Sudah seminggu sejak Rindi berpacaran dengan Bara.Hampir setiap hari temannya Raka main kerumah.Raka masih belum boleh keluar nongkrong bersama temannya.Dia hanya diijinkan Keluar untuk pergi ke kampus saja.Tak jarang Rindi menjadi korban atas Raka.Rindi disuruh beli ini itu,Ingin menolak tapi Mamanya tidak bisa di bantah.Beberapa kali juga Rindi pergi diantar Arga.Mereka masih musuhan.Benar benar hanya malam itu mereka baikan.Itu juga karena terpaksa.
Seminggu ini juga,Bara sangat sibuk.Dia mengurus entah apa yang jelas ada hubungannya dengan OSIS.Di samping itu,Dia juga hampir habis masa jabatannya.Jadi banyak hal yang harus dia selesaikan sebelum masa jabatannya selesai.Rindi di buat kesal setengah mati.Kadang Bara sama sekali tidak memberi kabar selama seharian.Walaupun mereka satu sekolah,Rindi bahkan tidak pernah melihat Bara berkeliaran disekolah.Rindi mau mendatangi Bata juga tidak bisa.Karena di sana tidak hanya ada Bara,ada asistennya,Sekretaris OSIS dan beberapa pengurus inti.
Hari ini Raka meminta Rindi untuk menemani Arga yang akan servis mobil Rindi.Biasanya Raka yang membawanya ke tempat Servis langganannya.Hari minggu,sudah pasti tempat itu ramai.Padahal Rindi ada agenda untuk jalan dengan Bara nanti siang.Entah bisa atau tidak,kita lihat nanti.
Pintu kamar Rindi diketuk dari luar.Dirinya yang sedang mengoleskan liptint pada bibirnya pun buru buru membuka pintu.Dia menatap kesal orang yang mengetuk pintu kamarnya.
"Buruan.Lo dandan juga nggak bikin tambah cantik" Ucap Arga datar.
"Nggak usah munafik" Rindi kembali masuk kamar mengambil Hp juga sling bag nya.
Gadis dengan Kaos berwarna merah itu menuruni tangga.Di sofa sudah ada Raka dan Arga.Seperti biasanya Hari Minggu,Mamanya tidak berangkat kerja.Dia selalu mengambil libur dihari minggu.Sedangkan Papanya sedang ada pertemuan dengan teman kuliahnya dulu,semacam reuni.
"Hati hati lo pada" Ucap Raka menasehati dua orang itu.
45 menit kemudian,mereka sampai di tempat Langganan raka untuk service mobil.Setiap sebulan sekali,Raka pasti membawa mobil Rindi untuk service.Ternyata,ini tidak sesuai dugaan Rindi.Yang ia kira hanya satu atau dua jam paling lama.Nyatanya bahkan sampai pukul 12 lebih mobilnya juga belum selesai di service.Karena antrian yang sangat panjang itu.
Rasa bosan mulai merambah Rindi sejak sampai disana.Jika saja yang menemaninya bukanlah Arga,pasti Rindi tidak akan sebosan ini.Memangnya mau bagaimana,Arga itu musuhnya.Tidak mungkin jika Rindi bisa berceloteh Ria dengan Dia.Beberapa kali mereka memang terlibat percakapan,namun tak lepas dari perdebatan.Saling mengatai dan menjelekkan.
Akhirnya dengan perdebatan singkat mereka pergi untuk mencari makan didekat tempat itu.Kebetulan ada restoran,di dekat Service mobil itu.Rindi membuka ponselnya kala mendengar suara dering pesan masuk.Dengan hati hati Rindi membalas chat Bara.Cowok itu sedari tadi sudah menspam Rindi Juga beberapa panggilan tak terjawab.Rencananya mereka akan pergi berdua untuk nonton,tapi gagal karena acara mendadak dengan Arga ini.
Rindi sudah meminta maaf pada Bara melalui chat.Tapi cowok itu malah menelpon Rindi.Rindi melirik Arga yang juga sibuk dengan game online di Ponselnya.Rindi menggeser ikon berwarna hijau dan mendekatkan ponselnyanya pada telinga.
"Kamu dimana?" Tanya orang itu begitu Rindi menerima panggilan telpon itu.
"Aku kan udah bilang di chat tadi kak" Tanpa Rindi sadari,Arga diam-diam mendengarkan percakapannya dengan orang yang menelponnya.Mata dan Tangannya masih sibuk dengan game memang,tapi tidak dengan telinganya.Fokusnya terambil alih oleh Rindi.
"Sama siapa?"
"Aku sama Arga" Jawab Rindi lirih.
Terdengar degusan kasar dari seberang."kenapa harus sama Cowok itu?" Rindi diam tak menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Badboy
Fiksi Remaja"Lo..ngapain masih disitu?,mau gue laporin BK?Rindi menatap tajam laki laki yang sedang bangkit dari duduknya,lalu membuang putung rokonya dan menginjaknya dengan sepatu Vans miliknya. Dia kemudian berjalan kearah Rindi."Nggak usah teriak teriak.Be...