Chapter 28

382 46 11
                                    

⚠️*Peringatan :
Waktu berjalan sangat cepat

Ada satu kutipan dari lagunya IU (lirik sebenarnya) :

Tak pernah ada tanda tanya dalam suaramu
Seakan itu semua adalah sebuah keharusan
Lalu posisimu selalu sama
Disamping pintu yang gelap dan dingin
Pastikan kau makan dengan baik
Kau pantas mendapatkan istirahat seperti yang lainnya
Kau pantas bahagia

- ending scene [IU]

Happy reading 🖤

Sinar jingga dari mentari yang hampir tenggelam menyinari tepat di balkon kamar seorang remaja yang tak kunjung pulang

Seorang pria setengah baya hampir setiap hari duduk dan merenung memikirkan apa yang selama ini ia lakukan

Helaan nafas berjuta kali terdengar ketika pria itu duduk dan memandang langit yang indah diatas sana

Tak jarang air matanya menetes

Mahendra selalu merutuki penyesalan yang selalu datang terlambat

Kenapa dari sekian tahun ia baru menyadarinya sekarang setelah putranya tidak ada

Rumah menjadi lebih sunyi dan sepi

Doby telah pulang, putra bungsunya itu sering kali merengek dan menangis ketika ia kesepian dirumah yang besar ini

Lain halnya dengan Bayu, remaja itu jarang sekali berada dirumah. pun dengan Juna yang selalu mengikuti kakaknya ketimbang berdiam diri

pencarian masih terus dilakukan, dengan bertambahnya orang dan lamanya waktu pencarian namun tak juga membuahkan hasil

Dika, Hanis, Jinan, juga Bayu menjadi jarang ada di rumah. pulang pada waktu menjelang subuh dan berangkat pagi harinya untuk bersekolah dan melanjutkan pencarian lagi

Terhitung sudah 3 bulan dengan hari ini,

Keadaan menjadi berubah 180 derajat, tak pernah ada tawa, tak ada canda, bahkan cerita dan sapaan pagi

Keceriaan semua orang seolah menghilang bersamaan dengan sosok remaja yang menjadi pemeran dekat dalam hidup mereka

Bayu yang tak pernah lagi berteriak-teriak dan bertingkah konyol

Dika yang tak lagi menunjukan gesture semangat menjahili sepeti dulu

Hanis yang tak lagi cerewet

Jinan yang kembali seperti dulu, dingin dan tak tersentuh oleh orang-orang

Rasya yang menjadi pemurung dan jarang berbicara

Serta Juna yang tak pernah lagi tersenyum dan jarang berbicara

Juna seakan menjadi yang paling bersedih. berat badan bocah itu turun drastis, Juna sering sakit semenjak kepergian Juan

Seri di wajah bocah itu seakan telah luntur dan tak ada lagi.

Mahendra berdehem singkat lalu pergi begitu saja, namun sebelum benar-benar keluar, dirinya sempat berdiri sebentar melihat seorang bocah kecil yang sedang tidur diatas ranjang Juan

Guardian Angel [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang