"selamat pagi anak anak" salam pak guru bernama deni itu. "Kemarin bapak memberi tugas kepada kalian untuk merangkum materi bab 1.jadi silahkan dikumpulkan." Ucapnya lagi.
Para siswa lalu mengumpulkan rangkuman masing masing kecuali Arga cs.Mereka hanya duduk sambil menunjukkan ekspresi tidak santai.
"Sudah semuanya?" Tanya pak deni. "Ada yang belum mengumpulkan?!" ucapnya lebih tegas lagi.Arga cs lalu mengacungkan tangannya. Melihat itu pak deni menyuruh mereka kedepan dan sudah pasti mereka diberi hukuman. "Berdiri di lapangan upacara sambil hormat bendera,sampai jam saya habis!!" perintah pak deni pada mereka.
Lupakan masalah arga cs,sekarang Rindi yang kena masalah.Ia disuruh pak deni membawa buku paket teman temannya ke perpustakaan. Walaupun tidak terlalu tebal,tetap saja itu menyulitkan bagi Rindi.
Brak "aww" rindi jatuh karena tali sepatunya terinjak oleh kakinya sendiri. Hingga semua buku yang tadi berada di tangannya jatuh tak beraturan ke lantai. Ahh,sial sekali hari ini.batin rindi.
"Lo nggak papa?" Tanya seseorang yang tadi berdiri tak jauh dari Rindi. Rindi menatap dia lalu menggeleng pelan.
"Sini gue bantuin" cowok itu dia bukan seperti Arga yang selalu berpenampilan berantakan. dia berpakaian rapi,dengan atribut lengkap.
"Makasih kak" ucap rindi.mereka berdua lalu berjalan ke perpustakaan.Arga yang sedang dihukum hormat bendera, terkejut ketika mendengar suara dari koridor didepan mereka.
"Rindi" batin arga masih dengan tangan posisi hormat bendera.Baru saja akan menolong Rindi,tapi tak jadi karena seseorang telah menolong rindi terlebih dahulu.Tak lepas dari pandangan Arga.Ia melihat bagaimana laki laki dan perempuan itu bercakap sebentar lalu pergi bersama buku di tangan masing masing.
"Panas banget sih" keluh Dafa pada teman temannya. Arga tetap pada posisi menatap Rindi yang berjalan menjauh. "Iya.Panasnya sampe ke hati" ucap Angga sambil menyenggol lengan Arga yang ada disampingnya. Hinga Arga mengalihkan pandangannya ke Angga.
"Apa?" Tanya arga dingin. Bukan angga jika ia tak membuat kesal teman temannya,termasuk Arga. "Gue tau lo cemburu" ucap Angga dengan nada mengejek.
"Sok tau lo!" Arga lalu pergi dari sana setelah mendengar bel istirahat."Gitu banget ya Arga.Ninggalin temennya sendiri" Angga bermonolog sendiri.
🌼
"Sekali lagi makasih ya kak,maaf ngerepotin" ucap rindi sopan.
"Sama-sama. Oh ya, lo kelas berapa?" Tanya kakak kelas itu.Karena sedari tadi mereka belum berkenalan.
"Kelas X IPS 2 kak" jawab Rindi
"Kenalin gue Bara" kakak kelas yang membantu Rindi tadi mengulurkan tangannya.Rindi lalu membalas uluran tangan Bara.
" Rindi kak". Setelah Rindi berucap Bara belum juga melepaskan jabatan tangannya dengan Rindi.
"Rindi lo lama ba.." ucapan nesha yang akan memaki Rindi karena terlalu lama diperpustakaan terhenti,ketika ia melihat Rindi sedang bersama laki laki.Yang Nesha kenal sebagai ketua OSIS SMA GARUDA. Dan mereka sedang berjabat tangan.
Sektika keduanya melepaskan jabatan tangannya ketika Nesha datang. "Ehh,aku duluan ya kak" ucap Rindi canggung.Ia lalu menarik Nesha untuk keluar.
"Rin,sumpah lo hutang penjelasan sama gue" Nesha hampir berteriak karena penasaran dengan yang dilihatnya baru saja.
"Bodo amat! Gue mau makan" Rindi berjalan cepat meninggalkan Nesha.Yang ada dipikiran nya kini adalah ia harus segera mengisi perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Badboy
Teen Fiction"Lo..ngapain masih disitu?,mau gue laporin BK?Rindi menatap tajam laki laki yang sedang bangkit dari duduknya,lalu membuang putung rokonya dan menginjaknya dengan sepatu Vans miliknya. Dia kemudian berjalan kearah Rindi."Nggak usah teriak teriak.Be...