"Lidya, tunggu."
Lidya sontak menghentikan langkahnya. Ia berbalik badan dan mendapati Clara yang tampak ingin menyampaikan sesuatu.
Lidya tak munafik. Ia malas jika berhadapan dengan gadis itu. Tapi sebisa mungkin ia menahan diri agar tidak mencakar-cakar wajahnya.
"Apa?"
"Gue mau ngomong soal Reyhan," ucap Clara.
Lidya menghela nafas. "Gue gak punya banyak waktu."
Clara mengangguk. "Besok keluarga gue sama Reyhan mau pergi ke Bandung."
Alis Lidya terangkat. Penasaran kenapa mereka harus pergi bersama, tapi ia urungkan karena malas terlalu lama berinteraksi dengan Clara.
"Informasinya gak penting," ucap Lidya sarkastik.
"Gue gak mau lo salah paham."
Lidya tertawa kecil mendengarnya. Lalu selama ini apa? Drama yang Clara buat itu apa? Lidya juga salah paham?
"Terserah." Lidya memilih pergi dari hadapan Clara.
"Maaf, Lid."
•••••
Langkah Lidya terhenti di depan pintu masuk kantin. Matanya menangkap jelas Reyhan yang tengah tertawa di meja paling depan bersama teman-temannya dan...Clara?
Setelah bel istirahat tadi Lidya tidak langsung ke kantin, melainkan menunggu kehadiran Reyhan. Tau kan untuk apa Lidya menunggu Reyhan?
Tapi sudah 15 menit berlalu Reyhan tidak menemuinya. Lidya di buat kesal menunggu lelaki itu yang tak kunjung datang.
Akhirnya Lidya memilih ke kantin saja sendiri, karena Sera dan Nessa sudah lebih dulu ke kantin sejak tadi.
Ketika sampai di kantin, bukannya nafsu makan malah gak nafsu makan! Lidya cukup bosan menunggu kehadiran Reyhan, tapi nyatanya lelaki itu sedang bahagia.
Ingin rasanya Lidya menghampiri Reyhan sekarang juga. Tapi...Deg!
Tiba-tiba Lidya merasakan sesak di dadanya. Baru saja Lidya berniat untuk menghampiri Reyhan, tapi gagal.
Lidya baru saja bertatapan dengan Reyhan. Tapi, tapi lelaki itu malah memalingkan wajahnya. Seperti enggan untuk menatap Lidya.
Drama apalagi ini?
Tolong bantu Lidya agar tidak berfikiran jika Reyhan sedang marah padanya. Bantu Lidya menepis jauh-jauh pemikiran tersebut. Tapi untuk hal apa Reyhan marah kepadanya?
Jika Lidya telah melakukan kesalahan, tolong beri tau dimana letak kesalahan Lidya.
Merasa dadanya semakin sesak, karena melihat Reyhan terlihat pura-pura tidak mengetahui kehadirannya di kantin, akhirnya Lidya memilih untuk pergi saja dari kantin.
"Lidya tunggu."
Lidya belum sempat beranjak, tiba-tiba ada seseorang yang mencekal pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Lidya [Revisi]
Teen FictionRevisi WARNING⚠⚠⚠ CERITA DAPAT MEMBUAT ANDA EMOSI⚠SEPERTI BERKATA KASAR DAN MENGUMPAT⚠JADI TOLONG SIAPKAN DIRI SEBELUM MEMBACA⚠⚠⚠ _________________________________________ Anak broken home? Tidak masalah. Selalu jadi yang kedua? Tidak masalah. Di kh...