Happy reading 🖤
"waaa!!...Abang!!"teriak chio yang memekakkan telinga. pasalnya Dika membawa kayu berisi ulat yang ia temukan di atas pohon belakang villa, kemudian mengejar ngejar yang lainnya sembari menyodorkan ulat tersebut
"Dik!,Dika!!. buang nggak, gue gedig ntar Lo!!, Allahuakbar!!!,mama!. dika!!"teriak Hanis heboh.
Bayu sudah lari sangat jauh, sedangkan Juan hanya menjadi penonton saja. bukannya dia tidak takut, tapi menurut Juan, jika dia berteriak teriak seperti yang lainnya, maka Dika juga akan terus mengganggunya. oleh karna itu Juan hanya dia sembari sesekali tertawa, begitu juga dengan Juna,dia dengan santai duduk dengan Aa nya
"Bwahahahaha...ini,nggak gigit kok,doby ..ini pegang"panggil Dika pada doby yang bersembunyi di balik pohon
"aaaaa..gak mau mas, aa!!"teriak doby
"Doby...lari sini"panggil Bayu yang entah bagaimana ada diatas pohon,tanpa aba aba doby langsung lari mendekati Bayu,dan dengan dibantu oleh Bayu,doby berhasil naik ke atas pohon
"HANEEEEES!!!!! Uletnya manggil nih,pengen cium!!"teriak Dika mendekati hanis,Hanis berteriak teriak histeris di atas jembatan aliran sungai dengan haru dibelakangnya
"huaaaaaaaaa....kakak..nggak mau buang..."tangis haru. wajah anak itu sudah terlampau merah dengan keringat yang sangat banyak
"Dik,dik. udah,nanti sakit"kata Juan,dika mengangguk kemudian membuang ulat beserta kayunya ke semak semak yang cukup jauh
"tuh,udah di buang,jangan nangis. doby,chio,sini"kata Dika
Bayu membantu doby turun dari pohon, sedangkan chio mendekat dari balik pohon yang ada di belakang mereka
"hiks....hiks...kakaaak...nggak mau..hiks.."
"iya iya,udah nggak ada kok,udah ya,cup cup"tenang Hanis mengusap usap punggung adiknya
Tanpa aba aba, tubuh haru merosot yang mana membuat Hanis mengeratkan pelukannya agar haru tidak jatuh. semua orang panik, terlebih lagi dengan Hanis "ehhhhh...haru!! Haru!!, Ini haru kenapa?!,Bayu!!,Dika!!"panik Hanis
"Ru, haru. kakak disini,bangun"panggil Hanis yang mengguncang guncang tubuh adiknya, kepala haru Hanis tumpukan pada tangannya, sedang kakinya tergeletak bebas di rumput
"udah,kita bawa ke rumah sakit aja,gue yang nyetir,"kata dika. Hanis dengan cepat menggendong tubuh haru kemudian berlari menuju mobil diikuti oleh yang lainnya
Hanis langsung duduk di kursi depan dengan haru dipangkuannya "haru,. haru bangun,kamu kenapa"wajah Hanis kini merah dengan keringat yang turun membasahi pipinya,Dika sudah ada di dalam mobil, sedangkan Bayu dan Juan serta anak-anak ada di luar
"A, Juan disini aja sama anak-anak, percuma kalo kesana. nanti anak2 nggak boleh masuk, Aa aja, cepetan berangkat"kata Juan. Bayu mengangguk lalu masuk kedalam mobil, tak lama mobil itu sudah melaju membelah jalanan
"Aa Aa,haru kenapa?"tanya doby diangguki kedua bocah lainnya, Juan tersenyum tipis seraya menjawab pertanyaan bocah dihadapannya
"Haru nggak apa apa kok."
"-----yuk masuk aja, sekalian masak buat ntar malem makan"kata juan, ketiganya mengangguk kemudian mendahului Juan masuk villa
🥀
"Mas mas, mas Juan mau masak apa?"tanya chio yang menempelkan dagunya pada bibir meja pantry. Juan yang sedang memotong wortel pun melirik sambil tersenyum "mas masak sayur buat chio,Juna,haru,sama doby makan. biar sehat,chio suka sayur kan?"tanya Juan, anak itu mengangguk sambil tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Angel [✓]
Hayran Kurgu❝Juan akan selalu menjaga Juna,itu janji Juan pada bunda❞