Chapter 38

266 40 4
                                    

Happy reading 🖤


Sebuah motor gede melaju kencang dijalan raya. tak hanya satu, melainkan tiga sekaligus

Ketiga-tiganya melaju bagai angin, tak peduli dengan kendaraan lainnya yang saat itu tengah ada dijalanan juga

Setelah aksi kebut-kebutan itu, ketiga motor tersebut berhenti didepan sebuah cafe bernuansa Italia

"Disini ly??"tanya Bayu. Lilly mengangguk. Keenam orang  yang tadi berkendara; Bayu, Dika, Hanis, Jinan, Lilly dan Rasya pun memasuki cafe itu

Keadaan cafe lumayan ramai, namun keenamnya dapat melihat seorang laki-laki seumuran dengan mereka mengangkat tangan. Keenam orang itupun mendekat dan duduk di sekitar laki-laki itu

"Mau pesan dulu mas?,"tanya si laki-laki pada Bayu. Bayu pun menggeleng, si lelaki sejenak meminum air dari botolnya lalu berdehem

"Kenalin dulu mas, nama saya Faruk. Saya sekolah di SMA Garuda."

"Saya Bayu. Yang ini Dika"katanya menunjuk Dika yang duduk disebelahnya "yang rambutnya dikuncir Rasya"ucap Bayu lagi menunjuk Rasya "itu Hanis sama Jinan"pun dengan Jinan dan Hanis "dan, itu Lilly"

"Saya udah tau Lilly mas. Saya follow instagramnya"

"Buruan kenapa sih"gerutu Hanis yang sepertinya sudah tidak sabaran. Laki-laki yang sebelumnya mengenalkan diri sebagai Faruk pun berdehem singkat

"Jadi begini. 1 minggu lalu saya liat dari beranda Instagram saya, kalau Lilly unggah foto cowok kan mas. Nah, waktu itu saya belum nggeh"jelas Faruk

"Tapi 2 hari lalu, saya juga liat dari Instagram di akun orang lain, dan yang muncul cowok itu juga. Saya penasaran dong mas. Jadi saya baca caption-nya"

"Setelah saya baca,  saya baru tahu kalau cowok itu hilang. Namanya siapa? Jaun?, jaun?"

"Juaaaaan!"

"Nah iya Juan. Dan saya kaget dong, saya pernah liat itu cowok"

Tatapan Bayu langsung saja berbinar, hampir seluruh remaja itu pun bereaksi seperti Bayu. "Dimana?" Tanya Rasya yang rupanya sangatlah penasaran

"Kalian tau grandcorp?. Perusahaan Besar itu" Jinan dan Bayu mengangguk

"Tau tau" kata Dika

"Kalau dari arah timur, 300 meter dari situ kan ada cafe yang besar itu mas, yang konsep cafenya aestetic itu" Bayu menagguk lagi, dan lain ini lebih bersemangat

"Terus"

"Nah, 2 Minggu sebelum saya liat postingan Lilly, saya liat itu cowok di cafe sana waktu saya jajan sama temen saya."

"Seriusan?"kata Hanis agak menggebrak meja

Faruk mengangguk mantap, "iya mas, saya yakin itu dia."

"—kayaknya dia kerja disitu, soalnya pake seragam yang sama kayak pelayanan lainnya"

Bayu seketika tertegun, sedangkan teman-temannya yang lain bertatapan satu sama lainnya

"Omongan Lo bisa dipegang kan?, Lo nggak bohong kan?"todong Dika

"Buat apa saya ngebohong mas, yakali saya berani ngebohong sampe-sampe ajak kalian kesini"

Seketika Bayu berdiri diikuti yang lainnya, "kota kesana" keenam orang itu sama sama berdiri dan beranjak dari sana.

Namun baru beberapa langkah, Bayu berhenti dan kembali menghampiri Faruk. "Terimakasih udah kasih info ya bro, ini sebagai imbalan" ucap Bayu menyerahkan sebuah jam tangan yang sebelumnya ia copot dari pergelangan tangan kirinya

Guardian Angel [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang