Sebelum Hari Berubah, Namun Hari Tetaplah Sama.
__________
Warning ! Di cerita ini banyak kata-kata kasar, bijaklah dalam memilih bacaan.Happy Reading
Jangan lupa Vote Komennya
__________Setelah liburan berakhir, sekolah secara serentak kembali berjalan. Tahun ajaran baru telah lewat sekitar 143 hari yang lalu. Sekarang semester genap telah resmi terlaksana.
Secara alami, akan ada sebagian orang yang senang untuk masuk kembali--misal dengan alasan rindu akan teman-teman atau pun makanan kantin, namun ada juga yang terpaksa dari saking malasnya.
Ada juga yang melakukannya dengan tujuan yang belum pasti ....
Sejak tadi, murid dengan sekolah yang berbeda berpapasan tiada henti demi menuju sekolahnya masing-masing.
Sama seperti seorang siswi yang pada saat ini berdiri di depan gerbang sendirian. Siswi ini memiliki bentuk wajah oval, bibir yang sedikit plum, dan mata yang bagus. Ia rupanya sedang mendongak--menatap nama yang menempel erat di palang gerbang sekolah. Tangannya bergerak kemudian disilangkan. Murid yang satu sekolah dengannya menatapnya sekilas sebelum terus masuk ke sekolah.
Tatapannya yang ringan menyiratkan jika ia sedang memikirkan sesuatu.
Gue pengen tau, siapa sebenernya yang nyiptain nama sekolah ini?
Tiba-tiba tatapannya berubah tajam dan ada sedikit kekesalan di sana.
Menarik napas dalam lalu menghembuskannya dengan kasar, ia memilih berhenti untuk melihat nama itu dan mulai masuk. Firasatnya mengatakan kalau satu detik lagi ia melihatnya, maka pikiran untuk berhenti dan pindah sekolah akan kembali menghantuinya.
Itu tidak boleh terjadi. Ia lelah dengan perdebatan batin semacam itu.
Melangkah memasuki halaman sekolah, ia mengedarkan matanya. Ekspresinya langsung datar. Tidak ada lagi yang istimewa--semuanya sama. Di pojok kanan terlihat segerombolan murid sedang bermain tangkap aku dan aku akan berlari. Pojok kiri ada yang sedang berlari--ah, lebih tepatnya sang cewek dikejar-kejar oleh cowok. Hanya saja ... yang membuat cewek itu berlari ketakutan adalah karena saat si cowok itu tersenyum, maka yang akan menjadi fokus utamanya adalah giginya yang hitam--dua di atas dan dua di bawah. Ya, masih banyak keributan acak lainnya.
Cewek itu menghela napas, kemudian mengedarkan kembali matanya dan untung saja kedua mata itu melihat perwujudan hasil KB[1]. "ARA!"
Kakinya itu ingin segera berlari namun, ketika baru saja ingin menggerakkan kakinya ... tiba-tiba dengan sekejap mata langsung berhenti.
Melihat bagian atas, wajahnya membeku. Tangan kanannya melambai pelan di depan wajahnya sendiri.
Ishh! Dari mana datangnya angin alay yang tiba-tiba ini?
Rupanya ... saat ia ingin berlari tadi, angin datang menerpa wajahnya.
Ini bukan dunia novel, kan? Detik kemudian ia langsung menarik kata-katanya. Hah... mana ada dunia novel segagal ini.
Nama siswi yang berteriak itu adalah, Lia. Memiliki panggilan dengan tiga huruf, namun siapa sangka kosa kata yang akan keluar dari mulut dan hatinya lebih dari tiga ribu kata. Hidupnya terlihat santai, namun nyatanya hal yang bernama santai itu nyaris tidak mendatanginya.
Setelah angin alay itu pergi, ia pun melangkah.
Tsk.
"Ra, setiap kali gue jalan sendiri, ada aja angin alay yang nerpa wajah gue." Mulutnya langsung mengungkapkan kerisauannya kepada Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE [END]
Novela JuvenilFIKSI REMAJA! RECEH! BAHASA KASAR! COCOK DIJADIKAN HEALING SETELAH BACA NOVEL SAD __________ 19-8-20//25-1-21 Maaf... bukan cerita yang bagus brilian gemilang keemasan. Ini hanyalah cerita MAINSTREAM penuh dengan PLOT dan KONFLIK yang sangat ringan...