Musibah di setiap masa.
__________
🐣 Warning! Cerita ini terdapat banyak kata-kata kasar. Bijaklah dalam membaca. 🐣Selamat membaca
Silakan komen dan diakhiri vote.
__________Kafka berdiri di jendela dengan bersedekap dada. Matanya melihat ke luar--mengikuti gerak-gerik seseorang. Detik selanjutnya ia melirik Lia yang dari tadi belum selesai mengikat rambutnya. Sudut bibir Kafka sedikit terangkat tatkala melihat gambar kucing di ikat rambut itu. Tidak salah, cocok sekali.
Kakinya bergerak menuju ke Lia untuk mengajak makan siang di kantin. Namun yang Kafka dapat ialah sikap cuek. Dan ajaibnya, Kafka tidak mempedulikan hal itu.
Ia kemudian berjalan di belakang Lia. Di belakangnya sendiri ada sosok sepupunya yang sedang berusaha menjelaskan kenapa pulpen pemberian Ara menghilang kembali. Sepertinya masalah couple itu hanya berada di lingkup itu saja.
"LIA!"
Kejadian tak terduga terjadi. Sosok Jae tiba-tiba muncul seraya berteriak saat Lia baru ingin melewati pintu. Alhasil, Lia terkejut hingga badannya terjengkang. Walau matanya melotot ngeri karena badannya akan remuk sebentar lagi, namun di hatinya sudah mengeluarkan segala macam kutukan.
Untungnya ada sosok Kafka di belakang sehingga ia bergerak cepat untuk menolong. Dengan gerakan halus, kedua tangannya memegang punggung Lia. Baru saja Lia ingin mengela napas lega namun, secara tak terduga Kafka malah membalik badan Lia ke posisi tengkurap, dan kedua tangan itu pada akhirnya menarik kaitan bra-nya Lia. Cewek itu sekarang dalam posisi setengah mengambang di udara dengan kedua tangan yang menjuntai ke bawah dan sedikit melambai-lambai.
Adegan ini jelas membuat Dafka dan Ara membuka mulut lebar-lebar. Mereka berdua tidak menyangka jika konsep Kafka menangkap cewek yang tak sengaja jatuh akan semengerikan ini.
Kafka menggerakkan matanya pelan-pelan saat merasa ada yang tidak beres. Setelah tahu ia langsung melepaskan tangannya hingga terdengar bunyi yang bisa menyebabkan kulit memiliki cap berwarna merah dan membuat Lia jatuh seketika.
Suasana berada dalam keheningan yang mencekam lagi.
Beberapa saat kemudian, Dafka menyenggol Ara sebagai bentuk kode. Ara pun maju selangkah. "Li--ouch." Melihat wajah Lia yang sudah mengerikan membuatnya mundur kembali.
Lia bangkit seraya menghirup udara sebanyak mungkin. Satu, dua, tiga ....
"LO KEPENGEN MATI?!" tangannya langsung menunjuk pada si tersangka. "KALAU BUKAN SPESIALIS NANGKEP CEWEK JATUH, NGGAK USAH SOK-SOK AN NANGKEP. NGGAK GUNA LO! INI UDAH YANG KEDUA KALINYA BANGSAT. BESOK-BESOK COBA LO YANG JATOH, NTAR GUE BAKAL NANGKEP TEPAT DI LONTONG ILAHI LO ITU! SAMPAI COPOT SEKALIAN!"
Sudut alis Kafka berkedut. Hampir saja ia reflek merapatkan kedua kakinya. Untung gengsi.
"DAN LO." Lia kali ini menunjuk pada Jae. "Lo juga mau mati?! Dateng main seenaknya aja pakek ngagetin orang. Di mana-mana kalo mau ngagetin tuh kasih kode dulu. Coba jadi waras, jangan kayak gini terus."
"Aduh itu nggak penting." Jae melambaikan tangannya. "Yang paling penting tuh, kamu yang udah lupa diri."
"Apaan?"
"Dari kelas satu kamu deketnya sama aku, lho. Tapi sekarang kamu pacaran sama dia," ucap Jae kesal seraya melirik sosok Kafka. "Kamu cewek yang sukanya cuma ngasih arepan. Deket sama aku pacaran sama orang lain. Aku udah ngelakuin segalanya buat kamu, agar kamu bahagia. Kamu nggak ada hati, ya."
"...." Apa yang dimaksud ialah membuat Lia menderita, menggila, depresi lahir dan batin?
Hanya dalam beberapa menit Dafka dan Ara dibuat melongo lagi. Sedangkan Kafka ... abaikan beruang madu ini. Yang benar saja, kesalahan yang tadi diperbuatnya lenyap bak dibawa udara. Lihat saja posisinya yang bersedekap dada dengan sudut bibir terangkat tipis--persis seperti menantikan pertunjukan besar. Bahkan seratus persen yakin ia sedang mengharapkan pop corn dan cola.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE [END]
Fiksi RemajaFIKSI REMAJA! RECEH! BAHASA KASAR! COCOK DIJADIKAN HEALING SETELAH BACA NOVEL SAD __________ 19-8-20//25-1-21 Maaf... bukan cerita yang bagus brilian gemilang keemasan. Ini hanyalah cerita MAINSTREAM penuh dengan PLOT dan KONFLIK yang sangat ringan...