Rindi sedang didepan lemari baju.Lagi milih milih baju mana yang cocok buat dipake jalan sama bara.
"Gue nggak punya baju woyy" begitu gerutu rindi yang sudah ia ucapkan beberapa kali.
Sebenernya punya sih,banyak.Bahkan lemarinya penuh.Tapi ya gitu.Suka bingung mau pake baju apa.Susahnya gini nih kalo Jalan sama cowok.Nggak ngasih tau mau kemana.Nanti salah kostum kan jadi malu.
Pilihan rindi jatuh pada kaos putih polos,celana jeans berwarna hitam dan cardingan rajut berwarna coklat muda.Ya,semoga saja dia nggak salah kostum. memoleskan bedak pada wajahnya,lanjut dengan blush-on pink mudah dan terakhir liptint.
Rindi memang bukan cewek yang tau banget tentang skincare,tapi ya,dia nggak terlalu kudet banget lah.Dia pake skincare juga kok.Makanya nggak perlu makeup tebel buat bikin dia kelihatan cantik.Nyatanya semua cewek itu cantik dimata orang yang tepat.Jangan insecure.
Bara baru saja mengabari rindi bahwa dirinya sudah sampai.Rindi bergegas keluar kamar setelah mengambil tas Selempang nya.
Diruang tamu papanya sedang menonton acara sepak bola.Acara kesukaannya.Ini keberuntungan bagi rindi,Kakaknya tidak ada disini.entah kemana dia.
"Pa?" Tanya rindi mencoba mengalihkan fokus papanya dari televisi.
"Hmm" gumanan dari papanya membuat rindi kesal.
"Papa"suara rindi terdengar sangat manja.Membuat papanya menoleh kearahnya.
"Mau ijin keluar" ujar rindi dengan sangat hati hati.
"Sama siapa?"
"Temen" Ucap rindi.
"Cowok?" Yap.Jantung rindi berdegup sangat kencang.
Rindi mengangguk pelan.Melihat papanya bangkit dari duduknya membuat rindi menelan ludahnya.Apakah papanya akan marah padanya?
"Dijemput?"
Rindi mengangguk lagi.Semakin takut jika papanya marah.
"Yaudah.Papa anter kedepan", ucap papanya membuat rindi gelagapan.Pada akhirnya rindi berjalan keluar rumah diikuti papanya dibelakangnya.
"Mana dia?" Tanya papanya.
"Didepan gerbang." Sedikit info karena rumah rindi tak ada pembantu,supir ataupun satpam.Jadi nggak ada yang bukain gerbang buat bara.
Rindi membuka pintu gerbang.Ternyata Bara sudah berdiri bersandar dimobilnya.Sambil bermain ponsel.Tatapannya beralih ke rindi dan laki laki paruh baya yang bara yakini ayahnya rindi.
"Hai rin.Hallo om." Sapa bara sopan,lembut dan manis.Ia menyalami tangan papanya rindi.
"Saya bara om,Kakak kelasnya rindi.Mau ngajak rindi jalan sebentar boleh kan?" Damn!jantung rindi kembali berdegup kencang.
"Saya Papanya rindi." Ucap galih dengan nada datar.
"saya ijinkan tapi,jam sepuluh sudah sampai rumah." Bara mengangguk mengerti lalu berpamitan dengan galih.Begitu juga dengan rindi.Ia mengecup pipi sang papa setelah berpamitan.
"Papa lo galak rin." Ucap bara tertawa garing.
"Maaf ya kak.Papa emang gitu."
"Gapapa santai aja."
Hening.Keduanya sama sama diam.Rindi bingung mau berbuat apa.Akhirnya dia bermain ponsel saja.Pura pura sibuk.
"Kita mau kemana kak?" Tanya rindi.setelah beberapa menit diam.
"Ke cafe mau?" Tanya bara balik.
"Terserah kak bara aja." Jawab rindi kemudian.
"Nggak usah pake kak kalik rin,bara aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Badboy
Teen Fiction"Lo..ngapain masih disitu?,mau gue laporin BK?Rindi menatap tajam laki laki yang sedang bangkit dari duduknya,lalu membuang putung rokonya dan menginjaknya dengan sepatu Vans miliknya. Dia kemudian berjalan kearah Rindi."Nggak usah teriak teriak.Be...