Chapter 49

255 31 0
                                    

↑↑
Aa

Happy reading 🖤

Dua hari berlalu.


Kini, Juna barusaja meletakkan tas sekolahnya pada atas meja belajar. Ia melangkah mendekati kasur dan menjatuhkan tubuhnya yang lelah seharian menimba ilmu

Aa-nya sedang tidak ada. Pagi tadi Mahendra tiba-tiba saja meminta Juan untuk ikut ke  kantor bersamanya. Pria itu berkata, bahwa Juan harus mencoba menggantikannya untuk menghadapi kolega yang menjadi partner bisnisnya

Juan tentu oke-oke saja, toh ia juga berbekal ilmu bisnis kerena pernah ikut andil dalam perusahaan Fajhri sebelumnya.

Siang hari ini cukup melelahkan bagi Juna. Ia merasa kosong ketika membuka kamar Aa-nya tak ada untuk menyambut

Pikirannya sedang agak terbebani

Dari dua hari kemarin pun, ia merutuki kebodohannya yang lupa memakai baju sebelum benar-benar keluar dari kamar mandi. Ia selalu berfikir akankah Juan mengetahui semuanya

Tapi perasaan kalutnya cukup tak terasa kala sang kakak yang juga diam saja

Larut dalam lamunan. Juna beranjak ketika mendengar suara ketukan dari pintu. Ia menemukan sang mama yang tersenyum padanya "iya ma?"tanyanya

"Bersih-bersih dulu sayang. Doby sudah didapur, makan siang ayo"ucap Sarah. Juna mengangguk, ia kembali menutup pintu setelah sang mama berbalik

Remaja bergigi taring itu menghela nafas ketika merasa bahwa lehernya pegal.

Ia melangkah mendekati kamar mandi, mendekati cermin dan membuka lemari obat dari baliknya.

Seperti biasa, obat anti depresan yang selalu ia konsumsi kembali ditenggak. Juna menghela nafas berat kala melihat penampilannya yang terpantul dari cermin

Kantung matanya masih persis seperti hari-hari sebelumnya, namun seri diwajahnya lebih nampak. Juna lebih bahagia daripada tahun tahun lalu

Hanya dengan melihat senyum kakaknya, Juna serasa memiliki seluruh dunia beserta isinya

Tapi tak jarang rasa cemas berlebihan masih sering ia rasakan. Depresi ringannya kadang masih muncul hingga Juna harus kembali meminum obat sialannya itu

Seperti hari ini saja, Juna merasa cemas karena tak melihat sang kakak yang menyambutnya ketika pulang sekolah

Juna rasanya lelah dan ingin mengakhiri ketergantungannya. Tapi bagaimana? Ia tak bisa

Beberapa dari Rasya, doby, chio dan Dika yang tahu bahwa dirinya mengonsumsi anti-depresan dan obat penenang pun hanya sekedar tahu, mereka tak tahu benar bahwa Juna telah ketergantungan

Yang Juna takutkan, jika ketergantungannya ini kan terus berlangsung tanpa bisa sembuh. Entah apa yang akan terjadi

Merasa lebih baik. Juna membasuh wajahnya dengan face wash dan berjalan keluar setelahnya

"Mau apa? Ayam? Ikan? Atau udang?"tanya Sarah ketika Juna sudah duduk sempurna pada kursinya

"Perkedel kentang aja deh ma. Sama udang rebus"pintanya. Sang mama mengangguk dan mengambilkan nasi serta lauk yang Juna pinta

"Juna mau mama buatkan jus? Atau mau susu dingin?"tanyanya lagi

"Mau susu dingin aja ma. Yang coklat"

"Yasudah"katanya. Wanita paruh baya itupun meninggalkan kedua putranya yah tengah bersantap siang.

"A, Aa"panggil doby

Guardian Angel [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang