Chapter 01

2.4K 135 4
                                    

Sebelum memulai, alangkah baiknya para pembaca semua melakukan vote,bila perlu, follow akun author juga,hehe

Happy reading 🖤


Suara jam weker terdengar nyaring memenuhi kamar Juan. remaja laki2 berusia hampir 17 tahun itu dengan semangat mendudukkan diri dipinggir kasur sembari merenggangkan otot ototnya

"Emhhh"erangnya, dirinya melirik kearah wekernya, jam menunjukan pukul 5.00PM. hari ini adalah hari pertama dirinya bersekolah setelah libur panjang dan kenaikan kelas

Dirinya melangkah gontai menuju kamar mandi, setelah selesai dengan seragamnya yang telah rapih, dirinya menuju kamar sebelah hendak membangunkan adiknya juna. Juan membuka pintu kamar Juna perlahan, penampakan pertama yang ia tangkap adalah Juna yang tertidur pulas dengan guling panjang dipelukannya

"Junaa,bangun yuk,sekolah"ujar Juan halus. Remaja duduk di ranjang adiknya, erangan khas bangun tidur terdengar dari mulut Juna. perlahan bocah itu membuka matanya menyesuaikan dengan sinar lampu yang dinyalakan kakaknya

Tadi malam Juan sudah menyiapkan seragam merah putih lengkap dengan dasi dan topinya,tak lupa juga sepatu yang sudah bersih. Juna masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar sama dengan adiknya doby

Sejak kepergian citra 8 tahun lalu, kebutuhan Juna Juanlah yang mengurus. Ia seolah-olah menjadi ayah sekaligus ibu bagi Juna, sedangkan Mahendra?, dia sama sekali tidak peduli. dia acuh,tak menganggap seolah olah Juan ada,bahkan juna

"Bangun ya, jangan tidur lagi lho. Aa mau bikin sarapan"ucap Juan dengan tangan yang mengelus wajah adiknya

"iya Aa, aku mandi"kata Juna lalu melenggang pergi menuju kamar mandi yang ada di kamarnya

Begitupun dengan Juan, dia remaja itu menuju dapur hendak menyediakan sarapan. padahal,untuk apa ada Sarah, jelas jelas dialah satu-satunya wanita dirumah ini. Tapi mengeluh pun tak ada gunanya

Juan membuka pintu kulkas, mencari bahan makanan untuk dibuat menjadi sarapan. Ia mengambil roti tawar, selai, ayam, sosis dan telur untuk dibuat nasi goreng. Ia pun kemudian meletakan roti tawar dan selai diatas meja, kemudian menuju kompor untuk membuat nasi goreng

Setelah selesai membuat nasi goreng kecap dengan sosis dan suiran ayam, Juan lalu mengambil piring dan menyendok beberapa centong nasi kemudian berlari menuju kamar Juna,sekedar meletakan nya di nakas dia lalu kembali lagi ke dapur, menata piring dan gelas

Setelah semuanya selesai, satu persatu anggota keluarga datang. Mahendra, Sarah, Bayu kemudian doby

"Kamu udah ambil dek?" Tanya Bayu yang langsung dihadiahi anggukan oleh Juan. Paginya memang selalu begitu, Juan akan mengambil makanan terlebih dahulu lalu mengantarnya ke kamar Juna untuk dimakan bersama adiknya

Juan kemudian berlalu meninggalkan mereka menuju kamar adiknya. Juan masuk lalu mendapati Juna yang sudah rapi dengan seragamnya, nasi gorengnya masih belum tersentuh,selalu begitu.

"Yuk makan"ajak Juan lalu diangguki oleh Juna

"Aa" panggil Juna ketika ia berhasil menelan nasinya dengan sempurna

"iya?"

"Juna disuruh bawa makanan sendiri sama ibu guru, katanya nggak boleh jajan sembarangan."

"Kok juna nggak bilang sama Aa?"tanya Juan

"Aku lupa" jawabnya sambil cengengesan. Juan tersenyum sembari menepuk pucuk kepala adiknya itu

"Nanti bilang ya, nanti aa masakin makanan yang enak buat kamu"ucap juan

Guardian Angel [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang