Ulang tahun?
__________
Warning! Cerita ini terdapat banyak kata kasar. Bijaklah dalam membaca.Selamat membaca.
Silakan komen dan diakhiri vote.
__________Permainan akhirnya selesai. Pada akhirnya tim Gama-lah yang mengalami kekalahan dengan hanya selisih satu angka dengan tim lawan. Sangat disayangkan.
Kini, Lia kembali mengasingkan diri seraya terus menggerakkan tangannya mengipasi wajahnya sendiri karena dipenuhi oleh banyak keringat. Gama datang membawa sebuah sobekan kardus lalu memberinya pada Lia.
"Sini, Mas perbaiki ikatan rambutnya." Melihat rambut Lia yang sudah acak-acakan karena kerusuhan tadi saat digendong sana-sini oleh Kafka--Gama berinisiatif untuk mengikat rambut Lia dan langsung mengambil alih ikat rambut bermotif panda itu.
Lia sendiri tidak menolak. Memang tidak pernah. Ia dengan wajah puasnya menyobek sobekan kardus itu menjadi dua dan dibagi untuk Ara. Matanya kemudian melirik kakaknya yang sudah menggelengkan kepala.
"Der! Minta airnya!" selagi berurusan dengan rambut Lia, Gama berteriak ke salah satu temannya yang sedang bertugas membawa minuman. Setelah dapat, ia menyuruh Lia dan Ara untuk mengambilnya.
Lia melirik Ara yang rupanya sedang mengetikkan sesuatu di ponselnya. Beberapa detik kemudian, Ara menunjukkan apa yang ia tulis pada Lia.
Respon Lia ialah mendelik dan mengisyaratkan agar Ara tidak ceroboh seperti ini. Karena rupanya tulisan itu ialah menanyakan kapan Lia dan Gama akan jadian. Tidak salah juga jika Ara bertanya seperti itu jika melihat interaksi kedua orang itu yang terlewat manis.
Hanya saja mereka tidak sadar jika di belakang sana--tidak jauh dari tempat mereka berada, Kafka berdiri dan menatap dengan diam dan ekspresi yang tak terbaca. Di tangannya ia memegang sebuah botol minuman dan ikat rambut yang bermotif lumba-lumba.
__________
Lia berdiri dengan menyilangkan kedua lengannya. Ia dan Jae sedang dalam posisi berhadap-hadapan. Dan ini sudah terhitung tiga menit lamanya.
Semakin berlalunya waktu, tatapan Lia semakin datar saja. Ia dengan putus asa menanti Jae yang belum kunjung selesai meneliti kalender kecil yang sedang dipegangnya. Apa yang ia cari sampai membutuhkan waktu selama ini.
Ara baru datang dan menghampiri mereka pelan-pelan. Ia melirik Lia yang matanya sudah terpejam, lalu beralih pada Jae. Tidak biasanya, ia pikir mereka berdua berdebat lagi.
"Aneh, berapa pun kali gue ngitung tetep nggak ada." Akhirnya Jae membuka mulutnya. Pulpen warna merah muda itu mengetuk-ngetuk bibir bawahnya.
Dengan mata terus terpejam Lia membalas, "Kalo lo cari tanggal kematian lo sendiri di sana... jelas nggak bakal ada."
"Beb, ulang tahun kamu kan sebulan lagi. Di sini nggak ada tanggal kelahiran kamu." Jae tetap menunjuk di sebelah angka 28 Februari walaupun mata Lia belum terbuka. "Apa pemerintah sengaja nyembunyiin? Di mana mereka menyembunyikannya?"
Ara memutar bola mata. Ia tidak tahu sudah berapa lama Lia ditahan di sini. Yang jelas bagi Ara, satu menit di sini saja sudah sangat membuatnya kesal sampai mati.
Lia sendiri bukannya tidak kesal, ia hanya sedang menahannya sehingga membuatnya sebisa mungkin menjawab dengan tenang, "Kalender itu salah, kenapa nggak lo beli lagi terus kasih lagi ke gue."
Mata Lia kembali terbuka. Ia berteriak ketika menghadap ke sebelah. Muka Ara pas berada di depannya. Lia reflek mendorong kepala Ara.
"Setan dari mana lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE [END]
Fiksi RemajaFIKSI REMAJA! RECEH! BAHASA KASAR! COCOK DIJADIKAN HEALING SETELAH BACA NOVEL SAD __________ 19-8-20//25-1-21 Maaf... bukan cerita yang bagus brilian gemilang keemasan. Ini hanyalah cerita MAINSTREAM penuh dengan PLOT dan KONFLIK yang sangat ringan...