Part 23

14K 1.1K 99
                                    

"Akhirnya bisa istirahat juga."

Lidya membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan posisi terlentang. Kedua matanya fokus menatap langit-langit kamar.

Hari ini cukup lelah, bahkan sangat lelah. Ketika Lidya lelah, maka tubuhnya akan terasa lelah 2X lipat. Memang belakangan ini Lidya selalu seperti ini.

Sewaktu jalan-jalan bersama Reyhan, ingin rasanya Lidya mengeluh pusing. Tapi Lidya tidak ingin menghancurkan suasana bahagia, jadi terpaksa Lidya menahan pusingnya.

Selepas kepergian Reyhan, Clara, Sera dan Nessa barulah Lidya bisa mengeluh pusing. Walaupun ia hanya bisa mengeluh pada diri sendiri.

Lidya masih bingung dengan keadaan tubuhnya yang mendadak jadi lemah seperti ini. Kepala yang terus-terusan pusing dan badan yang terus-terusan terasa seperti remuk.

Jujur saja Lidya tidak tahan jika terus seperti ini. Sangat mengangganggu aktivitas dan juga fikiran Lidya. Sebelumnya Lidya selalu merasa baik-baik saja.

Tapi saat pertama kali mimisan di situlah penyakit lain ikutan muncul. Terkadang ingin rasanya Lidya tidak hidup saja daripada terus merasakan kesakitan.

"Kenapa Dokter Sahrul belum ngabarin ya?" Gumam Lidya di sela lamunannya.

"Aduh pusing banget."

Lidya memegangi kepalanya yang kenbali pusing. Bahkan sekarang leher dan tengkuk Lidya ikut terasa sakit. Sangat menyusahkan.

Drt...drt...drt...

Mendengar suara ponselnya berdering, Lidya langsung bangkit dan mengambil ponselnya yang ada di dalam tas.

Dr.Sahrul is calling...

Meliht nama yang terpampang pada ponselnya membuat Lidya buru-buru mengangkat telfon masuk tersebut.

"Hallo Dok."

"Hallo Lidya. Maaf saya menganggu waktu kamu di malam hari seperti ini."

Lidya mengerutkan keningnya ketika mendengar suara Sahrul yang tidak seperti biasanya. Suaranya terdengar seperti orang yang sedang gelisah.

"Iya Dok gapapa. Ada apa Dok? Apa hasil pemeriksaan tadi udah ada?"

"Hasilnya sudah ada Lidya."

Mendengar hal itu membuat Lidya cukup senang. Akhirnya Lidya bisa tau ada apa dengan dirinya.

"Jadi Lidya sakit apa Dok?"

"Saya tidak bisa menjelaskan lewat telfon. Saya ingin kamu datang ke rumah sakit sekarang juga."

"Sekarang? Apa gak bisa pagi besok Dok?"

"Saya ingin kamu tau sekarang. Lidya hasilnya bukan hasil yang baik."

"Maksud Dokter apa?"

"Kalau kamu ingin tau sekarang kamu segera ke rumah sakit. Saya akan tunggu kamu."

Cerita Lidya [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang