi.Namun tak berhasil,suaranya terlalu kecil untuk mengejutkan orang melamun itu.
Arga dengan senyum usilnya menggebrak meja didepan Rindi.Sontak membuat Rindi terkejut,bahkan hampir mengumpat jika tidak mengingat keberadaan Guru didepan sana.
"Lo ada masalah apasih sama Gue?" Tanya Rindi pelan tapi penuh penekanan.
"Lo yang ada masalah apa.Sok sokan ngelamun.Ntar kesurupan mampus" Arga menyahuti.Tangannya bersedekap didepan dada.
"Bikin kerajinan dari tanah liat Aja gimana?" Rindi tiba tiba memberi ide.
"Jadi Lo ngelamun mikir itu Rin?" Reva menatap Rindi kagum.
"Nggak juga." Rindi memainkan ponselnya.Ada pesan dari Bara yang belum dia balas.
Sekarang perasaannya pada Bara sama sekali tidak ada.Ternyata memilih untuk membuka hati untuk Bara itu bukan pilihan yang tepat.Bahkan sampai berpacaran.Padahal dulu Rindi ingin belajar mencintai Bara walaupun saat Rindi menerima Bara untuk menjadi Pacarnya,Dia belum ada rasa apapun pada Bara.
Mereka lanjut membahas bahan apa saja yang diperlukan,Kapan dan siapa akan berbelanja bahan,Juga dimana dan Kapan mereka akan mengerjakan itu.Satu jam baru selesai karena banyak sekali usul konyol dari Angga maupun Dito.
"Fix nih ya. Gue sama Lita yang belanja,Kerja kelompoknya besok dirumah Rindi." Ucap Nesha memastikan.
Waktu yang masih tersisa dua puluh tujuh menit mereka gunakan untuk bergosip Ria.Lalu Rindi ingat,Dia ingin menanyakan hal ini pada teman temannya.
"Gebetannya Raka sekolah disini masa,siapa sih Gue jadi penasaran.Kalian ngiranya siapa?" Sebenarnya Rindi hanya bertanya pada ketiga temannya.Tapi para cowok mendengarnya.
Seketika Arga menaham tawa menatap Lita yang gugup.Namun gagal,Dai tetap tertawa bahkan lumayan kencang.Rindi menatap dia kesal.Lalu diam-diam Lita menatap tajam Arga.sorot matanya seakan mengatakan 'diem atau Lo Gue mutilasi!'
"Arga tau,tapi dia pelit" ucap Rindi membuat Arga berhenti tertawa.
"Lo nggak bakal nyangka siapa orangnya." Arga lanjut tertawa saat melirik wajah Lita memerah.
"Menurut Lo siapa Lit?" Tanya Dito asal.
Lita gugup,bingung akan memberi jawaban seperti apa."G-gue nggak tau" Ucapnya pada akhirnya.Wajahnya tambah memerah.
Arga malah tertawa lagi.Rasanya sangat enak melihat wajah malu Lita dan wajah polos Rindi yang tidak mengetahui siapa Lita sebenarnya.
"Arga gila" Cibir Reva tak tahan dengan Arga yang tertawa seorang diri.
"Kayaknya yang kesurupan Elo deh" Rindi ikut ikutan menghujat Arga.
"Ga Lo sebenernya demen sama Lita apa Rindi sih?" Tanya Angga yang ternyata juga curiga dengan sikap Arga ke Lita juga Rindi.
"Ya kalik Gue demen sama Lita" sargah Arga.
"Berarti Rindi?"
Arga menatap Rindi sebentar,cewek itu juga diam diam menunggu jawabannya. "Impossible" lalu senyum masamnya terukir disana.
🌼
Sekarang kelas mereka jamkos.Guru yang seharusnya mengajar harus pulang lebih awal karena istinya akan melahirkan.
Bukan kelas IPS 2 namanya kalau tidak berisik.Mereka benar benar menggunakan situasi ini dengan sangat baik.Sangat baik bukan dalam artian yang positif tapi dalam hal negatif.
Mereka asik sendiri sendiri,membuat sang ketua kelas kewalahan mengatur mereka.Suaranya bahkan hampir habis karena berteriak terus.
Jamkos tanpa tugas itu surga dunia bagi mereka Tapi juga bencana bagi Ketua Kelas seperti rindi.Temen temannya yang hampir semuanya memiliki mulut yang kalau bicara tidak pernah pelan.Bahkan mereka sengaja teriak teriak agar kelas lain tau kalau kelas mereka sedang kosong.
"Heh.Mau kemana Lo?" cegah Rindi pada Arga dan gengnu
Ya-kecuali Dafa- yang akan keluar kelas."Mau keluar cari angin ." Jawabnya cuek.
"Lo pikir Gue percaya?" Ucap Rindi sinis. "Gue tau Kalian mau bolos"
"Buket Suudzon terus kerjaannya" Panji bertingkah dramatis.Dia mengelus dadanya seolah dia korban Fitnah.
"Diem Lo."
"Sana Balik ke meja kalian." Perintah Rindi pada mereka.
"Nggak asik banget sih Lo.Lagian ini kan jamkos.Nggak ada gunanya kita ada disini sekarang." Jabar Arga,masih berusaha untuk bisa Bolos.
"Lo bisa lakuin hal bermanfaat.Belajar misalnya.Atau Lo bisa ngapain aja yang penting nggak berisik." Rindi merendah demi membuat semua teman temannya betah dikelas.
"Gue pengen keluar" Kekeh Arga.
"Gue nggak ijinin."
"Lo nyebelin"
"Bodoamat" jawab Rindi santai.Tangannya bersedekap dada.Menatap remeh Arga yang kini menatapnya kesal.
"Anjing Lo." Umpat Arga.
Rindi melotot mendengarnya.Lalu tersenyum miring.Dia akan mengerjai musuh bebuyutannya ini.Ada ide bagus di kepalanya.
"Lo bilang apa tadi?" Tanya Rindi lembut.
"Push Up 50 kali" Ucap Rindi tak main main.
"Gila ya Lo.Mana ada peraturan kaya Gitu?"
"Ada.Lo sih nggak pernah baca tata tertib kelas.Buruan,atau mau ditambah dua kali lipat" Ancam Rindi.
Dalam hatinya bersorak senang.Arga masuk ke jebakannya.Lagi pula untuk ukuran cowok se macho Arga,pasti mampu push up 50 kali.Badannya bagus,pasti cowok itu sering pergi ke gym.
"17,18...." Rindi menghitung Arga yang sedang push up."buruan deh.Tugas Gue bukan cuma ngehukum Elo"
Ketua kelas kalian Galak nggak?
Boleh minta Vote nya?
20 komen untuk next part bisa?
bakal langsung Up kalau udah sampai target
See you next part👋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Badboy
Teen Fiction"Lo..ngapain masih disitu?,mau gue laporin BK?Rindi menatap tajam laki laki yang sedang bangkit dari duduknya,lalu membuang putung rokonya dan menginjaknya dengan sepatu Vans miliknya. Dia kemudian berjalan kearah Rindi."Nggak usah teriak teriak.Be...