Kesalahpahaman terselesaikan.
__________
🐣 Warning! Cerita ini terdapat banyak kata-kata kasar. Bijaklah dalam membaca. 🐣Selamat membaca.
Silakan komen dan diakhiri vote.
__________Kafka memberikan botol minuman. "Nih, minum. Haus, kan?"
Lia diam menatap botol tersebut.
"Kenapa? Nggak gue kasih racun."
Mulut Lia berdecak. Tangannya lantas mengambil botol itu.
Selagi Lia sibuk minum, Kafka sudah berjongkok menaruh sepatu Lia. Dan ketika tangan Kafka menyentuh kaki Lia, cewek itu langsung menyemburkan isi di mulutnya. Akhirnya Kafka mengalami gerimis yang mana airnya telah menyatu dengan serum kristal 24 karat.
"Ah, maaf." Lia mengelap bibirnya.
Kafka tersenyum. "Nggak pa-pa. Bukannya kayak gini lagi tren?" ia mengatakan ini karena beberapa kali melihat mamanya menonton drama di mana ada adegan menyembur air sering terjadi.
Setelah selesai memasangkan sepatu, Kafka duduk di samping Lia. "Udah merasa baikan?"
Lia mengangguk. "Makasih."
"Nggak minta maaf?"
"Itu juga gara-gara lo."
Kafka terkekeh. "Selanjutnya gimana? Kalau Jae marah gimana?"
"Nggak pa-pa. Biarin aja."
Kafka bingung ketika Lia mengulurkan tangannya. Dalam imajinernya ia bertanya. Apa dirinya punya hutang? Apa dirinya berbuat salah?
"Lengan lo." Lia meraih lengan Kafka sendiri karena melihat orang itu termenung. Matanya menatap miris. "Sakit?"
Kafka hanya terus memandangnya. Ia benar-benar tidak biasa melihat Lia bersikap seperti ini. Detak jantungnya mulai menggila. Bahaya. Hanya dengan seperti ini ... kadar sukanya sudah bertambah. Kafka merasa begitu murahan.
"Mau dengerin penjelasan gue nggak?" Kafka malah mengabaikan pertanyaan itu.
"Ntar ke uks, obatin." Lia paham ke arah mana maksud Kafka. Apalagi kalau bukan kasus hamil menghamili itu.
"Gue nggak ngehamilin siapa-siapa."
Barulah Lia mendongak.
Kafka mendekat untuk melihat lebih pada mata Lia. Bagaimana bisa mata teduh ini seringkali terlihat menyeramkan. "Mau dengerin?"
Lia menjauh. Badannya kembali tegak, sedangkan mulutnya diam. Jadi, Kafka menganggap itu sebagai persetujuan.
Awal mula kejadian naas itu terjadi ketika Kafka merasa bosan dan pergi ke rumah Dafka. Ia tidak menyadari ada sesuatu di mobilnya hingga sampai ikut masuk ke dalam rumah tersebut. Selang beberapa jam kemudian, Kafka sadar apa 'sesuatu' itu. Itu adalah kucing jantannya. Kucing itu keluar dengan mengeong. Dan pada hari itu entah kenapa kucingnya tidak mau dibawa pulang hingga membuat Kafka dan Dafka bersusah payah menangkapnya.
Setelah beberapa minggu kemudian. Dafka sadar jika kucing betinanya bertambah gemuk, perutnya pun mengembung. Dafka mencolek-colek perut kucingnya hingga kucing tersebut mengeong keras. Rasanya kucing tidak suka diusik oleh pemiliknya sendiri.
Setelah bertanya pada pembantunya, betapa terkejutnya Dafka mengetahui kalau kucingnya sedang masa mengandung. Ia tidak terima, terlebih lagi kucing mana yang berani menghamili kucing kesayangannya. Dafka bertanya lagi pada pembantunya, kucing siapa yang masuk ke rumah. Pembantu itu menjawab tidak kucing lain selain kucing Kafka. Akhirnya Dafka mengerti kenapa pada hari itu kucing jantan Kafka tidak mau pulang. Kucing itu sedang jatuh cinta!

KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE [END]
Novela JuvenilFIKSI REMAJA! RECEH! BAHASA KASAR! COCOK DIJADIKAN HEALING SETELAH BACA NOVEL SAD __________ 19-8-20//25-1-21 Maaf... bukan cerita yang bagus brilian gemilang keemasan. Ini hanyalah cerita MAINSTREAM penuh dengan PLOT dan KONFLIK yang sangat ringan...