Part 16

13.8K 1.1K 156
                                    

"Hua!"

Lidya meregangkan kedua tangannya. Bibir Lidya terangkat menjadi sebuah senyuman. Malam tadi Lidya tertidur begitu nyenyak.

Padahal semalam Lidya di buat khawatir dengan Reyhan yang tidak membalas chat-nya. Bahkan dari kemarin Reyhan belum mengabarinya sama sekali.

Tapi hal itu tidak membuat Lidya kesulitan untuk menutup matanya. Lidya berfikir positif saja jika Reyhan sibuk hingga tidak bisa membalas chat-nya.

Ketika Lidya akan beranjak dari kasurnya tiba-tiba ponsel yang ada di atas nakas berbunyi. Buru-buru Lidya mengambilnya, siapa tau itu adalah Reyhan.

Dengan semangat pagi Lidya membuka ponselnya. Benar saja itu adalah chat dari Reyhan. Langsung saja Lidya membuka chat yang di kirim oleh Reyhan.

Deg!

Seketika nafas Lidya tercekat. Apa sekarang Lidya sedang bermimpi? Lebih baik ia bermimpi dari pada kenyataan seperti ini.

Lidya menggelengkan kepalanya tidak percaya. Bukannya mendapat chat yang romantis, Lidya malah mendapat chat yang langsung membuatnya deg-degan seketika.

Reyhan bukan hanya mengirim chat, tapi lelaki itu juga mengirim sebuah foto. Dan kalian tau foto apa itu?

Foto yang di kirimkan oleh Reyhan adalah foto dirinya bersama dengan Aldo. Di foto itu Lidya sedang memegang kedua pipi Aldo sambil tersenyum, seolah-olah ia sedang bermesraan di taman.

Memang benar adanya. Itu adalah kejadian kemarin, tapi Reyhan bisa salah mengartikan jika tidak mendengar langsung penjelasan Lidya.

Lidya langsung berniat menelfon Reyhan, tapi keburu lelaki itu yang menelponnya. Dengan segera Lidya mengangkat telfon tersebut.

"Ha--"

"Jadi gini kelakuan kamu di belakang aku? Kenapa kamu masih nekat buat deketin Aldo juga sih?"

"Gak Rey, kamu salah sangka."

"Salah sangka? Aku yakin itu adalah foto asli dan gak mungkin editan. Ngapain aja kamu kemarin sama dia?"

"Gak ngapa-ngapain kok Rey. Aku sama Aldo cuma gak sengaja ketemuan di taman. Kemarin tuh aku lagi lari pagi dan tiba-tiba ada dia."

"Sengaja atau udah di rencanakan?"

"Sengaja kok Rey, suer deh!"

"Aku masih gak nyangka kamu begitu ya Lid. Jangan mentang-mentang aku lagi pergi kamu jadi bebas ketemuan sama dia."

"Rey aku gak ketemuan, itu cuma gak sengaja ketemu aja."

"Kalau ketemu seharusnya kamu gak perlu mesraan gitu Lid. Jangan bodohi aku deh. Mau kamu apa sih? Kamu marah aku larang buat gak deketin dia? Gitu?"

Cerita Lidya [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang