Wajah baru membawa masalah.
__________
🐣 Warning! Cerita ini terdapat banyak kata-kata kasar. Bijaklah dalam membaca. 🐣Selamat membaca.
Silakan komen dan diakhiri vote.
__________Ketika free class berakhir, peraturan asal kembali mengambil alih. Keluhan sudah terdengar di sana-sini. Bonus dua hari itu rasanya kurang--sangat kurang. Mereka meminta untuk ditambahkan sehari lagi dengan alasan ... sunnah itu baik. Namun guru-guru tidak mendengarkan. Bagi guru, jika mereka menuruti ... maka selanjutnya, muridnya akan meminta seminggu. Jadi, lebih baik tidak sama sekali.
Hari ini, nilai ujian akan diumumkan sekaligus siapa saja yang mendapat remedi. Hal ini membuat murid semakin mengeluh. Mereka jadi menyalahkan yang mencetus remedi pertama kali.
Kelas XI IPA-2 sudah didatangi wali kelasnya. Mereka sudah mendapatkan nilai. Hasil untuk remedi hampir separuh dari isi kelas tersebut--termasuk saudara sepupu, Kafka dan Dafka. Namun entah kenapa, kedua orang itu tidak masuk tanpa pemberitahuan. Kompak memang.
"Karena mereka berdua tidak masuk, silakan hubungi teman kalian. Bilang pada mereka, bahwa remedi akan dilaksanakan mulai besok."
Ada siswa yang memprotes. "Bu, kok cepet banget. Mana sempat belajar, Bu."
"Memangnya pas ujian kalian perlu belajar?"
"...."
Jelas tidak. Yang mereka perlu hanyalah mendapat contekan, hidayah, dan tempat tersembunyi. Jika mendapatkan itu semua, sudah pasti dunia aman terkendali.
Ketika wali kelas sudah pergi, Lia dan Ara menoleh ke belakang.
"Mereka kenapa, coba?" Ara bertanya.
"Coba telepon Dafka," kata Lia.
Ara pun menelepon. Satu kali ... dua kali ... lima kali ... tidak kunjung diangkat. Akhirnya Ara menyerah. Ia menggeleng pada Lia.
Lia mengambil ponselnya sendiri. Pada akhirnya, nomor Kafka ia buka juga blokirannya. Ia juga mencoba beberapa kali, dan sama ... tidak ada jawaban.
"Ntar ke rumah mereka aja deh, kasih nih nilai sama info remedi mereka."
"Oke." Ara membalas.
Mereka melihat kertas saudara sepupu itu di tangannya masing-masing sebelum menghela napas. Nilainya sama, antara Kafka dan Dafka sama-sama memiliki semangat 45. Warna nilai di kertas putih itu pun merah, pas untuk melambangkan bendera Indonesia.
__________
"Li," panggil Ara di atas motor.
"Hm." Di belakangnya, Lia membalas.
"Gimana perayaan tadi malem?"
"Lancar, seru juga."
"Maaf, ya. Gue nggak bisa ikut."
"Santai aja." Beberapa detik kemudian, ia menepuk bahu Ara. "Ra, Mbak Nila bentar lagi mau tunangan."
"HAH?! Sama siapa? Bukannya Mbak Nila nggak punya pacar?" Ara sangat terkejut. "Apa... dijodohin?"
Lia menggeleng. "Tadi malam, calonnya udah minta restu."
"Siapa?"
Lia memilih identitas yang paling tepat. "Pemilik rumah."
"Pemilik rumah?" Ara berpikir. Setelah ia sadar, matanya terbuka lebar. "MAS GAMA?!"
"Reaksi lo berlebihan." Lia memukul helm Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE [END]
Teen FictionFIKSI REMAJA! RECEH! BAHASA KASAR! COCOK DIJADIKAN HEALING SETELAH BACA NOVEL SAD __________ 19-8-20//25-1-21 Maaf... bukan cerita yang bagus brilian gemilang keemasan. Ini hanyalah cerita MAINSTREAM penuh dengan PLOT dan KONFLIK yang sangat ringan...