Jam demi jam telah berlalu.Kini rindi sudah duduk dimeja riasnya.Sedang mengoleskan liptint pada bibir tipisnya.Juga dengan blush on pink muda yang ia oleskan pada kedua pipinya.Ia menengok kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam.
Rindi bergegas memberesi alat makeup yang tadi dipakainya dan menatap dirinya dipantulan cermin besar dikamarnya.ia nampak anggun dengan balutan Gaun biru muda selutut.Mendengar suara klakson dibunyikan beberapa kali membuat Rindi mempercepat pergerakannya.
Begitu membuka pintu rumahnya,benar saja,mobil berwarna hitam itu sudah terparkir di halaman rumahnya.
"Lama lo" cibir Arga ketika rindi baru saja duduk di kursi penumpang.
"Bodo amat" balas Rindi tak mau kalah.Menatap Pakaian yang Arga kenakan sekarang.Kemeja berwarna navy polos dipadukan dengan celana jeans.Kalau boleh jujur,untuk kali ini Rindi mengakui ketampanan Arga.
Apa?baru saja Rindi memuji ketampanan laki laki itu?
Setelah melewati padatnya jalanan ibu kota.Keduanya sampai di rumah Anggia.Tempat dimana pesta akan dilaksanakan.Dari luar saja sudah terdengar bising orang-orang.Beruntung Rindi berhasil memaksa Arga untuk menemaninya karena jika tidak maka rindi pasti akan kesepian ditengah ramainya pesta.Mengingat kalau anggia dan Rindi berbeda sekolah,kemungkinan besar hanya Rindi satu satunya siswa SMA GARUDA yang diundang.
Arga masih mengekori rindi yang berjalan semakin mendekati kerumunan remaja remaja di pesta itu.Niat awal Arga yang ingin nongkrong bersama temannya batal karena cewek sialan ini.
Arga hanya duduk di kursi tamu,menunggu rindi yang sedang mengobrol dengan perempuan yang ia tak tau siapa.Tapi dengan cowok disampingnya Arga seperti tidak asing dengan wajah itu.
Beberapa menit setelahnya Rindi menduduki kursi disebelahnya dan menatap sendu kearah sepasang kekasih didepan sana.Ya.Aska dan Anggi,keduanya tengah melakukan sesi foto oleh seorang fotografer.
"Ngapa lo?" Ucap Arga setelah meneguk minuman digelasnya.
"Kenapa?" Tanya rindi balik.
"Muka lo sedih gitu." Arga masih menatap rindi.Lalu tersenyum sekilas,saat teringat sesiatu"Itu cowok yang sama lo didepan kelas kan? Gue kira itu cowok Lo?" arga menatap aska didepan sana.
"Pulang yuk." Rindi tak menjawab pertanyaan Arga yang menurutnya akan sangat menyedihkan apabila ia menjawab yang sejujurnya.Ingat Rindi dan Arga yang tak pernah akur.Jika arga tau bahwa rindi menyukai sahabatnya, rindi menjamin Arga akan mengolok olok dirinya.Atau bahkan lebih parahnya Arga akan membocorkan rahasia ini ke Aska.Sungguh,akan lebih baik jika Aska tidak pernah mengetahui hal ini.
Setibanya di parkiran,Arga masuk mobil terlebih dahulu.Sedangkan Rindi malah memelankan langkahnya.Bersusah payah menahan air matanya agar tidak keluar.Ia tak ingin terlihat cengeng oleh Arga.
Sebisanya Ia mengontrol raut wajahnya.Tak berani membalas tatapan Arga.Yang sebenarnya Rindi tahu,sejak tadi Arga menatap dirinya penuh tanya.
"Lo belum jawab pertanyaan gue!" Ucap arga memecah keheningan.Rindi yang sedari tadi melamun membuat Arga merasa seperti tak dianggap.
"Nggak perlu gue jawab." Ucap rindi dengan suara serak.
"Jangan jangan lo suka sama cowok itu?"
Rindi menoleh dengan cepat.Bagimana bisa tebakan Arga sangat tepat.
"Lo bahkan nggak berhak untuk tau hal itu." Ucap rindi menatap keluar jendela mobil.
"Gue makin yakin." Ucap arga tak mau kalah.
"Nggak usah rese" ucap rindi kesal.
"Mau kemana lagi?" Tanya arga sambil menghidupkan mesin mobil.
"Terserah." Rindi menutup matanya rapat.Hatinya sangat sakit sekarang.Melihat Aska dan Anggi yang tengah bersenang senang.Bahkan aska tadi tidak banyak mengobrol dengan rindi.Siapa cowok yang dibawa rindi kesini juga Aska tidak menanyakan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Badboy
Ficção Adolescente"Lo..ngapain masih disitu?,mau gue laporin BK?Rindi menatap tajam laki laki yang sedang bangkit dari duduknya,lalu membuang putung rokonya dan menginjaknya dengan sepatu Vans miliknya. Dia kemudian berjalan kearah Rindi."Nggak usah teriak teriak.Be...