Part 40 (Ending)

37K 1.7K 690
                                    

HAI! BERJUMPA DI CERITA LIDYA YANG AKAN ENDING DI PART INI:) JADI MARI SIAPKAN DIRI UNTUK MEMBACA ENDING DARI CERITA YANG SELAMA INI KALIAN BACA:)

TEBAK-TEBAKAN JUGA YUK! KIRA-KIRA SAD ENDING ATAU HAPPY ENDING? KOMEN DONG! MAKSA NIH!!!

SUARA HAPPY END?

SUARA SAD END?

SELAMAT MEMBACA:)

_______________________________________

Hari ini Lidya akan bertemu Reyhan dan memberikannya kejutan. Berhubung hari ini Reyhan akan pulang ke rumahnya lagi.

Sebenarnya Lidya belum cukup siap untuk menemui Reyhan dengan perasaannya yang sedang tidak bahagia, karena kenyataan pahit yang di terimanya masih belum kunjung menghilang.

Tapi sebisa mungkin Lidya meyakinkan dirinya agar harus terlihat baik-baik saja di depan Reyhan. Lidya tidak ingin di hari bahagianya Reyhan, ia harus membebankan Reyhan.

Lidya terus saja tersenyum sejak berangkat menuju rumah sakit. Ia membayangkan wajah bahagia Reyhan saat menerima kejutan darinya.

Lidya semakin mengeratkan tote bag dan coklat yang ada di genggaman. Lidya tau betul jika kekasihnya itu begitu menyukai cokelat.

Di samping Lidya ada Clara dan Fathur. Sisanya Gio, Zain dan Venus mengikuti dari belakang. Sekarang tidak ada lagi satupun teman Reyhan yang membenci Lidya.

Sejak kejadian beberapa menit tadi, Gio dan teman-temannya langsung meminta maaf kepada Lidya. Mereka menyesali perbuatan mereka yang selama ini menjahati gadis cantik itu.

"Seneng banget kayanya." Kata Clara menatap Lidya yang masih setia tersenyum.

"Iya dong! Gue kan mau kasih kejutan sama pacar tercinta gue!" Seru Lidya kegirangan.

Clara ikut tersenyum. Senang rasanya melihat Lidya kembali seperti biasanya. Walaupun tadi Lidya nyaris saja ingin bunuh diri. Setidaknya sekarang Lidya sudah cukup baik-baik saja.

Di sisi lain, Fathur yang berdiri di samping kanan Lidya tersenyum kecut. Ia menyalahkan dirinya sendiri yang telah salah menyukai gadis yang seharusnya tidak ia sukai.

Selama ini sebenarnya Fathur menyimpan rasa kepada Lidya. Hanya saja ia terlalu takut untuk mengungkapkannya. Di sebabkan karena teman-temannya yang sangat membenci Lidya, jadi Fathur ikut membenci Lidya.

Walaupun sekarang teman-temannya sudah akur dengan Lidya, tapi tetap saja Fathur tidak bisa mengungkapkan perasaanya.

Fathur cukup sadar diri untuk memgungkapkan pada gadis yang nyaris mendekati kata 'sempurna. Lidya cantik di tambah baik hati. Siapa sih laki-laki yang tidak menyukai gadis seperti Lidya?

Belum lagi Fathur yang tau jika Lidya adalah kekasih dari sahabat terdekatnya sendiri. Ia tidak mungkin merebut Lidya dari Reyhan.

Fathur menghela nafas dalam diam. Begitu tidak sanggup mengingat kenyataan jika dirinya tidak bisa memiliki Lidya.

"Gue mau siap-siap dulu." Celetuk Lidya ketika sudah sampai di depan ruangan Reyhan.

Lidya menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Entah kenapa rasanya begitu gugup menemui kekasih yang selama ini cukup canggung bersamanya.

Cerita Lidya [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang