50 vote dan komen untuk next part,siapp??
Malam ini,Rindi memenuhi permintaan Bara untuk bertemu dengannya.Benar-benar hanya berdua.Bahkan Rindi menolak mentah-mentah tawaran Arga untuk menemaninya.Meskipun Arga bilang Ia hanya akan mengawasi dari jauh,tapi tetap ditolak oleh Rindi.
"Rin,please gue nunggu di parkiran doang deh," tawar Arga lagi-lagi.Dia bahkan mengganggu Rindi yang tengah memoles wajahnya dengan riasan simpel.Hanya sedikit blush on di pipinya dan liptint di bibirnya.
"Gue udah bilang enggak ya enggak Arga.Lo apaan deh,khawatir boleh kok,tapi jangan segitunya.Emang Lo beneran jatuh cinta sama Gue?" tanya Rindi dengan enteng.Padahal itu membuat Arga langsung panik,tidak tahu akan memberi respon seperti apa.
"Ngaco Lo.Yang kemaren itu cuma refleks.Jangan GR deh Rin.Lagian juga Gue kesannya maksa gini juga karena disuruh Raka.Kalo nggak karena Raka mana mau Gue nginep di rumah Lo,berdua doang lagi!"
"Yaudah sana pulang.Gue nggak butuh Lo kok disini" putus Rindi.Dia beranjak dari meja riasnya dan mengambil Sling bag nya,juga kunci mobilnya."Minggir,Gue mau ngedate"
"Mana ada ngedate sama mantan goblok" teriak Arga pada Rindi yang sudah hampir sampai diujung tangga.Arga menggelengkan kepalanya,heran dengan tingkah ketua kelasnya itu.Bisa-bisanya Dia tetap mengiyakan ajakan Bara untuk bertemu.Berkedok Ada yang perlu dijelaskan secara pribadi,dan juga ingin meminta maaf.Yang membuat Arga heran adalah mengapa Rindi sangat santai diajak ngedate -padahal mereka sudah mantan.
Rindi sampai cafe tempat mereka janjian untuk bertemu.Malam minggu,selalu identik dengan muda-mudi yang berpasang-pasangan.Sekilas Rindi mengedarkan pandangannya,tempat ini penuh.Rindi tersenyum saat melihat Bara duduk sendirian.Tempat yang Bara pilih pun cukup membuktikan bahwa Ia benar-benar butuh berbicara berdua dengan Rindi.Butuh privasi dan lumayan jauh dari meja-meja pengunjung lain.
"Lo beneran dateng ternyata," tutur Bara saat Rindi duduk di kursi yang bersebrangan meja dengannya.
Rindi mengerutkan dahinya,mencoba memahami apa makna ucapan Bara barusan."Emang Kak Bara nggak serius ngajak ketemu? oh,atau ini cuma prank aja ya Kak?" tanyanya.Rindi tidak tahu lagi akan berbuat apa,kalau sampai untuk kesekian kalinya Bara mempermainkannya lagi.
"Oh,enggak enggak.Maksud Gue tuh." Bara menggantungkan kalimatanya.Membuat Rindi semakin memperdalam tatapannya pada Bara.Seolah Rindi tengah mencari jawaban."Ternyata Lo se baik ini Rin.Meski Gue udah sakitin Lo,tapi Lo tetap mau ketemu sama Gue," jelasnya.
Rindi mengangguk samar.Ia harap kali ini Bara benar-benar tulus.Rindi menguarkan senyumnya."Gue cuma nggak mau nyimpen dendam Kak"
"Emm,Lo mau pesen apa biar Gue pesenin," tawar Bara.
---
"Maybe Gue juga bakal ngelakuin seperti yang Kak Bara lakuin,kalau Gue ada di posisi Kak Bara.Karena Gue tahu itu nggak mudah,dan Kak Bara itu orang yang sangat menghormati orang lain,terutama perempuan.Kak Bara ngelakuin itu juga karena Kak Bara menghormati Kak Gara kan.it's okay,Gue ngerti," terang Rindi.
"Tapi Gue tetep salah Rin"
Rindi mengangguk lagi.Kini disusul tawa garing nya,sebenarnya Ia berusaha mencairkan suasana."Kalo Kak Bara ngelakuin itu ke orang lain,Gue nggak yakin Dia bisa maafin Kak Bara,kaya Gue gini," ucap Rindi sedikit sombong.
"Iya sih.So thanks banget Ya Rin.Sebenernya Gue pengen minta maaf ke rumah Lo langsung,tapi nyali Gue nggak segede itu buat ketemu sama Abang Lo.Apalagi orang tua Lo.Sorry ya Rin,Gue emang pengecut banget."
"Padahal kalo Kak Bara ke rumah juga Kak Bara bakal aman,Bokap nyokap sama Raka lagi nggak dirumah.Palingan Kakak di introgasi doang sama Arga."
Bara terkekeh pelan.Jujur Ia merasa lega setelah mengatakan ini pada Rindi.Sedari kejadian itu Bara tidak tenang selalu merasa bersalah.Berkat saran dari Zahra juga Ia mengambil langkah-meminta maaf pada Rindi.
"Jadi Arga beneran jatuh cinta sama Lo?"
"Hah,e-enggak lah."
"Tapi Kalian cocok loh" Bara malah semakin gencar menggoda Rindi.Jika Bara tidak lebih dulu jatuh cinta pada Zahra,Bara yakin Rindi adalah wanita beruntung karena di cintai hebat olehanya.
"Amit-amit,Btw ini udah nggak ada yang perlu di bicarain lagi kan Kak.Gue balik duluan ya."
"Sekali lagi makasih banyak ya Rin" Bara membalas lambaian tangan Rindi."Rin,jangan terlalu benci nanti malah jadi cinta," Ucap Bara lagi saat Rindi baru berjalan beberapa langkah.
---
Akhirnya Rindi memasuki rumahnya setelah hampir satu jam terjebak macet.Ia lalu menutup pintu dan menguncinya.Rindi hampir berteriak jika saja Dia tidak ingat Arga memang menginap beberapa hari di rumahnya.
Arga tertidur di sofa panjang ruang tamu-yang tidak dapat menampung tubuh jangkungnya.Rindi sempat berpikir jika Arga sengaja menunggunya pulang nge date.Tapi Rindi segera menepis jauh-jauh pikiran itu.Mustahil seorang Arga mengkhawatirkannya.
"Arga" panggil Rindi pelan.Mencoba membangunkan cowok itu."Arga,bangun" seru Rindi sekali lagi dengan suara sedikit lebih kencang dari sebelumnya.Kali ini Ia juga menggoncang kan tubuh Arga.
Rindi menyerah setelah hampir sepuluh menit Arga tidak merespon.Rindi ke kamarnya untuk berganti baju dan kembali turun-ke ruang tamu- sambil membawa selimut dan laptopnya.
Rindi meletakkan laptopnya di atas meja lalu Ia mendekati sofa tempat dimana Arga tidur.Ia memakaikan selimut itu dengan hati-hati.Kali ini Ia mencoba tidak mengganggu tidur cowok itu.Meski sebenarnya Rindi kasihan,pasti besok saat Arga bangun badannya sakit semua.
Rindi kembali ke laptopnya dan mulai mencari drama korea yang akan Ia tonton.Sebelumnya Rindi sempat ke dapur untuk mengambil cemilan.Menonton drakor tanpa cemilan sungguh bukanlah hal yang nikmat.
halloohaaaa
apa kabar guys?
btw,makasih udah membaca sampai sejauh ini
maapkeun karena setelah seabad baru update
see you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Badboy
Teen Fiction"Lo..ngapain masih disitu?,mau gue laporin BK?Rindi menatap tajam laki laki yang sedang bangkit dari duduknya,lalu membuang putung rokonya dan menginjaknya dengan sepatu Vans miliknya. Dia kemudian berjalan kearah Rindi."Nggak usah teriak teriak.Be...