Chapter 42

283 35 0
                                    

Happy reading 🖤


Maapin typo:')

"Jiah, baru pulang kamu."

"Iya mas. Asalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh"

Juna mendudukkan dirinya disamping sang sahabat yang asik menyedot es kuwut dari cup yang dia pegang

Jam menunjukkan pukul 20.45, Juna barusaja sampai di rumah ketika mendapati para mas dan kawan-kawannya yang tengah berkumpul sambil ngopi di pos jaga mang Kipli

Jajanan yang Rasya belikan ia taruh ditengah-tengah mereka "makan mas, mang. Makan aja nggak apa-apa"

"Lo gak bilang aja gak segan kita buat makan"kata haru

"Es kuwut dari siapa itu ru?"tanya Juna

"Mas Jinan beli. masih banyak didalem tuh."sambar Jinan

"Bukannya Saliman dulu sama mama sama ayah sana. Siapa tau mereka nungguin kamu"ucap Bayu setelah menyeruput kopinya

Juna mengangguk dan ngacir kedalam, ia menemukan sang mama dan ayahnya yang sama-sama ada di dapur. Sarah yang asyik memotong-motong jahe, sedangkan Mahendra asyik duduk di kursi meja pantry sambil berkutat pada laptopnya

"Asalamualaikum yah, ma"ucapnya. Kedua orang itu menoleh dan menjawab salam. Setelahnya Juna mencium punggung tangan kedua bergantian

"Darimana na?"tanya Sarah

"Dari rumah kak Aca ma. Maaf lama"

"Kamu bawa motor ayah na?"tanya Mahendra tanpa menoleh

Juna mengangguk sambil tersenyum "iya yah. Tadinya mau izin. eh, Mama bilang ayah di kamar mandi"

"Yasudah bukan masalah. Itu mas-mas dan kawan-kawanmu diluar"ucapnya

"Iya tau yah. Aku kan ngelewatin mereka tadi—" katanya sambil melangkah mendekati Sarah "mama bikin apa?"

"Teh jahe na, ayahmu minta buat"

"---sudah mandi na?"

"Udah ma, Numpang mandi di rumah papa Gian. Udah sholat Maghrib sama isya juga"Sarah yang mendengarnya pun menganguk dan melempar senyum

"Yaudah ma,yah. Aku ganti baju dulu ya, terus mau ke depan lagi"

"Yasudah sana"

Usai mendapat anggukan kepala dari kedua orangtuanya, Juna pun melangkah keluar tangga dan baik ke lantai dua, ia berdiri didepan pintu kamarnya sejenak, Ah,bukan. Kamar sang kakak yang satu tahun belakangan ini ia tempati,lebih tepatnya

Ia menoleh ke pintu yang ada disebelahnya; kamarnya yang sebenarnya. Sekejap kemudianPun ia masuk dan melangkah menuju lemari besar yang dapat didalam kamar sang kakak

Membukanya, ia menarik sebuah Hoodie hitam bertuliskan kata 'life goes on' didepan dadanya. Pun dengan sebuah celana training sepanjang lutut berwarna senada

Guardian Angel [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang