23|kencan

232 17 1
                                    

"Rin lo pulang sama Gue" Ujar Arga saat mereka telah selesai dengan pelajaran mereka.Guru baru saja keluar satu menit lalu.

"Apaan.Gue dijemput Raka" Ucap Rindi ogah ogahan.Memang benar kan.Raka akan menjemputnya sesuai kesepakatan mereka.

"Nggak.Raka mau ketemuan sama gebetannya." Arga melirik Lita yang duduk dibelakang Rindi.Dalam hatinya Lita mengumpati Arga karena membuatnya dag dig dug.Memang Raka mengajak Lita untuk bertemu,tapi bagaimana bisa Arga tau.

"Ish,nggak nepatin janji banget" Gerutu Rindi pada dirinya sendiri.Akhirnya dia mengambil tasnya lalu menggendongnya.Berjalan mendahului Arga.

"Hati hati Lita" Arga mengerling ke Lita.Membuat teman temannya menatap bingung ke Lita dan Arga.

"Arga kenapa sih?" Tanya Reva yang sejak tadi menahan diri untuk tidak bertanya.Setelah Arga pergi baru dia bertanya.

"Arga kan emang aneh" Ucap Lita acuh.Menggendong tasnya lalu mengajak pulang teman teman yang masih menaruh curiga padanya.

"Ga,enakan pake Beat tauk" Gerutu Rindi saat keduanya sudah sampai parkiran.Rindi menatap Arga yang sedang mengeluarkan motornya dari parkiran dengan Helm yang sudah ia kenakan.

"Dih,lo mau numpang terus banyak maunya.Tau diri kek jadi orang." Sekarang malah Arga yang mengomeli Rindi.

"Yaudah gue bisa nebeng temen temen gue." Rindi berbalik badan ingin pergi namun tak jadi ketika Arga menyekal tangannya."lepas Ga" ucap Rindi menahan kesal.

"Jadi masih anggap Gue musuh?" Tanya Arga datar.Rindi meneguk lidahnya.Rindi saja bahkan bingung status mereka itu apa.Dibilang musuh tapi mereka teman sekelas.Dibilang teman tapi mereka tidak pernah akur.

"Buruan naik" Arga melepaskan cekalannya.Kini Rindi kikuk sendiri.Bagaimana Dia akan menaiki motor tinggi ini sedangkan dia pakai rok pendek.

"Nih" tau tau Arga sudah melepas jaket yang tadi ia kenakan dan memberikannya pada Rindi."Pliiss jangan manja.Pake sendiri bisa kan" Arga menyadarkan Rindi yang termenung sedari tadi.

"Iya bawel.Siapa juga yang manja" Rindi merebut jaket itu dengan kasar lalu ia gunakan untuk menutupi pahanya.Lumayan,setidaknya paha mulusnya tak terlalu terekspos.

"Ceweknya Raka Siapa?" Tanya Rindi memecah keheningan diantara mereka.Arga yang mengendarai motor lumayan kencang juga dia menggunakan Helm,terpaksa Rindi sedikit berteriak agar Arga mendengar pertanyaannya.

"Emang punya?" Jawab Arga sedikit berteriak juga.

Rindi memukul helm yang Arga kenakan.Mendengus kesal karena cowok itu."Yang lo bilang mau ketemuan tadi"

"Gebetan bukan pacar.Lo pelupa banget sih jadi orang" Cibir Arga.

"Ya kan sama aja.Otw jadi pacar juga kan"

"Emang lo setuju?" Arga menatap spion motornya.Wajah Rindi yang sangat cantik.Rambutnya sudah di kuncir,sebagian anak rambut masih terkena angin,menutupi wajah cantiknya.

"Ya mangkanya Gue nanya dia siapa.Biar gue stalking IG nya." Mukanya masih jengkel.

"Dasar stalker"

Rindi memilih untuk diam.Baginya menanggapi ucapan Arga maka tidak ada habis habisnya.Rindi juga memikirkan pesan yang dikirimkan Bara saat sebelum pulang sekolah tadi.Haruskan dia menerima ajakan Bara,tapi pasti Raka tidak suka.Tapi disatu sisi Rindi juga ingin membuka hati,ingin melupakan Aska.Juga ingin menata hati dengan orang baru.

Rindi pikir Bara itu baik.Seorang Ketos pasti baik kan.Jika tidak,mana mungkin dia diangkat menjadi Ketos.Rindi tidak tahu saja bahwa tidak semua yang terlihat baik itu benar benar baik.Dan juga sebaliknya,apa yang kelihatannya buruk,beluk tentu dia sepenuhnya buruk.

My Sweet BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang