Rindi baru saja sampai dikelas,Hari ini Dia berangkat lebih siang.Dia kesiangan bangun karena semalam maraton baca novel.Novel yang sudah lama Ia idam-idamkan,Waktu itu Rindi belum sempat membelinya.Tapi dengan sangat baiknya,Bara datang kerumahnya,membawakan sebuah novel itu.Dan karena kesibukannya,Ia baru sempat membaca novel pemberian Bara itu.
Mengenai Bara,Hari ini Rindi melihat Bara lagi lagi dengan zahra.Saat bertemu tadi Rindi hanya tersenyum sekilas saat Bara menatap ke arahnya.Entah tau atau tidak jika Rindi sakit hati,yang jelas cowok itu tak melakukan apa apa.
Nanti malam Bara mengajak Rindi untuk makan malam bersama teman temannya.Untuk pertama kalinya,entah nanti Bara akan mengenalkan Rindi sebagai 'siapanya'.
Rindi tidak mau berekspektasi terlalu tinggi.Dirinya yang meminta back street,jadi harus siap dengan semua konsekuensinya,termasuk jika Bara terlihat dekat dengan Zahra.
Lagipula,Bara masih perhatian dengan Rindi.Walaupun tidak ditunjukkan secara langsung.Setiap hari mereka bertukar pesan,sesekali menelpon.Rindi tidak ingin mengganggu waktu 'Cowok Sibuk' itu.
Sungguh sial.Hari ini adalah jadwal piketnya,dan Ia malah bangun kesiangan.Rindi memasuki kelasnya dan tentu saja,kelasnya masih sangat kotor.Padahal lima menit lagi bel masuk berbunyi.Bergegas Rindi segera mengerahkan teman-teman yang hari ini piket untuk membantunya membersihkan kelas.
"Buruan Sepi.Harusnya Lo dateng langsung piket" Ucap Rindi pada salah satu teman piketnya.Namanya adalah Sephiana,tapi teman temannya lebih suka memanggil dengan panggilan 'sepi' padahal yang punya nama saja tidak suka jika dipanggil seperti itu.
Sepi bukan sepi-kebalikannya ramai :))
"Harusnya Lo dateng lebih pagi Buketu" Sephiana membalik kata kata Rindi.membuat Dia melotot tajam."Tau sendiri kan penghuni kelas ini nggak bakal mau piket sebelum Elo nyuruh" Tambah Sephiana.
"Bodoamat.buruan bantuin nyapu"
"Galih.lo juga piket.Buruan jangan banyak alesan!" suara Rindi terdengar melengking di seluruh penjuru kelas mereka.
🌼
Mapel Fisika,Bu Dewi sengaja memberi tugas kepada para siswanya.Sebentar lagi kenaikan kelas,tapi sebelum itu, kelas XII akan melaksanakan ujian sekolah. Sudah pasti guru guru akan mementingkan kelas XII dulu, dibandingkan dengan yang lain.
Kurang lebih dua bulan ujian itu akan terlaksana. Bara yang tengah sibuk dengan OSIS itu harus pintar pintar membagi waktu untuk belajar juga OSIS. Bahkan sering melupakan Rindi.
Tugas yang diberi kali ini cukup sulit.Karena ditinggal Bu Dewi ke ruang Guru.Maka semuanya malah berdiskusi,padahal itu tugas individu.Nesha yang duduk di samping Rindi,kini membalik kursinya menghadap belakang,(meja Lita dan Reva) begitu juga dengan Rindi.
"Banyak gila tugasnya.Otak gue ngebul coy" keluh Reva berkali kali.Dia sama sekali tidak menyukai pelajaran Fisika,menurutnya itu terlalu sulit,padahal dirinya saja yang tidak mau belajar dengan benar.
"Mending Lo diem deh.Ganggu konsentrasi aja sih" Tegur Rindi pada Reva.Akhirnya cewek itu diam.Memperhatikan Rindi yang sibuk dengan soal Fisika itu.
Hanya Reva yang benar benar menyerah mengerjakan Soal itu.Nehsa dan Lita masih berusaha walau ujungnya menyontek milik Rindi.
Sebuah notifikasi pesan dari ponselnya Rindi membuat sang pemilik langsung mengambil Hpnya.Takut jika teman temannya melihat siapa pengirim pesan itu.
"Gercep banget.Dari siapa sih?" Tanya Lita.Tadi memang ponselnya Rindi terletak didekat Lita.dan tanpa Rindi sangka,Lita tau siapa pengirim pesan itu,bahkan isi pesannya saja Lita tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Badboy
Подростковая литература"Lo..ngapain masih disitu?,mau gue laporin BK?Rindi menatap tajam laki laki yang sedang bangkit dari duduknya,lalu membuang putung rokonya dan menginjaknya dengan sepatu Vans miliknya. Dia kemudian berjalan kearah Rindi."Nggak usah teriak teriak.Be...