Chapter 45

336 35 2
                                    

Kayaknya baca part ini pake lagu I Will Go To You Like The First Snow - Ailee enak nih, bukan apa sih, biar ngefeel aja gitu,biar nggak ngecewain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayaknya baca part ini pake lagu
I Will Go To You Like The First Snow - Ailee
enak nih, bukan apa sih, biar ngefeel aja gitu,biar nggak ngecewain.

Happy reading 🖤

Maafkan typo:)

Tubuh Juan ditubruk sempurna oleh sang adik. Bukan Juna, tapi Doby

Doby menangis meraung sambil memeluk erat tubuh kakaknya yang jauh lebih tinggi dan kekar daripada dirinya

"Aa"tangisnya. Juan menenggelamkan kepalanya pada pundak sang adik bungsu.

"Aa kemana aja"suara doby tersendat, namun remaja itu tetap mengoceh

Juan tersenyum dalam tangisnya, ia engelus belakang kepala doby dengan lembut "maaf ya, maaf"

Ditangkupnya pipi chubby sang adik, lalu Juan mencium kening si bungsu cukup lama

Usai itu doby menjauh beberapa langkah dari sang kakak. Membiarkan kakaknya itu bertemu dengan Juna

Juan kembali menapaki langkah mendekat, mengikis jarak dengan adik yang seksama ini telah ia rindukan. Sementara Juna masih saja diam memandang sang kakak dengan air mata yang telah mengalir deras

Rahang tirus milik Juna disentuh dengan rasa haru yang sudah diujung. Ia terisak lagi, benar-benar terisak lalu memeluk Juna dengan erat

Namun tak ada balasan.

Juan memeluk adiknya seorang diri tanpa Juna yang memeluknya kembali

Terasa hampa, terasa berbeda.

Namun tiba-tiba saja tubuh Juan didorong hingga ia mundur beberapa langkah, bahkan hampir jatuh jika saja doby tidak menahan Aa-nya itu

"na..."ucap Juan lirih

"Juna!"tegur Bayu sambil menghampiri Juan. Lelaki itu menepuk pundak Juan menanyakan keadaan sang adik, dan dibalas anggukan oleh si empu

"Masih ingat pulang?"tanya Juna lirih sambil menyunggingkan senyum yang entah memiliki arti apa

"Juna"

"Kemana aja?"tanya Juna lagi. Juan tak mampu menjawab, hanya isakan kecil dan air mata yang dapat ia perlihatkan

"Naa.."chio yang ada dibelakang Juna mengusap pundak sahabatnya itu mencoba menenangkan, namun detik itu juga Juna langsung menampis dengan cara menaikkan bahunya

"Sekarang sudah tahun berapa?"Juna mengusap air matanya sekilas, remaja itu mengambil pasokan nafas dalam sekali tarik. Mengimbangi sesak yang ia rasakan

"Juna"chio mengusap bahu Juna lagi, namun kembali ditepis oleh si empunya bahu.

"JAWAB!!"bentakan keras Juna membuat Luna beringsut memeluk Fajhri. Beberapa bahkan memejamkan mata mendengarnya "SUDAH BERAPA LAMA KUTANYA!!"

Guardian Angel [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang